1. who dis?

140 72 60
                                    

Rasa kesalku membuatku bersumpah tidak akan makan di kantin ini lagi. Mengunyah semua mie yang tersisa, tanpa sadar semua mie tadi menyumbat membuat tenggorokanku serat, tanganku meraih segelas air teh yang telah terhidang.

"bruaat.."
Secara reflek air tadi tersembur dari mulutku. Ah sialan! Apa wanita tadi sengaja mengerjai ku? Gila teh ini terasa pait, sepat.

Kakiku melangkah menuju Ibu kantin berniat untuk membayar makanan yang sudah terlanjur masuk kedalam perutku, karena uang yang tadi menyodorkah samasekali tak diterimanya.

"sudah dibayar mbaknya mas"

"HAH?"
Jawaban ibu kantin sukses membuat mulutku membulat sempurna.

"anu mas itu khusus. Mbaknya biasa bawa mie sama daging sendiri,"
Jawab Ibu kantin namun pandanganya tetap berfokus pada mangkok yang sedang Ia elap.

"apa ya namanya, A..itu makanan vegetarian"

Apa vegetarian? Mana anda mie ayam yang jelas-jelas pake daging dibilang vegetarian. Tapi bila diingat-ingat tadi dagingnya memang terasa berbeda terlebih dagingnya berbentuk patty. Tapi tetap saja itu daging, dasar wanita Gila! Berulang kali aku mengumpati wanita itu di dalam hati.

"Kan jadinya mbaknya ndak makan siang, "
Celuk serang bapak yang ku simpulkan adalah suami ibu kantin itu menyalahkan, menatap seolah aku telah menyakiti anak perempuannya. Kini ibu kantin tadi ikut menatap tajam, Mereka seolah menuduh bagai sesosok lelaki yang suka menakali anak perempuan kesayangannya.

Sialan!
Tatapan bapak kantin membuatku merasa bersalah. Aku pun kalab, putuskan mencarinya

Mataku mencari sosok wanita tadi, kakiku telah berkeliling sekitar wilayah ini. Namun nihil tak kutemukan sosok wanita itu.
Jujur kejadian tadi membuatku merasa bersalah walau, tetap saja wajah datar dan tatapan tajam mengintimidasinya membuatku merasa sebal.

Tiba-tiba HP dalam saku celanaku bergetar kencang. Semua hal tadi membuatku merasa malas mengangkat telepon. Namun jantungku kembali berdetak kencang sejalan dengan semua rasa kesal dan lelah lenyap bak sihir saat terpampang nama dilayar Hp-ku.

'Indriani'
Seorang wanita yang amat kucintai, sudah sejak awal masuk perkuliahan aku mengincar wanita cantik itu.

Tubuhnya tinggi dengan rambut panjang hitam lebat. Namun baru kali ini aku memiliki kesempatan bisa dekat dengannya. Ya, wanita secantik itu dahulunya adalah pacar salah satu Youtuber terkenal dari universitas lain di kota ini.
Kini saatnya aku memperjuangkan perasaanku.

Akan Ku jadikan dia sebagai pacarku.

"Fran lu dimana sih? Gue udah diparkiran nih, katanya mau pulang bareng"

Suara Indri yang lemah lembut sukses membuat hatiku terasa hangat. Mendengar sura doi memang pengusir lelah paling ampuh.

hampir saja melupakan janjiku untuk pulang bersama dan mampir ke toko buku untuk membeli buku dari penulis favorit. Merapihkan baju dan rambut sambil menyemprot sedikit minyak wangi agar terkesan rapih. Kini diriku merasa siap menemuinya.

============================

Seorang wanita berbadan mungil dengan tubuh kurus namun tetap berisi, potongan rambut pendek sebahu, Mengenakan jaket hitam senada dengan celana yang melekat pada kakinya dengan merek ternama. Wajahnya datar dengan tatapan tajam.

'Jutek'

kata itu yang akan terbesit saat pertamakali melihat sosoknya.
Aura dingin dan misterius terpancar jelas dari sosok wanita tersebut, membuat nyali para lelaki yang ingin mendekatinya langsung menciut saat diberi tatapan tajam seolah meremehkan mereka.

HeaAin Problem (REVISI)Where stories live. Discover now