BAGIAN 21

19.1K 5K 4.9K
                                    

"Namanya Hyunjun," kata Yeonjun. "Gue yang kasih dia nama, perpaduan nama gue sama lo."

Hyunsuk tak bisa berkata-kata.

Fakta yang dia dapat secara bertubi-tubi barusan membuatnya tak bisa berkutik. Seakan kesadarannya ditarik paksa dari dirinya.

Yeonjun mendekat.

"Iya, kita berdua saudara yang terpisah," katanya. "Maaf karena udah sembunyiin fakta-fakta ini dari lo selama ini."

"Tapi kenapa? Padahal lo bisa aja ngomong sama gue dari dulu?" tanya Hyunsuk, tersirat nada kecewa.

"Gue gak bisa," kata Yeonjun. "Kalo gue lakuin itu, temen-temen kosan lo bakal ngalamin apa yang Renjun alami."

"Hyunjun ngancem gue, awalnya dia cuma mau neror lo sama Mama dan Papa dengan teror berdarah, alias mau bunuh kalian bertiga satu persatu. Tapi gue cegah, gue mohon sama dia buat jangan lakuin itu, dia dengerin permintaan gue, tapi...."

"Apa?"

"Sebagai gantinya, dia cuma bakal neror lo sama orang-orang terdekat lo, yaitu sahabat masa kecil lo, Junkyu dan Jihoon. Tapi gak tau kenapa, lama kelamaan terornya justru merambat ke semua teman-teman kosan lo, termasuk sahabat gue, Yoshi."

"Gue minta dia gak nyelakain siapa pun sampai tanggal 13 September, tapi... dia justru ingkar kesepakatan. Dia berusaha lenyapin nyawa Doyoung dan Asahi," imbuhnya.

"Dan Yoshi korban pertama alih-alih gue?" Hyunsuk terkekeh pahit. "Harusnya gue yang ada di posisi Yoshi saat itu karena yang jadi incaran jiwa jahat lo itu gue, gue yakin seandainya hari itu gue yang mati, pasti teror ini gak akan pernah ada...."

"Siapa bilang? Teror bakal tetap ada, gue yakin Hyunjun bakal balik neror orang tua kita," kata Yeonjun. "Dan kemungkinan besar teman-teman kosan lo ikut kena imbas."

Hyunsuk jatuh terduduk lagi.

"Makanya sekarang balik, ya? Kita selesain teror ini bareng-bareng...."

"Gimana caranya?"

Yeonjun meraih kedua bahu Hyunsuk, mengangkatnya untuk berdiri.

"Gue udah ngatur strateginya," kata Yeonjun.

"Jadi... lo benar-benar saudara gue?"

Yeonjun tersenyum. "Iya."

"Tapi, Mami sama Papi... ternyata pemuja iblis...." Hyunsuk menunduk. "Gue... malu...."

"Mereka udah berenti sejak gue dibawa pergi, dan semuanya makin tuntas setelah gue ilangin ingatan mereka sama ilangin sisa-sisa ilmu hitam di sekitar mereka," kata Yeonjun. "Jadi lo gak usah khawatir, kekayaan mereka saat ini murni dari usaha Mama dan Papa."

Hyunsuk merasa kelopaknya menghangat. Dia masih tidak menyangka.

Pantas saja, meski ingatannya dihapus oleh Yeonjun saat itu, dia masih bisa merasakan ikatan dengan Yeonjun.

"Kalo lo bertanya-tanya kenapa gue bisa tau semua itu, gue bakal ceritain," tutur Yeonjun. "Setelah ingatan gue dikembalikan sama Hyunjun, gue langsung pergi ke masa lalu buat lihat apa yang terjadi setelah gue pergi dari rumah," tutupnya.

"Gimana, udah siap ketemu teman-teman lo lagi?" Yeonjun bertanya penuh harap. "Karena lo gak bisa balik ke dunia nyata kalo lo masih ragu."

Anggukan Hyunsuk menjadi jawaban. "Gue siap."

Melihat itu, Yeonjun maju lebih dekat pada Hyunsuk, dan lekas memeluknya.











"Mungkin ini bakal jadi pelukan terakhir kita...."


































Revenge 2 | TREASUREWhere stories live. Discover now