[14 ] ɪғ

788 79 13
                                    

Please vote before you read it

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Please vote before you read it.

[ Jeonghan Irene Fanfiction ]
Typo bertebaran

...


“Bagaimana keadaannya, dok?”

Pria dengan balutan jas putihnya baru saja selesai memeriksa keadaan Joohyun pun langsung di hadapkan oleh pertanyaan khawatir dari suaminya. Pria berumur sekitar 40 tahun itu menggantung stetoskop di lehernya, kepalanya berputar kebelakang melihat keadaan pasien nya yang saat ini tengah tertidur pulas akibat obat bius yang ia terima.

“Apa yang terjadi padanya?” tanya Jeonghan lagi setelah pertanyaan pertamanya di abaikan oleh dokter itu.

“Tubuhnya demam tinggi, dan mengalami kram pada perutnya. Besok akan dilakukan pemeriksaan ulang pada lambungnya untuk mengetahui apa yang terjadi, apakah dia maag atau mengalami usus buntu.”

“...”

“Dia baik-baik saja, Tn. Yoon. Nyonya Bae akan dipindahkan di ruangan nya. Kau bisa menemuinya disana.”

Untuk pertama kali dalam hidup Jeonghan, ia tidak tahu cara untuk bernapas. Bahkan setelah dokter itu telah memberikan diagnosa keadaan istrinya.

Sampai akhirnya pria dengan papan nama di bajunya; Lee Dongwook. Mengulurkan tangannya, menepuk bahu Jeonghan dengan pelan.

Manik hitam Jeonghan bergetar memandang manik coklat milik Dongwook. Pria itu tersenyum lebar, setelahnya ia menunduk sebelum kakinya melangkah meninggalkan Jeonghan.

.

Kelopak sakura itu mengerjap-ngerjap membiaskan cahaya yang masuk dari celah jendela.

Angin perlahan tertiup, menggerakkan gorden berwarna putih itu.

Kepala Joohyun menoleh kesamping, langit biru telah menyambutnya, gedung pencakar langit menjadi pemandangan kedua yang yang ia lihat pagi ini.

Meringis sakit pada kepala dan perutnya, seperti sesuatu menghantam tepat pada dua bagian itu. Joohyun hendak menyentuh kepalanya, namun dirinya merasa sesuatu yang berat pada lengannya.

Menundukkan kepalanya, melihat surai hitam legam bersandar pada tepi ranjang dan kedatangannya tengah menggenggam lengan dan memeluk perutnya.

Joohyun kembali meringis. Bukan karena sakit, tetapi merasa berat dengan tubuh Jeonghan di badannya.

Suara kesakitan Joohyun mampu membuat Jeonghan terbangun dan mendongakan kepalanya guna melihat Joohyun. Saat pupil hitam kelamnya memandang kearah Joohyun, saat itulah Jeonghan memperbaiki posisi duduknya tegak. Tangannya kanannya terulur mengelus pipi Joohyun kemudian mengelus surai hitam itu dengan lembut.

The Guilty Secret || [M] ✅Where stories live. Discover now