Chapter 17 - Pernyataan Minho

3.8K 625 150
                                    

Belakang, Gahyeon merasa ada yang sedikit aneh. Sesuatu pasti terjadi dengan kedua pemuda itu sehingga tiap tak sengaja berada dalam satu ruangan sama, Minho juga Jisung terlihat menghindar satu sama lain. Atmosfir canggung lagi lagi tercipta.

Gahyeon selaku seorang gadis yang lebih mengedepankan perasaan ketimbang logika tentu lebih peka dengan keadaan. Meski tak ada yang meminta, namun Gahyeon merasa harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan.

Tok tok!!

Cklekk...

Jisung tersentak kaget begitu mendapati Gahyeon yang berdiri di depan kamarnya.

"Boleh aku masuk?" sang gadis bertanya sembari ulas senyum khas, membuat Jisung mau tak mau mengangguk kikuk pada akhirnya.

"Ah ya, silahkan."

Tanpa ragu yang lebih tua lantas menginjakkan kaki pada kamar si tupai, sibuk mengamati ruang luas tersebut yang tak terlalu banyak berisi barang barang. Ya bagaimana pun tempat ini tetap milik Minho, Jisung hanya menumpang, pemuda manis itu bahkan hanya sekedar membawa baju saja ke sini.

"Kenapa kau menemuiku?" Jisung bertanya setelah menutup pintu putih tersebut, membuat Gahyeon kini mengalihkan pandangan, fokus ke arah si tupai.

"Ji kau bisa jujur padaku, apakah keberadaanku membuatmu tak nyaman?"

Sungguh, tak ada rasa mengintimidasi sedikit pun, Gahyeon terlalu polos untuk melakukan hal hal menjijikkan seperti itu. Lagipula di sini statusnya dengan Jisung tetap sama, hanya orang luar yang menumpang, terlepas dari fakta jika dirinya sudah berteman selama bertahun tahun dengan pemuda Lee tersebut.

Kening Jisung menyerngit samar, kenapa pula gadis cantik itu bisa seblak blakan ini? Memang benar Jisung sedikit tak nyaman, tapi tak mungkin juga kan dia mengungkapkannya secara gamblang.

"Tidak, kenapa kau-"

"Jangan berbohong Ji, aku tak masalah."

Ini hanya spekulasi semata, namun Gahyeon merasa cukup yakin dengan kesimpulan yang ia tarik setelah mengamati Minho juga Jisung belakangan ini.

"Ma-maaf." Jisung mencicit pelan, tentu merasa tak enak. Jisung sadar diri jika dirinya tak memiliki hak, di sisi lain, Gahyeon bahkan jauh lebih berarti bagi Minho ketimbang dirinya. Jisung sudah mencoba menghapuskan perasaan negatif ini, namun ternyata semua tak semudah yang dibayangkan.

Sang gadis berjalan mendekat, tepuk pundak Jisung pelan sebelum akhirnya ulas senyum meneduhkan.

"Jangan khawatir Ji, aku akan segera pergi saat sudah mendapat tempat tinggal baru nanti."

Ekspresi Jisung semakin kikuk, kenapa di sini kesannya Jisung seolah tengah mengusir Gahyeon?

"Aku tak masalah kau tinggal di sini, sungguh. Lagipula ini mansion milik Minho, aku hanya menumpang."

Gahyeon mengulas senyum jahil, hendak menggoda si tupai saat ini.

"Benarkah? Apakah kau tak ingin tinggal di sini bersama Minho selamanya?" tanya gadis tersebut sembari menaik turunkan alisnya dengan cara menyebalkan.

Dan foylaa...pipi Jisung bisa merona dengan mudah jika sudah menyangkut urusan Minho.

Di titik ini Gahyeon tau, apa yang ia pikirkan bukanlah omong kosong belaka. Jisung memang menyukai Minho.

"Berjuanglah, Minho sedikit bodoh jika sudah menyangkut perasaan. Cobalah buat ia mengerti secara perlahan, Minho pasti bisa menerima perasaanmu."

Jisung seketika merasa- entahlah, lega?

Casino [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang