18. sifat

1.4K 218 48
                                    

Jujur,gue engga paham kenapa tiba tiba Tio minta ketemu gue

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Jujur,gue engga paham kenapa tiba tiba Tio minta ketemu gue. Terlalu kaku dan aneh buat Tio yang notabene tukang mager repot repot keluar rumah cuman buat ngasih gue sesuatu.

And for that girl,kayanya gue terlalu kasar? Rasanya gue sejahat Voldemort sampai dia ada pikiran seperti itu tentang gue. Jadi gue pikir,ngasih hadiah bisa jadi solusi.

Dan tadi malam pikiran dan badan gue entah kenapa justru out of the box,bikin dia–dan gue terjebak dalam suasana awkward yang luar biasa.

Sejak itu gue udah memutuskan untuk merubah diri gue,sedikit. Gue tau bakal susah banget ngerubah sifat cuek gue yang udah mendarah daging,tapi gue mau ngebuktiin ke dia kalau gue bisa berubah.

"Lo kenapa?" Stefan yang terlihat sibuk mengemudi-padahal sedang berpikir itu tersenyak.

"Gue? Engga kenapa napa,sekarang coba lo buka dasboard depan."

Kiana langsung membuka dasbor tanpa babibu,"Ada apa sih emang-wow."

Kiana terdiam sejenak melihat sebuah benda satin berwarna biru yang sekarang berada di genggamannya. "Ini buat gue?"

"Emang lo rela gue kasih ke yang lain?"

"YA ENGGAK LAH ENAK AJA—eh." Kiana langsung menyentil bibirnya sendiri. Bisa bisanya ia keceplosan,
perihal tadi malam aja dia masih setengah engga percaya.

"Hmm,itu buat lo. Gue liat lo suka kegerahan akhir akhir ini."

"Ini juga gara gara lo yang suka bikin gue darah tinggi terus!" Sama kelakuan lo yang bikin jantung gue dangdutan sih,lanjut Kiana dalam hati.

"Lo nanti ada ekskul?"

Kiana berpikir sebentar,"Engga–eh ada padus,kenapa?"

"Gue tunggu di mobil habis pulang sekolah."

Kiana yang paham maksud cowok disebelahnya langsung menjawab."Tapi gue bakal rada lama,lo engga ada ekskul emang?"

Stefan menggeleng,"Gue keluar."

"Oh kelua—LOH KENAPA!?"

Stefan mengedikkan bahu,"Ekskul engga wajib kan?"

"Iya sih." Kiana lanjut berpikir,
sebenarnya ia sangat amat kepo kenapa Stefan tiba tiba memutuskan keluar dari ekskul. Tunggu,bahkan Stefan ikut ekskul saja ia tidak tau.

"Lah gue aja engga tau lo ikut apa." Gumam Kiana.

Tak disangka Stefan menjawab gumamannya,"Gue ikut anggar."

Kiana menoleh horor,"Serius? Lo—ahli dong."

"Emang gue ahli." Stefan berujar sombong,bikin Kiana terkesiap. Ini demit bisa sesumbar juga ternyata.

Kiana dengan cepat membuka kembali dashboard mobil,dan melihat sebuah foto yang berisi Stefan dengan pakaian anggar. Ia kira ini hanya kostum,ternyata sungguhan. Padahal saat pertama kali melihat fotonya saat disuruh membuka dasboard,ia sudah teriak dalam hati ngeliat Stefan versi kalem,cakepnya jadi beleber kemana mana.

MY FIANCE | SunghoonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora