Chapter 04 - Casino

4.5K 751 96
                                    

Sepanjang sisa hari, Jisung sudah memikirkan berbagai kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi. Padahal Minho hanya berniat untuk mengajaknya ke casino, namun si tupai sudah negatif thinking terlebih dulu, membuatnya berakhir bersembunyi di dalam lemari supaya pemuda Lee tersebut tak bisa menemukannya.

Namun sial, para maid yang Minho perintahkan untuk mencari keberadaan Jisung pada akhirnya berhasil menyeret lelaki manis itu ke hadapan tuan mereka.

"Hahaha terimakasih kerja kerasnya." Minho tertawa senang begitu Bibi Jung –sang kepala pelayan- datang bersama dengan Jisung.

Wanita paruh baya tersebut menudukkan kepala sopan sebelum akhirnya beranjak pergi karena jam kerja memang sudah habis.

Jisung masih berdiri di hadapan Minho dengan wajah masam, mengabaikan sepenuhnya pria tampan dengan setelan jas yang kini tengah berkacak pinggang di hadapannya.

"Apa?" Jisung bertanya galak kala Minho mulai memperhatikan penampilan yang lebih muda dari atas sampai bawah. Oh percayalah, Jisung tengah dilanda kegugupan penuh detik ini.

"Tidak ada, ayo ke kamar."

Mata bulat itu semakin melebar begitu mendengar ucapan Minho barusan, pikiran pikiran aneh Jisung semakin meliar.

"A-apa yang mau kau lakukan, bangsat?"

Diumpati seperti itu, terlebih lagi ketika melihat Jisung yang sibuk menyembunyikan tubuh di balik lengan mungilnya membuat Minho terpaku heran.

"Mandi tentu saja, memangnya apa lagi?"

Kali ini, giliran Jisung yang menyerngit tak paham.

"Ha-hanya itu?"

Yang lebih tua mengangguk santai, "Iya, dan kau harus memandikanku seperti tadi pagi."

Mulai mengerti dengan jalan pikiran Jisung, Minho lantas sengaja memasang ekspresi mesum untuk menggoda pemuda manis tersebut. Dan benar saja, wajah Jisung seketika memerah padam.

Haha lihatlah, Minho ingin menyemburkan tawa.

Jisung masih diam terpaku, ia tentu ingin menolak permintaan itu, namun Jisung tak bisa. Di sini si manis tentu tak memiliki kuasa untuk membantah perintah si tampan.

"Pftt..." menyadari Jisung yang berubah kikuk, Minho lantas memutuskan untuk berhenti mengerjai si tupai kali ini. Tungkai terbalut celana bahan itu ia langkahkan mendekat, tarik pergelangan tangan Jisung menuju ke kamarnya. Minho belum menyiapkan ruangan untuk Jisung ngomong ngomong, jadi untuk sementara mungkin Jisung akan menginap di tempatnya.

Hey Lee, bukankah ada banyak kamar di mansion ini? Apa kau lupa jika ada banyak maid yang bisa menyiapkan ruangan Jisung kapan saja? Berhentilah mengarang alasan.

"Sudahlah tenang saja, aku hanya bercanda."

Mendengar ucapan Minho, pada akhirnya Jisung sudah bisa bernafas lega kembali.

Jisung mencoba menepis genggaman tangan Minho di pergelangan, namun setiap kali ia mencoba, Minho akan semakin mengeratkan pegangannya. Jisung ingin mematahkan lengan itu saja rasanya.

"Kau tak harus memandikanku kali ini-"

Pemuda berhidung bangir itu dengan sengaja menggantung ucapan, buka pintu kamar lalu berjalan ke arah toilet.

Jisung masih setia diam sembari menyumpahi Minho, namun di sisi lain merasa was was juga, mungkin Minho akan meminta hal aneh aneh lagi.

"-tapi kita harus mandi bersama, aku tak ingin telat datang menemui lawan judiku nanti."

Casino [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang