Kampus

445 69 12
                                    

Hari ini kuliah pagi. Aku segera bergegas mandi dan bersiap-siap. Jujur aku kurang menyukai hari senin, hari dimana semua mata kuliah yang bertema hitung-hitungan dan itu cukup menguras otak bagiku. Aku tipikal orang yang mudah pusing jika memikirkan rumus-rumus yang terlalu panjang. Apalagi rumus itu harus diturunkan sejauh langit ke bumi. Tapi Beruntungnya aku mempunyai sahabat seperti Mayra. Dia selalu menjelaskan padaku dengan sabar. Tak jarang juga kami sering berdebat masalah hasil yang kami dapat dan ulangi terus dan terusss kayak kesalahan doi *Sorry canda*. Tapi bagiku ini bukanlah berdebat melainkan bertukar pendapat.

Pin...pin...

Suara klakson motor terdengar dari luas kos ku. Ibu kos memanggilku, nak Zahra ada yang cariin diluar" itulah yang diucapkan ibu kos ku, namanya ibu Nuri. Aku melihat dari jendela, astaga ternyata itu David. "Ngapain dia kesini" pikirku. Untunglah aku sudah siap-siap dan langsung keluar.

"Selamat pagi, ayokk berangkat?" ucap David.

"Eh David. Kamu ngapain kesini?" tanyaku.

"Jemput kamu." jawab David.

"Kok nggak bilang-bilang kalo mau jemput." ucapku.

"Ya, kalo aku bilang berarti nggak surprise dong." ucap David.

"Justru kalo bilang aku bisa siap-siap. Gimana kalo aku belom siap kamu udah dateng aja." ucapku.

"Iya iya sorry. Yaudah ayok berangkat ntar kamu telat lagi, lagian aku lihat angkot udah sepi. Yakin ni nggak mau nebeng." jawab David.

"Yaudah tunggu aku ambil tas dulu." ucapku bergegas masuk ke dalam kos untuk mengambil tas. Aku langsung memasang sepatuku.

Kami pun langsung bergegas berangkat. Tak lama kemudian sekitar 10 menit kamipun sampai didepan kelasku. Sebenarnya beruntung juga ada David. Kalo nggak, bisa-bisa aku telat.

"Yaudah masuk sana" ucap David.

"Makasih banyak ya vid." ucapku.

"Sama-sama, ntar kalo udah pulang kabarin aja nanti aku jemput lagi, gimana?" ucap David.

"Hmm makasih ntar ngerepotin. Aku bisa pulang naik angkot kok nanti bareng Mayra." jawabku.

"Oke kalo gitu." ucap David sembari mengangguk.

"Yaudah aku ke kelas ya. Sekali lagi makasih banyak udah nganterin." ucapku.

"iyaaa sama-sama. Aku juga, dahhhh" ucap David sembari meninggalkan ku.

Tiba-tiba aku dikagetkan oleh mayra...

"Siapa tu hayoooo." tanya mayra.

"Driver kok itu" jawabku.

"Driver kok segitu akrabnya, nggak percaya ah." ucap Mayra. Ternyata dia telah melihatku bersama David sejak tadi. Sengaja dia mengintip dari balik pohon.

"Yaudah kalo nggak percaya." ucapku sembari meninggalkan Mayra.

"Ihhh Zahraaaa, nggak asik nih main tinggal aja." ucap Mayra sembari mengejar langkahku.

*****

Sesampainya dikelas, pelajaran dimulai seperti biasa. Dosen sedang menjelaskan beberapa rumus dipapan tulis. Entah mengapa aku sangat mengantuk. Sesekali mataku merem sesekali juga mataku melek.

"Woii ra, kamu kenapa?" ucap Mayra.

"Aku ngantuk banget tauu" ucapku

"Aduh kebiasaan, jgn macem-macem deh udah tau Dosen killer." ucap Mayra.

"Ya gimana, berat banget ini mata." ucapku.

"Ke toilet sana cuci muka." ucap Mayra.

"Iyaa-iyaaaa." ucapku, dan akupun langsung izin pada bapaknya untuk ke toilet.

Alhamdulillah setelah kembali kekelas mataku agak sedikit segar. Akupun lanjut mendengarkan penjelasan Dosen.

Singkat cerita 3 mata kuliah hari ini berakhir. Ketika aku dan Mayra sedang jalan menuju angkot. Kami dikejutkan dengan suara klakson motor. David lagi David lagi.

"Ciee, tu pangeran jemput." ucap Mayra.

"Ehhh, ngapain vid" ucapku.

"Mau pulang bareng?" ucap David menawarkanku.

"Nggak deh aku pulang bareng Mayra aja. Nggak enak lagian sama Mayra." ucapku.

"Oke deh. Eh ini aku mau ngundang kalian berdua keacara ulang tahunku. Besok malem dateng yaa di Nine coffe samping kampus." ucap David.

"Eh boleh-boleh, ada traktiranya nggak?" ucap Mayra. Kebiasaan kalo makan pasti duluan.

"Ada dong, tenang aja." ucap David.

"Asikk, harus pergi ni ra." Ucap Mayra.

"Mayraaaa, "Jangan malu-maluin." ucapku.

"Bodo amat." balas Mayra.

"Iyaa besokk diusahain yaa." ucapku.

"Yaudah aku duluan, selamat sore." ucap David sembari meninggalkan kami.

*****

Kamipun pun langsung naik angkot. Dan aku lebih dulu tiba dari Mayra karena jarak kampus dengan kos ku lebih dekat ketimbang kos Mayra. Akupun langsung menyodorkan uang pada bapak angkot.

"Dahh may." ucapku.

"Dahhh raa." ucap Mayra.

Aku membuka pintu kos dan segera masuk. Cuaca hari ini begitu panas, akupun menyalakan kipas angin. Setelah aku merasa agak sedikit adem aku langsung mandi dan bersiap-siap untuk sholat. Setelah itu aku makan malam.

Hari ini cuma ada satu tugas, dan akupun segera menyelesaikanya. Waktu udah menunjukkan pukul 22:00, aku segera mematikan lampu dan menarik selimut untuk tidur...

Bersambung.....

Jangan lupa vote, coment dan share. Sampai jumpa part berikutnya.
Terimakasih
Salam sayang dari Author yang manis ini wkwk❤❤

Cinta Beda Keyakinan (ON GOING)Where stories live. Discover now