perebut

4.4K 422 35
                                    

Vote and voment ❣
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(^o^)

"NJUN BUKAN PEREBUT HIKS BUKAN-!! " Renjun membuang semua barang yg ada di meja nya dengan amburadul, wajahnya merah sehabis menangis dia sedih, kecewa, dan juga marah dia bingung harus bagaimana orang orang yg dia anggap keluarga trus mengatai nya perebut

"Hiks h-harusnya aku tak menerima Jeno hiks, apa benar aku perebut? T-tapi kata Jeno dia tak ada hubungan dengan jaemin hiks aku harus bagaimana" Renjun terus menangis hingga tak sadar ia sudah tertidur dibawah meja belajar nya

(^o^)

Renjun terbangun dari tidur nya dan merasakan sesak juga pegal dibadanya ia bahkan baru sadar jika sedari tadi ia tertidur dibawah meja belajar nya

"Hah~ aku membutuhkan udara segar, lebih baik aku ke rooftop agar lebih tenang"

(^o^)

"Jen, apa kau yakin dengan ini benar-benar membantu renjun? "

"Iya sayang dia hanya butuh sandaran"

"Dengan kita pura pura tidak berpacaran dan kau pura pura berpacaran dengannya kalau renjun tau yg sebenarnya apa dia tak akan marah? " Tanya jaemin pada Jeno

"Selagi dia tidak tau maka tak apa"
Terlambat, renjun sudah mendengar semuanya. Rasa sesak di dada renjun semakin menjadi setelah mendengar kebenaran yg selama ini Jeno dan jaemin tutupi

"A-apa aku benar perebut?" Gumam renjun dengan pandangan kosong menatap Jeno dan jaemin yg masih mengobrol

"Sampai kapan kita akan membohongi renjun? "
Renjun sadar, semua karena dia. Dan dia tidak bisa terus begini

"Kalian sudah bisa berhenti sekarang"

"R-renjun? "

"S-sejak kapan kamu disini? "

"Terima kasih sudah mau membantu ku dan sekarang kalian tak ush melanjutkan nya lagi ini saja sdh cukup" Ujar renjun tersenyum namun raut kekecewaan sangat terlihat jelas diwajahnya

"R-renjun maafkan kami" Jeno dan jaemin tak tau harus berkata apa selain maaf dihadapan renjun saat ini, ini terlalu tiba tiba

"Kenapa kalian minta maaf? Harusnya aku yg minta maaf kepada kalian, karena aku kalian harus menyembunyikan hubungan kalian selama ini" Runtuh sudah pertahanan renjun, air mata yg ia tahan sedari tadi agar tak jatuh di hadapan Jeno dan jaemin akhirnya keluar juga

Jeno dan jaemin yg melihat itu rasanya seperti dihantam banyak batu, ternyata niat mereka untuk membantu renjun malah semakin membuat renjun jatuh

"Aku.. Hiks pergi.. Terima kasih dan maaf sekali lagi sampaikan Terima kasih dan juga maaf ku kepada yg lain ya aku pergi" Lari.... Lari sekuat tenaga itu yg terus renjun lakukan renjun lelah tapi ia harus tetap berlari

Jeno dan jaemin berusaha mengejar renjun namun nihil renjun sudah lebih dulu menghilang

(^o^)

"Apa?! Apa maksud kalian hah?! Kemana renjun?!" Untuk pertama kalinya para member nct melihat winwin marah besar seperti ini

Wayv baru saja tiba di Korea mereka langsung menuju dorm nct, winwin yg sangat eksaited pun langsung mencari renjun karena dia sudah sangat rindu kepada adik kecilnya itu

Kun dan ten sebenarnya bingung renjun biasanya jika tau mereka akan ke Korea akan terus menelpon menanyakan keberadaan mereka namun kali ini tak satu pun ada telepon dari renjun

Karena tidak menemukan keberadaan renjun dimana pun, Winwin akhirnya bertanya pada member yg lain namun saat mendengar perkataan Jeno renjun menghilang senyum diwajah Winwin hilang begitu saja

Tidak seperti Winwin, ten dan juga kun masih kaget mendengar jika renjun hilang para member yg lain  juga shock mendengar perkataan Jeno dengan renjun yg menghilang karena yg mengetahui itu semua hanyalah Jeno dan jaemin

"B-bagaimana ini bisa terjadi?! "Tanya taeyong yg masih kaget dengan hilang nya renjun

" Huft.. jadi begini" Jaemin pun mulai menceritakan apa yg sebenarnya terjadi selama ini dan juga apa yg terjadi tadi

(^o^)

"Bukankah aku sudah memperingatkanmu sebelum nya Lee Jeno? " Ujar jaehyun dingin, setelah jaemin selesai menceritakan semuanya suasana tiba-tiba berubah menjadi lebih sunyi dan dingin

Jeno yg disebut namanya hanya bisa menundukkan kepala nya tak berani menatap sang pembicara

"Harusnya aku tak mempercayai kalian, harusnya aku lebih mengizinkan hyunjin untuk menjaga renjun, pantas saja kau jaemin berusaha agar aku mengizinkan Jeno mendekati renjun" Sambung ten dengan datar

Semua diam, bingung melanda mereka. Mereka juga tak tau harus berbuat apa

Dilain sisi

Renjun terus menangis sampai ia hanya menatap kegelapan



Tbc/and(?)

Vote and voment

UN COUPWhere stories live. Discover now