Prom Night-

2K 216 29
                                    

🔥

Hujan deras diluar. Padahal hari ini Reuni Angkatan 2017 yang berharga— ya walaupun Eric Sohn tidak ada siapa siapa digandengan tangan— setidaknya Tuhan! Untuk kali ini saja—

Bak merapalkan Mantra. Eric bedoa Sembari melontarkan kalimat kalimat pujian pada Tuhan untuk mengubah kuasanya.

Riuh dalam gedung aula sekolah campur aduk dengan deru Hujan yang semakin menjadi jadi diluar—

Huh—

Eric menyerah, sepertinya dia kebanyakan dosa jadi tidak dikabulkan doanya.

Melihat disekelilingnya. Semua tampak sibuk dengan kegiatan masing masing

Ada bercada tawa, bergosip ria diujung sana dan Juga berbagi ciuman panas di pojok meja.

Did God come and save me right now?

Geram Eric meninggalkan Ruangan guna membasuh muka.

Mungkin memang sebuah kesalahan besar ia tidak mengajak siapapun menjadi pasangan.

Lebih baik menghabiskan sebotol Wine disebrang jalan bukan.

Cicit Kecil Eric saat Melihat sebuah Pub tersembunyi dibalik derasnya Hujan malam.

Masuk kedalamnya. Suasana Hangat menyambut Eric seketika. Ia duduk disamping Seseorang yang mungkin dulu Eric kenal baik sampai akhirnya—

Kenangan 10 Tahun berputar seperti rangkupan memori klasik dalam benar Eric. Sunwoo si Kapten sepak bola sekolah, Mantan pacarnya ada didepannya!

Menyunggingkan Senyum miring sebelum berkata—

"Lama tidak bertemu"

Eric mengendikkan Bahu.

Wine putih tersaji didepannya.

Sunwoo terlihat sudah menghabiskan 3 Gelas kalau Eric hitung. Segitu tidak membuat Sunwoo mabuk— ya begitu kira kira yang dapat Eric duga dari kebiasaan Sunwoo yang lama.

Hujan Makin deras diluar. Pub itu sungguh sepi mendukung sekali Suasana Hati Eric yang ditampar kenyataan bertemu sang mantan pacar. Pilu menggerogoti hati.

Bartender tadi pun pamit ke dalam ruangan.

"Kabar lo baik?" Kata Sunwoo rendah bertanya.

"Good, and You?"

Giliran Sunwoo yang mengendikkan bahu "baik, jauh dari kata baik"

"Eumm"

Setelah itu tidak ada lagi percakapan yang melingkupi— semuanya tenggelam dalam pikiran masing masing.

"Mau main game ric?"

Kebiasaan Sunwoo lagi. Bermain Game dikala bosan. Kapan sih Eric bisa melupakan. Ia sudah 29 tahun sekarang.

"Oke"

"Ask and ans 20 question!" Kata Sunwoo menaruh gelas Wine yang sudah ia tegak habis.

"Oke go on"

"Apa yang lo suka dari gue?"

Eric tertawa— untung saja ia tidak tersedak minumannya.

"Suddenly?"

"Iyaa sebagai pembuka" manis sekali Sunwoo tersenyum manis.

"Dulu— ya— kalau gue pikir pikir lagi! Lo cukup keren pada masanya"

"Really?"

"Yeah" kata Eric. Sebelum melanjutkan gilirannya "lo sekarang gimana?"

"Gimana?— kabar gue baik baik aja, kerja yaa tetap sih"

Eric paham. Ah— perihal yang buat ia putus dengan Sunwoo pada masa sebelum mereka kerja.

"Lo lihat gue dengan cara yang sama?" Tanya Sunwoo yang membuat Eric diam sebentar sebelum memberi jawaban.

"Enggak juga— setelah dengar kabar kalau lo usaha Studio kecil kecilan" cicit Eric.

Perihal alasan putus. Agak klise sebenarnya. Sunwoo berbohong tentang Status Sunwoo pada Eric.

Karena ada 3 hal yang buat Eric benci dunia Kerja saat mau masuk bersama Sunwoonya dulu. Ah iya 7 tahun lalu sebelum mereka Pisah. Benar benar putus kontak.

the rich, capitalism, korporat keparat and there's Sunwoo Kim. the epitome dari semua itu.

Eric minta putus setelah 4 Tahun Sunwoo bohongi mengenai Status Sunwoo sendiri dari mulai pacaran saat Kuliah sampai masuk ranah Kerja, The Rich putra Bungsu Kim Corp yang meneruskan Dibidang Consultans Jasa. Kapitalis— yang buat Eric jengkel sampai Ujung kepala— Sunwoo bisa seenaknya jadi CEO tanpa melewati lelahnya mencari kerja— dan Eric tertatih tatih di perusahaan Yang sama!

Korporat Keparat. Yaa meskipun Eric masih ada didalamnya. Setelah Tau Sunwoo berbohong padanga. Eric pergi dari perusahaan itu dan Pindah Jauh sampai Ia kembali ke cabang perusahaan utama akhir ini.

Di perusahaan yang Beda tentunya.

"Eumm— sekarang lo tanya lagi?" jawab Sunwoo terdengar puas.

Eric mengangguk kemudian bertanya "Studio lo berjalan lancar?"

"Nice! Bener bener bagus gak ada hambatan" kata Sunwoo sambil tersenyum pada Eric dengan Cerahnya berbeda dengan lampu yang remang remang.

Sampai pertanyaan ke 16–

"Hujan udah reda lo mau balik ke rumah?— kita bisa teruskan dijalan permainannya— gue antar" Tanya Sunwoo yang masih sadar.

"Oke"

Sampai depan pintu Flat Eric akhirnya. Sunwoo diam tidak mau beranjak juga.

Masih pertnyaan ke 17– sekarang.

"Eric, ada yang benar benar membuat gue penasaran. Your favorite sex position is still the same?"

Eric terkekeh. The game's getting dirty. Dari Ciuman sampai akhirnya pertanyaan ini.

"Yeah. Masih tetap sama Kim—" Eric menjeda. Pertanyaannya masuk dalam pertanyaan ke 18– kurang 2 lagi.

19–

"Wanna come in?" Tawar Eric mempersilahkan Sunwoo masuk.

"You okay there?" Tanya Sunwoo memastikan "ini ajakan one night stand"

"Tergantung— lo lihat dari prespektif mana"

Tetap sama. Eric suka permainan kata.

Eric tidak mabut. At least belum.

Mendengar peryataan barusan. Napas Sunwoo tercekat, begitu Eric meletakkan tangan di masing masing sisi pinggang Sunwoo.

Mendorong pintu dengan kaki Eric sendiri. Mereka masuk saling bertaut pada pinggang masing masing. Eric sendiri bertumpu pada Sunwoo seakan Besok bisa mati.

Wajah manis Eric itu, kini hampir tidak berjarak dengan wajah Sunwoo sendiri.

Hell. Sunwoo bahkan bisa merasakan hembusan napas yang lebih muda membelai pipinya pelan dan perlahan.

"Oke, then."

Eric berucap, sebelum menggulirkan bola mata ke atas. Menatap Sunwoo tepat di iris kelamnya. Damn. Tensi seksual di dalam ruangan ini terlalu tebal. Tinggal menunggu waktu sebelum kewarasan Keduanya sama sama menghilang.

20–

"The last Question Sunwoo, What about you?" Tanya Eric, sambil membulatkan mata. "What's your favorite sex position?"

Tambah Eric kemudian.

Fuck. Habis sudah kesabaran Sunwoo yang tersisa di atas jengkal kepala.

Age Of YouthWhere stories live. Discover now