Bab 1 Bagian 2

10.1K 634 15
                                    

Novelisasi The Last
Bab 1 bagian 2
🌱🌱🌱🌱

Distrik perbelanjaan dipenuhi oleh para pembeli.
Bulan depan, "Festival Rinne" akan diadakan dengan megahnya di Desa Konoha. Awalnya, itu adalah festival khidmat untuk mempersembahkan doa-doa kepada jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal, tetapi belakangan ini, makna itu memudar. Festival itu telah berubah menjadi "acara yang dinanti-nantikan" di mana teman dekat akan mengadakan pertemuan dan saling bertukar hadiah.

Di antara kerumunan orang-orang di distrik perbelanjaan, di situ ada Hinata. Dia keluar dari toko dengan sedikit rona merah di pipinya dan ekspresi bahagia. Hinata berjalan menembus kerumunan orang-orang, di dekapannya, Dia memegang tas kertas dengan benang merah yang mencuat keluar.

🍃🍃🍃🍃

Ino, Shikamaru, dan Chouji mengunjungi rumah Kurenai. Mereka membawa hadiah ulang tahun untuk Mirai, anak yang ditinggalkan Guru mereka yang sudah meninggal, Sarutobi Asuma.

"Maaf, terima kasih."

"Dia sudah dua tahun ... waktu berlalu dengan cepat."

Dengan "wajah keibuan," Kurenai tersenyum mendengar kata-kata Shikamaru. Tak seorang pun akan mengira bahwa ibu yang lembut ini adalah jounin yang ganas. Kurenai sangat bersyukur bahkan sampai sekarang, murid Asuma menunjukkan kepedulian padanya dan putrinya seperti ini.

"Mirai terlihat seperti Asuma-sensei."
Saat Chouji bergumam sambil melihat foto Asuma, Kurenai memeluk putrinya yang masih muda dan mencium kepalanya dengan penuh kasih sayang.

******

Hari sudah malam, Naruto makan ramen di Ichiraku. Dia duduk di barisan kursi toko ramen bersama dengan anak-anak akademi yang sedang menyeruput ramen panas mereka.

"Hari ini adalah hadiah dariku. Makan sebanyak yang kamu mau! "

Anak-anak menjawabnya "ya Naruto-sensei" sementara mereka menyeka keringat mereka.

"Kau ini guru khusus ya? ... yahuu, kau sudah cukup menjadi orang penting heuh.." goda Kiba, yang kebetulan hadir di tempat itu. Ditemani oleh Akamaru ninkennya(*ninken= anjing ninja) yang besar, Inuzuka Kiba sedang makan di meja di luar, bersama dengan rekan setimnya, Aburame Shino.

"Naruto suka ramen ... dia selalu di Ichiraku."

"Ah, ramen enak sekali! Tidak apa-apa bahkan untuk tiga kali sehari —ttebayo! "

Naruto tertawa ketika menanggapi kata-kata Shino yang membosankan.

"Kak Naruto, kau ada di sini!"

Sebuah suara yang dikenalnya memanggil. Naruto mengintip ke luar toko dan menemukan Konohamaru berdiri di sana.

"Naruto-nii-chan, ada sesuatu yang penting yang perlu aku bicarakan denganmu."

Sarutobi Konohamaru adalah cucu dari hokage ketiga, Sarutobi Hiruzen. Naruto berterima kasih kepada Hiruzen, yang telah merawat anak rubah sepertinya, meski dari bayang-bayang. Konohamaru juga merupakan junior Naruto yang manis, yang memuja dirinya seperti kakak laki-laki.

Konohamaru memberi tahu Naruto bahwa ada sesuatu yang ingin dia berikan kepadanya. Naruto menuju ke kediaman Sarutobi atas undangan Konohamaru.

Sebuah gudang tua berdiri di sudut sebidang tanah luas yang merupakan kediaman Sarutobi. Mereka membuka pintu yang berat dan melangkah ke dalam kegelapan. Bau jamur tengik menyengat hidung mereka.

"Tunggu sebentar ... Aku akan mencari penerangan sekarang."

Setelah suara korek api di kecrek, sebuah lilin dinyalakan. Konohamaru mengeluarkan sebuah kotak kayu dari sudut gudang dan meletakkannya di depan Naruto.

Naruto THE LAST (Bahasa Indonesia)Where stories live. Discover now