Chapter 23

199 24 0
                                    

Happy Reading

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-













Setelah sampai di Korea Yoona langsung pulang kerumahnya dan juga Sehun. Para maid yang ada dirumah menyambut kedatangan Nyonya nya itu dengan sangat bahagia.

Karena sejak kepergian Yoona rumah tersebut menjadi sangat sepi, apalagi tuannya yang jarang pulang. Sekalinya pulang dalam keadaan mabuk atau terkadang harus lembur sampai malam.

Bahkan Sehun selalu diam dan tak pernah bicara apapun. Kalaupun malam dia selalu menangis di kamarnya.

Kepala maid membukakan pintu dia sangat bahagia " Nyonya akhirnya kau datang" ucap kepala maid sambil mengambil barang-barang yang dibawa Yoona dan Sehun .

"Iya bibi aku kembali, aku merindukan kalian" ucap Yoona dengan senyumnya yang sangat ramah.

"Kalau begitu nyonya ingin makan apa untuk makan malam ?"

"Tidak usah bibi, aku tadi sudah makan di pesawat aku akan langsung kekamar dan istirahat saja"

Kemudian Yoona dan Sehun masuk kamar. Yoona langsung bergegas mandi setelah itu diikuti Sehun.

Setelah Yoona selesai dia saat ini sedang rebahan di ranjangnya. Dia merasa sangat lelah. Rasanya Yoona seperti bermimpi akhirnya dia kembali ke kamar ini lagi.

Sehun selesai mandi dan mendapati Yoona yang sedang berbaring. "Apa kau sangat lelah?" tanyanya

"Ya aku sangat lelah hun"

"Apa mau aku pijit?"

"Tidak usah kemarilah berbaring disampingku" kemudian Sehun segera berbaring di ranjang bersama istrinya itu.

Keesokan paginya saat masih sarapan Yoona berbicara dengan Sehun. "Sehunie  aku ingin mengunjungi Irene." ucap Yoona

Seketika wajah Sehun berubah menjadi dingin." untuk apa?"

"Aku pikir dia pasti memiliki alasan lain kenapa dia melakukan ini. Aku melihat kalau dia sebenarnya adalah orang baik"

"Tapi Yoon dia sudah berbuat jahat, dia sudah mencelakaimu dan juga merusak rumah tangga kita"

"Sehunie please, aku mohon"

"Baiklah nanti akan aku antar"

Siangnya Sehun menepati janjinya untuk mengantar Yoona menemui Irene. "Apa kau tidak ikut masuk?" tanya Yoona saat mereka telah selesai.

"Tidak. Kau saja yang masuk"

"Baiklah"

Yoona masuk sendiri. Dia melihat Irene. Yoona sebenarnya tidak tega melihatnya. Bagaimanapun dia seorang ibu, anaknya pasti merindukannya.

"Untuk apa kau datang kemarih hah?" ucap Irene

"Aku ingin mengunjungimu"

"Mengunjungi? Kau sudah tau yang sebenarnya makanya kau pulang ke sini lagi. Dan ya kau kemari untuk mengejekku? Silahkan"

"Kau salah paham Irene-ah aku kesini benar-benar ingin mengunjungimu"

"Untuk apa? Pergilah aku tak mau melihatmu lagi"

"Irene kita sama-sama wanita. Aku tau apa yang kamu rasakan saat ini. Aku tau sebenarnya kamu orang yang baik. Irene aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Tapi aku yakin pasti itu sangat berat untukmu" ucap Yoona sangat lembut.

Irene diam. Dia menunduk dan menangis.

"Maaf" lirih Irene tapi Yoona mendengarnya.

"Aku sudah memaafkanmu bahkan sebelum kau meminta maaf. Mulai saat ini kita bisa berteman kan?"

"Kenapa kau sangat baik Yoona? Sehun sangat beruntung mendapatkanmu. Aku malu hiks hiks aku malu Yoon, aku sudah mencelakaimu dan aku juga sudah merusak rumah tanggamu."

"Hentikan Irene, aku tau kau pasti melakukan ini karena ada alasannya."

"Apa kau benar-benar memaafkanku?"

"Tentu "

"Sebenarnya aku tidak mencintai sehun. Aku hanya mencintai Mark suamiku. Tetapi ketika aku hanya berambisi untuk mendapatkan harta milik Sehun karena setauku Sehun pernah mencintaiku. Aku menyesal Yoon, aku mencelakaimu karena aku pikir dengan kau tiada aku bisa mendapatkan Sehun maksudku harta miliknya dan pergi bersama Mark dan anakku."

"Keluargaku tidak menyukai hubunganku dengan Mark, saat aku meminta bantuan kepada kakakku aku mengaku kalau aku mencintai Sehun karena dia tau Sehun pria yang kaya dan baik dia bisa menjagaku."

"Perusahaan suamiku bangkrut tidak ada keluarga kami yang mau membantu kami. Akhirnya kami melakukan itu semua. Maafkan aku Yoon"

"Aku saat ini sangat merindukan anakku hiks..hiks"

Yoona memegang tangan Irene dan mengelusnya, "aku akan berusaha membujuk Sehun untuk meringankan hukumanmu, dan aku juga akan membujuknya untuk membantu perusahaanmu"

"Tidak Yoon, Sehun pasti sangat marah."

"Tidak, aku tau sebenci apapun Sehun dia tidak tega melihat orang lain menderita"

"Terimakasih Yoona"

Mereka pun berpelukan. Dan irene masuk kembali ke dalam sel. Yoona keluar mendapatkan Sehun dengan wajah dinginnya. Yoona tersenyum.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Sehun

"Aku tidak papa Sehun ."

"Baiklah mari kita pulang"

Didalam mobik suasana hening. Yoona bingung dia harus menceritakannya kepada Sehun.

"Hun"

"Hm"

"Sehun"

"Iya sayang, ada apa?"

"Apa kau bisa membantu Irene?"

Ciiiiittt

Sehun mengerem mobilnya mendadak. Hampir saja Yoona terbentur kalau saja tangan Sehun tidak memegangnya.

"Apa kau gila eoh?"  marah Yoona

"Apa kau baik-baik saja?"

"Bagaimana aku baik-baik saja jika kau tidak bisa menyetir dengan baik."

"Maaf"

Kemudian Sehun menepikan mobilnya.

"Apa yang kau katakan tadi?"

"Apa kau mau membantu Irene?"

"Apa kau gila? Tidak mungkin dan tidak akan pernah"

"Kenapa?"

"Karena aku membencinya"

"Dia melakukan semua ini karena memiliki alasan Sehun"

"Apapun itu aku tidak mau mendengarnya"

"Baiklah kalau begitu aku sendiri saja yang akan membantunya."

Kemudian Sehun melajukan mobilnya. Mereka tidak ada yang bicara satu katapun

-
-
-
-
-
-
-

YOU ✔Where stories live. Discover now