bagian tujuh

4.8K 971 160
                                    

Dear readers yang pikunan.

Jeff = Jaehyun Blackpink
Ana = Rosé NCT
Dania = Dahyun Ikon
Atuy = Yuta Blackpink
Delvin = Doyoung Blackpink
Juno = Jungwoo Blackpink
Lucas = Lucas Sony Vision
Hanan = Hanbin Twice

Sumimasen 🧕

Hapoy readoy

👾👾



Ana akhirnya berkeliaran bersama teman seper—invisibleannya itu, ia bernama Edwin. Hantu tampan rupawan yang menjadi arwah penasaran. Edwin  meninggal karena kecelakaan, dia belum menemukan pelaku penyebab kematiannya itu. Karena itu Edwin tidak mau meninggalkan dunia ini dan berakhir menjadi arwah penasaran.

Istilahnya Edwin itu senior perhantuannya Ana, dia tinggal sama seorang gadis yang hidup menderita. Katanya sih gadis itu dibully, ditambah ternyata gadis itu juga seorang indigo. Karena itu Edwin ingin melindunginya.

Ana juga pernah menghampiri teman manusia Edwin itu, tapi Ana malah diusir. Teman Edwin itu marah-marah kepada Edwin karena mengajak Ana menemuinya. Intinya teman Edwin tidak mau membantu Ana.

"Edwin, apa aku kaya kamu ya?" tanya Ana sambil menatap rumah sakit yang tidak begitu besar itu.

"Nggak Ana, kalau kamu mati maka kamu akan bangun di samping tubuh kamu, dan ingatan kamu masih utuh. Tapi kalau kamu masih hidup, kamu akan bangun di tempat yang random. Dan kamu masih ingat tentang kehidupanmu di dunia," ucap Edwin meyakinkan Ana.

"Aku gak yakin kita akan selamat masuk rumah sakit ini," gumam Ana khawatir. Masalahnya dari pintu depan saja sudah ada berbagai jenis makhluk yang bentuknya menyeramkan.

Ana saja heran, kenapa mereka lebih suka menggunakan wujud mengerikannya daripada wujud manusianya.

"Disini gak ada penunggu yang suka makan hantu lain kan?" tanya Ana.

"Nggak ada kok, teman aku bilang gitu. Udah yuk kita masuk, siapa tahu tubuh kamu terbaring di sini," Edwin menghilang dalam sekejap mata. Ana yang melihat itu juga langsung melakukan teleportasi.

Sekarang mereka sampai di ruangan VIP,  mereka menengok dengan seksama sampai berakhir di ruangan kelas 1 yang berisikan banyak pasien. Tetap saja mereka tidak menemukan tubuh Ana.

"Ini rumah sakit terakhir yang aku kunjungi di kota ini, gimana ya? Apa jangan-jangan tubuh aku ada di luar kota?" tanya Ana sambil sesekali menengoki bangsal-bangsal rumah sakit.

"Mustahil. Jiwa dan raga gak akan bisa berpisah sejauh itu, aku yakin tubuh kamu gak jauh dari sini," Ana mengekori Edwin dari belakang, Edwin yang berhenti mendadak membuat Ana kebingungan.

"Kenapa, Ed?" tanya Ana.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
To : My Pretty Ghost 🎀Where stories live. Discover now