4. Fly

17 5 4
                                    

50 menit kemudian

Mereka sudah berada di tempat fansign, tinggal menunggu giliran untuk maju.

Putri dan Alana sedang teriak teriak berusaha agar di notice dan Yunki sedang merekam member bts atau biasanya disebut fancam. Sedangkan Mia, dia lagi dan lagi sedang menghadapi dirinya sendiri, dia tidak bisa berhenti berpikir tentang hidupnya bahkan di keadaan seperti ini.

Mia sangat muak karena pikirannya sampai terpikir dia ingin mencabut otaknya, tapi itu mengerikan jadi hanya menjadi tambahan pikiran di kepalanya.

Apa mereka masih menganggapku sassaeng?

Apakah aku seburuk itu?

Apakah aku menyebalkan?

Apakah semuanya akan baik baik saja? hufft sepertinya mereka tidak suka padaku. Mereka membenciku, mungkin.

Gadis itu sedang tidak melamun tapi pikirannya seperti orang melamun. Dia sadar semua orang terlihat bahagia sekarang,  seharusnya dia tidak datang di acara ini. Mia terlalu terburu buru untuk menemukan kebahagiaannya.

Seharusnya Mia pergi saat mereka sedang konser saja. Mia hanya mencari kesempatan agar bisa bersenang-senang karena dia seperti biasa Bundanya mengatakan  kebencian pada dirinya karena mimpi yang gadis itu miliki.

Karena muak memberitahu Mia yang selalu mementingkan musik dan tidak mau mendengarkan ucapan Bunda, Mia disuruh tinggal di rumah neneknya, mungkin lebih tepatnya diusir.

Mia tidak ingin berpikir seperti itu tapi bukankah memang itu yang sebenarnya. Dia di usir oleh Bundanya. Apakah orang tua memang harus bersikap seperti itu?

Mia hanya ingin bahagia sekali saja, kemanapun Mia pergi dia akan selalu mendapatkan luka. Kadang gadis itu berpikir lebih baik mati, tapi mereka bilang hidup itu berharga.

Mia tersenyum kecut pada dirinya sendiri.

Putri dan Alana sejak tadi terus saja meneriaki nama MIN YOONGI karena tinggal orang itu yang belum menotice kamera Yunki.

"MIN YOONGIIIIIII AKU AKAN MENUNTUTMUU".

Mia lelah di samping mereka, telinganya ingin pensiun karena mereka tidak berhenti berteriak sama sekali. Ini menyebalkan.

“Mia!”. Entah kenapa Putri tiba-tiba memukul Mia.

“Apa? Kenapa kau memukulku dan berteriak? Aku tidak tuli”.

“Berteriak? Aku rasa aku tidak berteriak, sepertinya aku terbiasa bersuara keras karena fansign ini”.

“Oh, terus kenapa kau memanggilku?”

Putri menggelengkan kepalanya sambil meminum air di botolnya lalu mengabaikan Mia.

Sangat menyebalkan ketika di panggil tanpa sebab, hanya membuat penasaran saja.

“Putri”. Dasar tuli dia tidak mendengarku umpat Mia dalam hati.

“Putri”

“Apaaa? Kau tinggal ngomong saja aku mendengarmu”.

“Gpp”

“Aish, Kau balas dendam rupanya”. Putri memicingkan matanya lalu mengacuhkan Mia.

Cerita saat tatapan  di fansign diskip karena mengakibatkan kehaluan tingkat tinggi hahaha..

Setelah fansign berakhir mereka jalan jalan ke beberapa tempat yang ada di korea tepatnya di seoul. Terlalu banyak kebahagiaan yang harus diceritakan hingga Mia tersadar hidupnya tidak semenyedihkan itu. Dia masih punya teman army yang menghiburnya dan tentu bts yang selalu membuat karya yang menjadi energi tersendiri untuk Mia.

P E O N YNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ