14. Unik

1.7K 239 10
                                    

Hari ini ia pertama kalinya bersyukur tak sekelas dengan Stefan. Kiana tak harus menanggung malu berlipat lipat.

Saat Stefan menjemputnya tadi,beh canggung banget bor.

Kaya Kiana habis keciduk nyolong gitu. Terus disidang di ruang bk sama pak Rayn.

Entah mengapa Stefan malah kaya biasa aja,seakan kelakuannya kemarin cuma satu dari sekian banyak kelakuan randomnya yang sanggup bikin cewe jejeritan.








Flashback on

"Lo kenapa sih?" Tanya Stefan sambil menyetir.

Kiana menoleh gagu,"Engga gue ga kenapa napa! Cuma-capek aja."

"Tadi malem lo begadang?"

"IYA BEGADANG GARA GARA LO ANJIR!"

"Bisa dibilang gitu sih," Kiana mencoba mengalihkan.

"Eh turunin gue di situ aja." Kiana meminta Stefan menurunkannya di halte dekat sekolah.

Stefan mengerutkan alisnya bingung,
"Buat apa?"

"Hari ini aja deh,plis?" Kiana tak sadar mengubah cara bicaranya yang malah terkesan lucu?

/aegyo

"Ya-yaudah." Mobil Stefan langsung menepi,Stefan yang gugup sekarang.

"Gue duluan,gausah jemput gue gapapa." Pamit Kiana sebelum keluar dari mobil.

Flashback off













"Duh semoga hari ini dia sibuk." Gumam Kiana sambil memasuki gerbang sekolah.

Lalu ia melihat Stefan yang baru keluar dari mobilnya,Stefan menatapnya lekat.

Niat awal Kiana yang ingin langsung pergi dihalangi,kakinya mendadak kaku tidak bisa digerakkan. Dari sini,Stefan terlihat-berbeda. Tidak seperti demit yang membuat Kiana darah tinggi.

Untung setelah itu Jayden dan Nicho muncul,jadi Stefan langsung teralihkan.

Sehari engga ketemu Stefan bisa kan?














Kiana masuk ke kelasnya. Semua anak di kelasnya pun langsung melabeli dirinya dengan sebutan "Putri sumba"

Padahal mah Kiana paham itu separuh alasan mereka buat ejekan. Apalagi Cia,beh. Bundet banget telinganya."Gimana rasanya?"

Kiana menengok setelah menaruh tasnya,"Apaan?"

"Rasanya bisa syuting bareng cogan sekolah lah! Di sumba lagi." Ujar Cia semangat.

"Biasa aja."

"Ih yang bener? Ga mungkin biasa aja lah Kianaa." Cia masih kekeuh.

Kiana memijat pelipisnya,"Justru dia nyusahin tau ga? Cuek banget ampe anak anak desa pada takut sama dia."

Cia tertawa,"Kalo gini baru gue percaya."

"Betewe,si Tio kemana kok ga keliatan?" Kiana mengalihkan.

"Kaga tau juga sih-oh mau ngejemput temennya. Nanti katanya bakal masuk sini juga."

"Oh ya? Semoga kaga bacot kaya Tio deh." Cia tertawa,mengiyakan tidak langsung jika Tio memang bacotable.

"Katanya sih dia anak Enhypen juga,bakal makin rame dah tuh anak engene."

"Yaudah sih,yang penting engga ganggu kita."














MY FIANCE | SunghoonWhere stories live. Discover now