1 | Complicated problem

511 77 103
                                    

Sebelum membaca, jgn lupa tinggalkan jejak ya, dear. Karena itu sgt berarti untukku, thankyou.

Happy reading.

Di penghujung akhir tahun, mungkin untuk kebanyakan orang sudah sibuk memikirkan berbagai kegiatan yang akan mereka lakukan—setidaknya sekedar menghabiskan masa liburan dengan melakukan banyak hal. Misal pergi berlibur, mengunjungi sanak saudara, atau ada juga yang tetap berdiam diri dan intinya happy family time.

Tapi perlu diketahui satu hal bahwa sosok yang satu ini sangat berbeda. Itu sama sekali tak berarti bagi seorang jaksa muda, Ryu. Teramat sukar untuk terkabulkan. Pasalnya ini sudah memasuki tanggal tua di pertengahan bulan Desember, tapi ia masih saja bergumul dengan berpuluh tumpuk laporan kasus dan observasi atas dakwaan yang diberikan pada si pelaku.

Ryu tidak pernah teramat tergesa dalam menangani sebuah kasus. Sangat hati-hati dan terlihat teliti. Itu juga yang membuatnya sukses di usia yang masih terbilang muda. Tak heran jika ia lebih dulu mendapatkan kenaikan pangkat, dibanding dengan teman se-angkatannya.

Kali ini, ia menangani kasus seorang mantan akuntan yang memalsukan data laporan perkembangan dan penghasilan perusahaan. Dia juga diketahui melakukan korupsi dalam beberapa kali project yang diselenggarakan oleh perusahaan. Dan tentu itu sangat merugikan. Pengacaranya bilang bahwa sang pelaku memiliki alasan di balik itu, yaitu untuk membayar pengobatan istrinya. Karena saat persidangan pertama, si tergugat sudah tertunduk lesu dengan penuh salah dan tak berani menatap jaksa di depannya ataupun sang hakim.

Tentu itu bisa jadi angin segar bagi jaksa dan aparat pengadilan untuk menindaklanjuti persidangan karena si pelaku tidak melontarkan banyak alibi tak masuk akal yang membuat masalah itu semakin runyam. Hanya saja kejujuran dan raut wajah yang tersemat itu malah menjadi teka-teki tersendiri.

Biasanya si pelaku akan melakukan banyak pembelaan atas tuduhan yang ditujukan untuknya, tapi tidak untuk yang satu ini. Dia kelihatan sangat tenang dan langsung menunduk seolah mengakui kesalahannya begitu saja. Entah kenapa Ryu menganggap ini hal yang aneh, dan ia rasa ia perlu untuk melakukan beberapa pemeriksaan dan juga melakukan diskusi dengan penyidik di timnya untuk lebih mendukung dan memperkuat bukti atas tuntutannya.

Itu sekilas adalah kasus terdakwa Ha In Kyu, yang sedang ramai menjadi bahan perbicangan seantero distrik Ilsan. Mungkin karena ini menyangkut perusahaan ternama dengan pamor yang tinggi, membuatnya seolah menjadi Breaking News. Bahkan Ryu pernah mendapati para wartawan yang sudah berbondong-bondong datang di depan kantor Kejaksaan dengan ramainya. Percaya tak percaya, itu semakin membuat pening dan penasaran dalam satu waktu, dan Ryu juga merasa bahwa kasus ini akan menjadi ancaman yang cukup kuat untuk menjatuhkan nama perusahaannya. Dan juga mendapati alasan yang menurutku sangat klise dan kuno, membuat Ryu semakin yakin jika ada sesuatu di balik itu semua.

Malam ini, Ryu menyempatkan untuk datang dan berkunjung ke sebuah restoran sederhana untuk bertemu anggota tim penyidiknya yaitu Jang Seokjin dan juga Kim Hoseok. Keduanya berada di divisi khusus bersama dengan Ryu.  Jang Seokjin membuka perbincangan terlebih dahulu dengan menyapa Ryu yang masih mengunakan setelan kantornya—masih lengkap dengan kemeja dengan lengan yang sudah tergulung hingga siku dan juga dasi yang sudah mengendur dari tatanannya.

"Bukankah ini adalah kasus yang menarik untuk kita, Joon?" tanya pria Jang dari balik jas abu yang masih melekat pada bahu lebarnya. Rupanya Seokjin tak jauh berbeda dengan penampilan Ryu. Sedangkan Hoseok sudah berganti dengan pakaian yang lebih kasual. Sudah pantas dan cocok jika dijuluki sebagai boyfriend material. Apalagi rambut klimis hitamnya itu sungguh menawan lebih dari apapun saat terkena sinaran lampu neon itu.

The lethe ✔️Where stories live. Discover now