34. Be Happy, Sist

456 114 12
                                    

Maaf ya kalau ada typo atau kesalahan lainnya. Terutama untuk penggunaan bahasa korea (nekat bgt gw gais) disini aku bener-bener ngandelin skill nonton drama dan google translate, jadi mohon dimaklumi.

💖Happy Reading💖









📻







Malam ini rasanya dunia lagi gak berpihak sama Jisoo. Didalam keadaan genting seperti ini jalanan penuh dengan kendaraan yang gak tau dari mana datangnya membuat mereka yang harusnya sampai sekitar tiga jam jadi bertambah 4 jam dijalan menuju rumah sakit.

Tapi semua rasa kesal langsung hilang ketika Jisoo berhasil nemuin bogum lagi duduk di kursi panjang didepan sebuah kamar. Sekarang semuanya berganti dengan rasa khawatir dan takut.

"Bang.." Satu kata keluar dari bibir Jisoo ngebuat Bogum noleh dan senyum tipis.

"Hey Jis." Balas Bogum dengan seadanya.

Tanpa ditanya Jisoo udah tau pasti suami kakaknya ini belumpulang sama sekali dari kerja, terlihat dari pakaian rapih yang masih dipakai dan beberapa peralatan kamera beserta lensa-lensa yang ada disampingnya.

Taeyong yang sedari tadi ngekor di belakang Jisoo ikut senyum ke arah Bogum.

"Gimana kak Irene?" Saat ini Jisoo udah duduk disamping Bogum.

"Belum ada kabar dari pihak dokter, mereka baru bisa meriksa Irene setengah jam yang lalu."

"Loh, bukannya udah dari beberapa jam yang lalu kejadiannya?"

Bogum ngangguk pelan sambil senyum miris. "Irene sampe disini barengan dengan pasien yang lain, dan jumlahnya cukup banyak. Gue baru tau mereka pasien VVIP, jadi pasien VVIP yang lain lebih diutamain."

Denger itu Jisoo ngerasa miris banget. Hidup keluarga Bogum dan Irene emang gak semewah yang dibayangkan.

Tadinya Jisoo hampir marah sama keadaan, tapi dia sadar itu gak membantu sama sekalli malah bikin Bogum ngerasa bersalah. Akhirnya Jisoo cuma ngusap wajahnya kasar.

Gak lama setelah itu Bogum dipanggil untuk bicara sama dokter yang nanganin Irene. Jisoo dan Taeyong tetap nunggu diluar dengan perasaan campur aduk.





📻







"Jadi gimana?"

"Irene overall baik-baik aja. Tapi karena pecah ketubannya terlalu cepat, jadi dokter saranin buat majuin kelahirannya." Jelas Bogum. Jisoo ngerutin dahinya, gak paham sama penjelasan singkat ini.

"Kenapa jadi begitu? Emang seharusnya kapan jadwal kelahirannya?"

"Seharusnya dua minggu lagi. Tapi yang dikhawatirin dari pihak rumah sakit adalah janinnya bisa kena infeksi. Jadi besok malam dokter bakal coba induksi untuk mempercepat kelahiran."

"Berarti bayinya premature dong?"

Bogum ngangguk pelan yang disusul helaan napas dari Jisoo. Gak tega ngebayangin janin yang harus keluar lebih cepat dari waktunya. Tapi harus gimana lagi kan?

"Kalian balik dulu aja, ini udah lewat tengah malem. Besok gue kabarin lagi jadwal Irene." Lanjut Bogum.

"Kak Irene gimana? Lo gimana, Bang?"

"Gak apa-apa, ini tanggung jawab gue Jis. Untuk malam ini gue masih bisa nanganin sendiri."

Jisoo agak berat hati harus ninggalin kakaknya dan abang iparnya itu. Tapi karena Taeyong menyetujui, jadi mereka balik dulu malam ini.

RADIO; Taeyong-JisooWhere stories live. Discover now