chap 11

2.6K 282 8
                                    

.
.
.
Maaf kalo banyak typo
Happy reading 😊
.
.
.

Pagi ini saga dkk sudah berkumpul dimeja makan dengan keadaan saga yang sudah kembali sehat setelah kejadian semalam.

Berbagai hidangan tradisional sudah tersusun dimeja kayu yang panjang itu. Bau harumnya makanan membuat seluruh orang yang menciumnya dipastikan akan langsung kelaparn dan akan menambah.

Tak terkecuali saga dkk, mereka sudah menatap makanan yang ada didepannya seperti singa yang mendapatkan mangsanya.

Mereka melewati sarapan kali ini dengan suasana hangat, nenek levin sering melontarkan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang kemudian dibalas oleh yang lain.

"Nek nanti siang kita mau pulang tapi sebelum itu kita mau kehutan belakang itu boleh?" Tanya levin kepada sang nenek.

Hutan yang dimaksud levin bukan hutan biasa, hutan itu adalah hutan buatan yang memang sengaja dibuat oleh sang kakek dulu untuk tempat refreshing nenek dan kakek.

Didalam hutan itu ada air terjun kecil dan danau yang airnya sangat jernih. Banyak ikan-ikan yang memang dilepas agar mempercantik danau kecil itu. Sang nenek sudah jarang ke sana karena sudah tidak ada yang menemani walaupun sekali-kali akan ke sana untuk mengenang masa-masa bersama sang kakek.

"Boleh tapi jangan lama-lama kalian nanti harus beres-beres buat pulang kan" ucap nenek levin membuat yang lainnya hanya mengangguk mematuhi ucapan yang nenek dan kembali melanjutkan acara makan mereka.

•••

Saat ini saga dkk sedang berjalan menuju kearah hutan yang dibilang levin tadi pagi saat sarapan.

Hutan itu memang sangat bagus, disepanjang jalan ditanami bunga-bunga yang berbagai jenis. Pohonnya tinggi-tinggi dan sangat rindang udaranya pun sejuk.

Disepanjang jalan mereka bergurau sampai tak menyadari jika mereka sudah sampai. Udaranya sangat sejuk, air terjunnya memang tak tinggi tapi tak mengurangi keindahannya.

Disana mereka berfoto-foto menggunakan kamera milik vergan yang memang sudah ia siapkan untuk berfoto bersama.

Saga bermain tepat dibawah air terjun jauh dari yang lainnya dan melihat kelinci putih yang seperti tersangkut diantara tumbuhan berduri.

Saga mendekati kelinci putih itu dan menolongnya, dikaki kanan kelinci itu terdapat sebuah luka yang membuat saga meringis melihatnya -itu pasti sakit- pikir saga.

Saga menggendong kelinci itu dan berjalan mendekat kearah levin yang sedari tadi diam diatas batu besar memperhatikan lainnya yang asik berfoto dan bermain.

"Abang" panggil saga membuat levin mengalihkan perhatiannya kearah saga yang menggendong kelinci putih kecil.

"Dapet darimana?" Tanya levin sambil menyuruh saga mendekat kearahnya dan mendudukkan diri disamping levin yang pastinya langsung dituruti saga walaupun sempat hampir terpeleset untung dibantu levin jadi gak sampe jatoh.

"Hati-hati" ucap levin datar tapi ada nada khawatir diucapannya dan hanya dibalas cengiran oleh saga.

"Tadi gua nemu disana, kelincinya kasian kejepit tumbuhan berduri liat tuh kakinya luka" jawab saga setelah mendudukkan diri disamping levin dan menunjuk kearah dia menemukan kelinci itu.

Pandangan levin mengikuti arah tunjuk saga tapi teralihkan dengan tangan saga yang terdapat goresan panjang tapi tak dalam dan sedikit memunculkan sedikit darah.

"Tangan kenapa?" Tanya levin sambil meraih tangan saga yang seperti tergores.

"Tadi pas nolongin molly tangan gua ikutan ke gores, gapapa kok dikit doang" jawab saga membuat levin menghela nafas.

Memang tadi saat menolong molly -kelinci putih yang diselamatkan saga- dia sempet kegores gitu tangannya tapi dibiarin aja sama saga yang penting mollynya.

"Yaudah ayo balik, sampe rumah diobatin" ucap levin sambil berdiri dan mengulurkan tangan kearah saga membantu untuk berdiri yang pastinya disambut oleh saga.

"PULANG" teriak levin kearah yang lainnya dibalas anggukan dan kembali kearah rumah sang nenek.

•••

Saga dkk sudah siap dengan koper disampingnya masing-masing ditambah molly digendongan saga.

Tadi sesampainya dirumah nenek saga dan molly langsung diobati. Sebenernya molly mau ditinggal aja dirumah nenek biar dipelihara nenek tapi saga merengek pengen melihara molly soalnya saga yang udah nemu molly pasti molly gamau pisah sama saga.

Padahal mollynya biasa aja saganya aja yang pengen punya peliharaan dan berakhir dengan molly yang dibawa pulang oleh saga dengan beberapa syarat dari sikembar.

Saga dari dulu emang gaboleh melihara hewan sama daren karena saga itu kalo udah main sampai lupa waktu.

Dulu itu saga pernah punya kucing yang dinamain mochi, pas itu saga pulang sekolah langsung main kucing lupa sama makan siang padahal saga gaboleh lewatin makannya terus pas malemnya pas yang lain tidur saga bangun terus jalan pelan-pelan ambil si mochi dikandang terus main sampe jam 2 pagi abis itu tidur pagi bangun tidur juga main sama mochi pas siang pulang sekolah saga malah tumbang gegara kurang tidur dan kecapean, berakhir saga nyeritain semuanya terus si mochi dikasih ke tetangganya yang memang suka melihara kucing.

Sejak saat itu saga gadibolehin punya hewan peliharaan sampai sekarang.

"Yaudah nek kalo gitu kita pulang dulu ya" ucap levin pamit ke neneknya buat pulang

"Iya, kalian sering-sering main kesini ya nenek kesepian sendiri disini" ucap nenek dengan senyum hangatnya

"Iya nek kita bakal sering kesini, kalo kita kesini lagi buatin makanan yang enak-enak lagi ya nek" ucap aksa semangat dan jangan lupakan cengiran yang terpampang jelas di wajah tampannya.

Yang lain jangan ditanya, udah nahan malu pengen jentusin aksa ketembok aja rasanya untung temen. Sedangkan sang nenek hanya tertawa pelan, teman cucunya sungguh lucu tak seperti cucunya yang tampangnya datar terus macam triplek tapi nenek tetep sayang kok sama levin.

"Iya makanya kalian sering main kesini biar nenek masakin masakan spesial buat kalian" ucap nenek yang ikut semangat membalas ucapan aksa.

"Kalau gitu kita pamit ya nek nanti takutnya kesorean sampe rumahnya" ucap vano dibalas anggukan dari nenek

"Iya, hati-hati dijalan ya jangan ngebut" nasihat nenek dibalas anggukan serempak dari yang lain.

"Kita pulang dulu nek" pamit yang lain sambil salam sama nenek dan menuju kearah mobil yang sudah berada didepan rumah sang nenek.

"NENEK JANGAN KANGEN KITA YA" teriak saga dari dalam mobil sambil melambaikan tangannya dibalas tawa dan juga lambaian tangan dari nenek.

Nenek balik lagi kedalam rumah yang sekarang kembali sepi. Pasti kangen sama kenakalan mereka yang kayak anak setan itu.

Sagara ✓Where stories live. Discover now