Mungkinkah Ini Cinta?

749 123 14
                                    

Di perpustakaan, aku yang saat itu sedang mencari novel dan ingin membaca. Sedangkan mayra memilih duduk untuk beristirahat terlebih dahulu.

Aku langsung meninggalkan mayra dan menuju rak yang bertuliskan novel fiksi. Surga dunia menurutku disini, setelah cukup lama aku tidak membaca karena deadline tugas kuliahku yang begitu menumpuk. Berada diperpustakaan selalu membuatku lupa waktu. Aku benar-benar sangat menikmati berada disini. Saking asyik nya membaca, tanpa sadar aku telah menghabiskan hampir 3 buku bacaan. Ketika aku lagi membaca, aku melihat seorang pria bertumbuh tinggi, berkulit putih, serta memiliki postur tubuh yang tegap sempurna. Dia adalah pria berkacamata dan berambut agak gondrong yang sedang asyik membaca buku. Aku berada satu deret dengan rak tempat dia berdiri, namun aku berdiri agak lebih jauh.

"Siapa pria ini? Beberapa kali aku keperpustakaan, belum pernah melihat ada wajah setampan dia." ucap dalam hatiku.

*****

Aku melihatnya dari kejauhan sedang membuka lembaran demi lembaran buku yang sedang dibacanya. Aku hanya memperhatikanya dari jauh, tidak berani untuk terlalu dekat, khawatir aku jadi salah tingkah kemudian dia jadi tau kalau sedari tadi aku memperhatikanya. Sembari aku pun membaca-baca buku, aku sesekali memandangnya, namun dia seperti tidak menyadari kalau aku sesekali mencuri-curi pandangan ke wajah rupawanya. Beberapa kali aku melihat kewajahnya, dia yang awalnya tidak sadar akan kehadiranku, tiba-tiba mata nya yang indah dengan bulu mata lentik nya melihat kearah ku. Tatapan mata kami bertemu sesaat.

"Astaga. Ada apa dengan ku? kenapa jantungku berdebar tak karuan?" ucap Zahra dalam hati sambil menundukkan pandangan. Setelah itu dia mengalihkan pandangan dan tidak melihat ku lagi.

*****

Aku pun lanjut membaca dan mencoba tidak menghiraukan dia lagi. Tak lama kemudian, terdengar suara adzan berkumandang dari arah mushola dan aku melihat kearah jam tangan ku. Waktu sudah menunjukkan pukul 15:18. Aku bergegas menuju mayra untuk mengajak nya sholat ashar. Ternyata, mayra ketiduran dengan posisi duduk dan kepala yang menunduk diatas meja.

"Woiii." ucap ku sambil menepak pundak mayra dengan nada mengejutkan.

"Astagfirullah (sontak mayra langsung terbangun), bisa nggak sih nggak ngagetin, bikin orang jantungan aja." ucap Mayra.

"Lagian, ngapain malah tidur? kamu nggak baca-baca buku may? " tanya ku pada mayra.

"Tadi baca satu sih, tapi aku ngantuk, jadinya ketiduran deh." jawab Mayra.

"Huhh dasar, ayok sholat udah adzan ni." ajak ku.

"Yaudah hayukkk gassss." ucap Mayra.

"Apaan gas-gas? Gas kompor? Meledak? Dorrrrrrrrr." ucap ku dengan nada yang mengejutkan.

"Astagfirullah, mulai, bakat hantu nya keluar, suka ngaget-ngagetin nggak jelas." ucap Mayra.

"Yeeeeeh, lawak loh badut. Udah, ayokkk buruan ke mushola, nanti nggak kebagian mukena lagi." ucap ku sambil menarikk tangan Mayra.

****

Dan kamipun berjalan menuju mushola. Setelah selesai sholat, kami memutuskan untuk kembali keperpustakaan. Sesampainya di perpustakaan aku melihat mayra yang kelihatan tengah kurang sedang badan.

"Kamu kenapa may? kok muka kamu pucat." ucap ku sambil memegang pipi Mayra.

"Iya ni, aku merasa nggak enak badan kayaknya ra." jawab Mayra.

"Yaudah klo gitu kita pulang aja ya may. " ucap ku dengan raut muka yang khawatir.

"Maaf ya ra, aku jadi nggak enak sama kamu, padahal tadi udah janji mau nemenin baca buku." jawab Mayra.

Cinta Beda Keyakinan (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang