arkadas [1]

443 40 12
                                    

"GOSIP :
Gerakan Orang Sirik Ingin Perhatian."

Happy Reading

CAKRA BUANA

Nama itu terpampang jelas di depan pintu gerbang, kelima cowok dan satu cewek itu pun masuk melewati gerbang dan menuju ke parkiran.

"shh.. awas anjir gue mau keluar" ucap Kara.

Posisi dia yang ditengah - tengah Dinan dan Raga, sementara di kursi ada Aska yang sedang menyetir dan Dava duduk di sebelahnya.
kalau kalian tanya dimana Vano, jawabannya dia di bangku belakang, katanya "gue mau dibelakang biar beda sama kalian kalian. Gue kan limitid edition gitu loh" jadi misah sama yang lain, emang si Vano ini ngeselin banget ya.

"sabar elah Ra" ujar Dinan mengelus dada.

"tau tuh gue aja yang mojok b aja tuh" ucap Vano mengelus dada sabar.

"eh kok kaya ada yang ngomong ya?" tanya Raga pura-pura merinding dan melihat semua penjuru mobil. iya mobil nya segede gaban emang.

"eh iyaaaa!!!!" pekik Kara sambil memegang pundak Raga takut.

"tapi siapa ya?" lanjut Kara bertanya polos.

"jangan jangan depan rumah lo Ra" ucap Dinan ikut merinding.

"bangsul lo pada" kesal Vano menampol bahu bes tai dia.

"hahahha anjir mukanya hahah" tawa Kara, Dinan dan Raga terdengar di mobil

Vano yang sudah kebal oleh bulian mereka pun sudah, b aja.

Kalo kalian tanya dimana Aska dan Dava? mereka sudah keluar mobil dari beberapa menit ya lalu, daripada harus mendengarkan ocehan unfaedah dari para sohib-sohib nya.

"eh anjirr kita ditinggal" sadar mereka berempat Dava dan Aska yang sudah turun.

"buru woii gue mau jumpa ayang gue" teriak Kara meneput pundak Raga.

"sok punya ayang anjir" ejek Raga memeletkan lidah nya.

"alay lo bocil" lanjut Dinan dan Vano

"bacot, whatever, sabodo teiung, bodo amat" Kara menjulurkan lidahnya.

"udah buru anjir turun" ucap Raga.

Dan, pas pintu mau dibuka...

klek, klek (anggap aja gitu suaranya)

"DIKUNCI KAMBINGG" teriak Dinan.

"mampus jir, gimana kita keluar?" ucap Kara panik.

"coba lo telfon Aska atau Dava" usul Vano.

"tumben lo pinter?" heran Kara menaikkan satu alisnya.

"abis mimpi bidadari tadi malem, jadi otak gue yang tinggal seperempat dibalikin lagi" ucap Vano sembari membusungkan dada nya. BANGGA GITU LOH

"bodoh" kesal Raga dan Dinan.

Dan setelah itu Kara menelfon Aska.

IneffableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang