29B

2.9K 377 28
                                    

Ada pepetah lama yang mengatakan 'akan ada badai di setiap angin yang tenang'.  Dan sepertinya pepatah itu kini  berlaku untuk seluruh keluaraga itu. Di mana seolah satu pwrsatu keburukan mereka terangkat ke permukaan sedikit demi sedikit. Berita terburuknya adalah itu di ketahui oleh semua orang tanpa terkecuali.

Entah bagaimana pagi  tiba-tiba pagi ini ada berita tentang Nandini yang bukan hanya beredar sebagai berita utama dari koran dan majalah, tapi juga berita utama di setiap platform digital. Entah itu iklan di internet yang muncul setiap saat dengan judul-judulnya yang sudah pasti akan  membuat kebanyakan orang menjadi penasaran dengan isinya . Apa lagi sebagian kalangan orang mengenal siapa Nandini. Di mata hampir semua orang ia baik bagaikan malaikat dan di agungkan seperti seorang dewi yang sangat berisi dan penuh kasih tentu saja munculnya berita seperti ini menimbulkan gelombang penasaran yang cukup besar di hampir semua kalangan. Meskipun Nandini bisa di katakan bukan artis atau selebritas yang kerap mondar mandir di depan layar kaca. Namun di kenal sebagai salah satu dari keluarga yang bisa di katakan sebagai salah satu keluarga kaya serta terpandang. Membuatnya secara tidak langsung menjadi sorotan publik. Di mana setiap gerak geriknya akan di pantau oleh puluhan atau bahkan jutaan pasang mata dari telefon  genggam mereka mesing-mesing.

Nandini yang belum sepenuhnya tahu akan adanya berita tentang dirinya di internet, membuat wanita itu masih di rumahnya dengan sarannya menikmati layanan dari para pelayan di rumah. Terlebih lagi kemarin dia baru saja sampai setelah melalukan penerbangan cukup melelahkan

“kau mau memijat atau mau membunuhku!”

Teriaknya pada seorang pelayan yang sedang melalukan pijatan di sekitar bagi dan pundak Nandini

“maaf, nona saya tidak sengaja “pelayan itu terlihat gemetar ketakutan melihat keadaan Nandini yang tengah menatapnya dengan wajah penuh amarah. Bukan hal baru bagi pelayan di rumah ini melihat nona ini. Berbicara dengan nada keras atau bahkan membentak para pelayan ketika ia merasa perkerjaan mereka tidak sesuai dengan apa yang di inginkannya

“sudahlah jangan banyak bicara, mendengar suaramu membuat aku mual dan ingin muntah “ putusnya dan melambaikan tangannya m3minta pelayan itu segera pergi dari hadapannya..

Di tempat yang tidak terlalu jauh seseorang dengan wajah suaramu karena menahan marah  saat ini tidak bisa menyembunyikan warna wajahnya yang semakin menghitam dan memerah karena marah ketika melihat adegan barusan.

“Apa hal seperti ini yang selalu kau lakukan di rumah! Membentak dan berteriak pada orang lain?!”

Sevre berjalan dengan cepat dan langsung melemparkan koran dan majalah pagi ini yang semua membuat berita tentang Nandini.  

Sedangkan Nandini yang di hadapikah dengan dua hal yaitu tumpukan majalah dan koran serta ayahnya yang tiba-tiba datang dengan wajah marah dan langsung menegurnya bukan hanya itu ayahnya ini juga berteriak padanya hari ini.  Itu semua cukup membuat Nandini merasa bingung untuk beberapa saat. “ayah ada apa denganmu? Kenapa kau marah padaku? Bukannya hal ini bukan pertama kalinya.  Lagian pelayan itu salah dia berniat membunuhku dengan alasan memijat" Nandini mencoba membela dirinya dan melemparkan semua kesalahan pada para pelayan. “anal ini! ”geraman frustrasi Sevre terdengar. “melihatku seperti ini, membuat aku yakin kalau selama ini aku terlalu memanjakanku. Hingga pada akhirnya berita seperti hari ini keluar"   Sebelum mendengar apa yang di katakan oleh Sevre saat ini.  Nandini masih  mengira jika ayahnya marah karena ia membentak pelayan tadi.

“ada berita apa ayah? Dan kenapa itu membuatmu sangat marah? “

“lihat saja sendiri! Dan jangan lupa cek handphone. Jika kau masih belum mengerti semua ini” kata Sevre sebelum meninggalkan Nandini yang masih belum memahami situasinya bahkan ketika melihat ayahnya pergi masih dengan wajah marah.

SESUATU YANG BERHARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang