Mengembalikan Dompet

447 122 8
                                    

Hari ini, pagi sekali aku terbangun. Entah mengapa gara-gara pria itu aku terbangun lebih cepat dari biasanya. Jam sudah menunjukkan pukul 06:00 wib. Sementara, aku mengambil ponsel ku untuk menelpon mayra.

"Hallo may, udah bangun ya? " ucapku.

"Iya hallo ra, aku baru aja kebangun pas kamu nelpon. kayaknya hari ini aku nggak bisa ngampus. Kepalaku masih pusing" ucap Mayra.

"Ya allah may, apa perlu aku ke kos kamu sekarang?" ucapku dengan penuh khawatir.

"Nggak usah ra, nanti kamu telat, lebih baik kamu mandi dan siap-siap berangkat ke kampus." jawab Mayra.

"Tapi may, Yakin? " tanyaku.

"Iya ra, yakin, aku cuma butuh istirahat doang kok." jawab Mayra.

"Terus, surat sakit kamu gimana?" tanyaku.

"Eh iya, semalem aku udah izin via whatshapp dosen-dosen yang bersangkutan besok. Alhamdulillah ibu dan bapaknya nggak keberatan." ucap Mayra.

"Yaudah, kmu cepat sembuh ya may. Jangan banyak pikiran, fokus istirahat, dan jangan lupa minum obat" ucapku.

"Iya ra, makasih banyak." ucap Mayra.

"Sama-sama, yaudah nanti pas pulang ngampus aku mampir deh ketempat kamu." ucap ku.

"Iyaaa iyaa. Ehh ra! kamu jadikan nganterin dompet si david david itu?" tanya Mayra.

"Jadi dong." jawab ku.

"Maaf ya nggak bisa nemenin. Semoga cepat ketemu sama orangnya." ucap Mayra dengan sedikit batukk.

"Iyaaa. Semoga. Doain ya." jawab ku dengan penuh harap.

"Pasti dong. Yaudah mandi sana, nanti telat lagi" ucap Mayra.

"Oke may. Daahh." ucap ku seraya mematikan ponsel.

*****

Aku langsung bergegas mandi dan bersiap-siap untuk berangkat. Lain dari hari-hari biasanya. Hari ini aku tampil lebih rapi. Entahlah, apa yang kupikirkan. Aku pun tidak mengerti dengan diriku.

"Gawattttt, sudah pukul 07:30 ni. Sementara jam pertama dimulai pukul 08:00 wib. Aduhhhh, aku kelamaan dandan." ucap ku dengan tergesa gesa.

Dan kebetulan saja, disaat keadaan sedang tergesa-gesa, didepan sudah ada angkot yang menunggu. Kemudian aku menaiki angkot seperti tersebut. Tak lama setelah itu, tiba lah aku di prodi farmasi. Jarak gedung antara fisika dan farmasi memang lah dekat, jadi aku tidak perlu bersusah payah naik angkot lagi, cukup jalan 5 menit saja sudah sampai. Kebetulan, ketika aku sedang mencari orang untuk bertanya, ada seorang mahasiswi yang tengah duduk dibawah pohon depan gedung farmasi. Akupun langsung memanggil dengan sebutan mbak dan menghampirinya untuk menanyakan nama pria itu yang tak lain ialah David Alexander. Mahasiswi itu memberitahukan bahwa pria yang kucari-cari sedang berada diparkiran. Aku mengucapkan terimakasih kepada mahasiswi itu. Tanpa pikir panjang langsung saja aku mendatangi pria itu dan benar saja itu memang david. Aku sudah bisa mengira dari gaya rambutnya yg agak sedikit gondrong.

"David!" ucap ku.

Sontak dia menoleh kearahku. Bagaimana dia tau namaku?. Mungkin itu yang ada dipikirannya.

"Ya?" jawab david dengan singkat, dengan wajahnya yang kebingungan.

"Ini kemarin aku nemuin dompett kamu jatuh." aku menunjukkan dompet nya.

"Loh iya itu dompet saya. Bagaimana bisa ada dikamu? " ucap David dengan kebingungan.

"Kemarin jatuh di depan perpus. Jadi aku kesini mau ngembaliin dompet ini. Coba di cek dulu ada yang hilang nggak." aku memberikan dompet itu kepadanya.

Cinta Beda Keyakinan (ON GOING)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz