{ END II } Ratu Kiamat Bereinkarnasi

Bab 229: Ruang Tersembunyi dan Pohon Bunga Plum yang Bermutasi

Mata phoenix merah cerah dan lembab Chu Chu bersinar saat dia memerintahkan Wang Yan, “Kamu benar. Gendong dia. Sedang pergi."

Wang Yan menghela nafas lega. Dia takut Chuchu bertindak dalam kemarahan. Jika Qin Hanyu tiba, dia tidak dapat memastikan bahwa mereka berdua akan aman. Lagipula, pria yang tampaknya lembut dan lembut itu ternyata lebih tidak berperasaan dan tanpa emosi daripada siapa pun.

Wang Yan dengan gesit menggendong Qin Yi di punggungnya dan pergi bersama Chuchu.

Di dalam ruang diskusi, Chuchu dengan cepat memutar kepala harimau di kursi Lin Hai yang membuka pintu masuk rahasia. Chuchu berjalan ke bawah dan ketika dia melihat Wang Yan tidak mengikuti, dia memarahi, “Apa yang kamu lakukan? Mengapa Anda tidak mengikuti? ”

Wang Yan menelan seteguk air liur dan ragu-ragu. “Nona, ini tidak terlalu bagus. Tidak ada di dalam… ”

Setelah mengingat benda di dalamnya, kaki Wang Yan mulai gemetar. Dia awalnya mengira bahwa Chuchu menghukum gadis itu dengan ringan. Siapa yang menyangka bahwa Chuchu akan menjadi begitu ganas dan benar-benar memikirkan…

“Ada apa dengan semua omong kosong ini? Anda tidak perlu mempertanyakan keputusan saya dan hanya menjalankannya. Jika tidak, orang berikutnya yang masuk adalah Anda. " Wajah Chuchu menunjukkan kecenderungan jahat, menyebabkan dia terlihat sedikit jahat.

Wang Yan gemetar ketakutan dan tidak berani menasihati Chuchu lagi. Dia hanya bisa gemetar dan mengikuti Chuchu dari belakang.

Sebuah lorong panjang muncul di hadapannya dengan lilin di sisinya. Seluruh jalan rahasia tidak gelap dan saat mereka melanjutkan lebih jauh, jeritan bisa terdengar, menyebabkan tubuh Wang Yan menjadi lembut.

Dengan sangat cepat, mereka muncul di depan pagar besi tebal yang menghalangi jalan mereka.

Chuchu tetap tanpa emosi dan membuka pagar di depan mereka, lalu menoleh ke Wang Yan yang tertegun. "Lemparkan dia, cepat."

Wang Yan tidak berani ragu dan dengan cepat melemparkan Qin Yi ke dalam. Sebagai pengguna kemampuan tipe kekuatan, ini mudah bagi Wang Yan, tetapi kakinya tetap lembut.

Chuchu dengan cepat menutup pagar.

Di bawah cahaya lilin, wajah Chuchu lembut dan cantik, tapi Wang Yan tidak bisa menahan gemetar ketika dia melihat ke arah Chuchu.

Chuchu tersenyum, mata phoenix merahnya menunjukkan semburat kegilaan. Dia melirik Wang Yan dan berbicara dengan gembira. “Ayo pergi, Lin Hai akan segera bangun. Kita harus cepat kembali. "

Wang Yan menundukkan kepalanya dan tidak berani berbicara lebih jauh saat dia mengikuti di belakang Chuchu.

Di dalam kandang, Qin Yi bisa merasakan ledakan niat membunuh yang melonjak ke arahnya. Dia mengelak dengan gesit ke samping dan menghindari serangan fatal.

Dia membuka mata phoenix-nya yang berkilau, tanpa sedikitpun pusing. Dia melihat monster raksasa di hadapannya dan akhirnya mengetahui rahasia yang tersembunyi di dalam benteng tersebut.

Itu jelas merupakan pohon bunga plum bermutasi dengan tubuh besar, tanaman merambat yang tak terhitung jumlahnya, dan bunga merah tua yang mencolok.

Ruangan tersembunyi ini dimaksudkan untuk menjebak pohon plum yang bermutasi. Udara berbau busuk berdarah yang bisa membuat orang mual. Qin Yi melihat mayat manusia di belakang pohon plum blossom yang tanahnya berwarna merah darah, seluruhnya terbuat dari darah manusia.

Qin Yi mengerutkan kening, dia tidak pernah berpikir bahwa benteng itu akan memberi makan pohon prem yang bermutasi dengan manusia.

Saat bersama Chuchu, dia mencium bau samar darah di bunga merah dan merasakan bahwa benteng itu tidak sesederhana kelihatannya, menyembunyikan rahasia yang tidak diketahui orang luar. Itulah mengapa dia dengan sengaja memperburuk Chuchu. Itu semua hanya untuk ini.

Dia bisa merasakan bahwa Lin Hai lebih dekat dan lebih intim terhadap Chuchu. Selain menyukainya, Qin Yi tahu bahwa dia mempercayainya dan segera tahu bahwa Chuchu mengetahui sesuatu.

Seperti yang diharapkan, Chuchu telah bergerak.