{ END II } Ratu Kiamat Bereinkarnasi

Bab 236: Penyesalan

Tatapan Wang Wei menyapu beberapa orang di belakang, merasa ada yang tidak beres. Dia mendekati Du Yi yang bersemangat dan berbisik, “Du Yi, bisakah kita mempercayai orang-orang ini? Saya merasa ada yang aneh. "

Intuisi Wang Wei selalu akurat. Dia tidak yakin kenapa, tapi dia hanya merasa kelompok ini sangat mencurigakan.

Du Yi memutar matanya ke arah Wang Wei, berkata, "Wang Wei, apa yang kamu pikirkan? Apa yang aneh? Saya pikir itu cukup normal. Ini adalah pengguna kemampuan! Jika kakak laki-laki Ming mengetahui bahwa saya membawa begitu banyak pengguna kemampuan, saya pasti akan naik peringkat. "

Du Yi sangat bersemangat dan tidak peduli dengan kata-kata Wang Wei.

Wang Wei menghela nafas dan menekan kecurigaan di dalam hatinya. Dia berharap ini benar, hanya menginginkan tempat di mana dia bisa bertahan dan menjalani hidupnya.

Lin Qing melihat sekeliling benteng ini dengan penuh minat, melihat begitu banyak hal baru dan baru di sekitarnya. Sebelum kiamat, dia pasti tidak akan melirik benteng seperti ini. Tetapi setelah kiamat dimulai, Lin Qing tahu bahwa benteng besar seperti ini adalah proyek besar, yang dia tidak tahu bagaimana dibangunnya.

Lin Qing diam-diam pergi ke sisi Yun Huan dan memandang bosnya, yang masih gagah bahkan setelah berubah delapan warna lebih gelap. Lin Qing sedikit sedih, berpikir 'Mengapa saya terlihat seperti petani tua sementara Boss masih terlihat sangat tampan? Ini tidak masuk akal. '

Benar, kelompok orang ini adalah tim Yun Huan.

"Bos, menurutmu di mana Yiyi berada?" Lin Qing berbisik.

Yun Huan memeluk Xiao Lan dengan erat di pelukannya, suaranya tenang tapi bibirnya yang terkatup rapat agak mengungkapkan suasana hatinya.

“Anak kecil, apakah kamu merasakan sesuatu?” Yun Huan bertanya pada Xiao Lan.

Xiao Lan mencoba mencari Qin Yi sejenak, lalu meletakkan di jari Yun Huan dengan sedih sambil menggelengkan kepalanya, "Ji ji ji."

Bisa merasakan bahwa Yiyi ada di sini, tetapi tidak bisa merasakan lokasinya yang tepat.

Yun Huan memandang anak kecil yang cemas itu dan mengelus kepala kecilnya, lalu berkata kepada Lin Qing, "Mainkan dengan telinga."

Lin Qing mengangguk.

Lin Bai memandang Chu Mohe, yang telah diam beberapa hari terakhir ini, dan menghela napas dalam hatinya saat dia mengulurkan tangan untuk menepuk bahu Chu Mohe, "Baiklah, Mohe, jangan berpikir terlalu dalam."

Mata indah Chu Mohe dipenuhi dengan kekhawatiran, suaranya sedikit serak, "Big Bai, apa menurutmu aku melakukan sesuatu yang salah?"

Haruskah dia menunggu Qin Yi pulih sepenuhnya sebelum datang? Meskipun Qin Yi mengatakan bahwa kemampuannya telah pulih, mereka jelas tahu bahwa pulih dengan kecepatan ini pasti akan memiliki kekurangan.

Tapi dalam hatinya yang egois, mungkin tanpa sadar mengabaikan poin yang disebutkan di atas, dia mengabaikan bujukan Yun Huan dan yang lainnya dan membiarkan Qin Yi ikut.

Lin Bai menolak menjawab pertanyaan ini. Sebenarnya, mereka semua merasa bahwa kali ini Chu Mohe telah melewati batas. Chuchu juga keluarga mereka dan mereka jelas-jelas mengkhawatirkannya juga, tapi kecemasan itu tidak membuat Qin Yi menderita.

Chuchu adalah keluarga mereka dan dia seperti saudara perempuan mereka tetapi begitu pula Qin Yi, dia adalah adik laki-laki yang paling mereka cintai.

Lin Bai tahu bahwa Boss juga sedikit marah pada Chu Mohe dan tidak berbicara dengannya beberapa hari terakhir ini.

Ketika Chu Mohe melihat bahwa Lin Bai tidak akan mengatakan apa-apa, dia menatapnya tanpa daya, mengetahui bahwa dia benar-benar telah melakukan kesalahan kali ini. Sebenarnya, dia merasa sangat menyesal beberapa hari terakhir ini. Dia cemas dengan keselamatan kakak perempuannya, tapi dia seharusnya tidak mengabaikan Yiyi, atau bahkan memanfaatkannya.

Wajah mungil Chu Mohe yang cantik kesal, seperti anak anjing yang ditinggalkan. Dia tampak sangat menyedihkan, bertanya-tanya apakah Yiyi akan berbicara dengannya lagi.