Chapter 51. Patah Hati

1K 47 57
                                    

Selamat membaca cerita ARGA.

~Sepertinya aku salah karenatelah menerima cintamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~Sepertinya aku salah karena
telah menerima cintamu.~

~Azahra Anindya Putri


Suasana kamar Arga yang biasanya terlihat bersih dan rapi, kini berubah 180 derajat. Pasalnya sang pemilik kamar sudah mengobrak-abrik seisi ruangan itu, bahkan vas bunga yang terdapat di sana juga pecah dan belingnya berserakan di lantai.

Pikiran dan hati Arga benar-benar kacau, dan ia meluapkan emosinya itu pada barang-barang di kamarnya. Tak peduli apakah itu barang penting atau tidak, Arga membanting dan melempar semuanya hingga berantakan.

Suara kekacauan yang terjadi di kamar Arga itu terdengar sampai ke lantai bawah, tempat di mana Syifa berada. Gadis itu langsung menuju ke kamar sang kakak untuk mengecek apa yang sedang terjadi. Dan ketika Syifa mengintip dari pintu yang sedikit terbuka, ia terkejut melihat seisi kamar yang berantakan.

Cekatan Syifa membuka lebar pintu kamar itu dan masuk ke dalam. "Ya ampun, Kakak! Kenapa jadi berantakan gini? Kakak habis ngapain, sih?" tanya gadis itu dengan ekspresi yang tak biasa.

Menyadari bahwa Syifa masuk ke kamarnya, Arga lantas berbalik badan dan menatap adiknya itu dengan ekspresi datar. "Keluar," ucapnya singkat dan terdengar pelan. Tapi saat Syifa tak kunjung keluar dari sana, Arga meninggikan volume suaranya hingga membuat gadis itu bergidik takut dan akhirnya pergi.

Arga lantas mendudukkan dirinya di atas tempat tidur sambil menangkup wajahnya dengan kedua tangan hingga berakhir menjambak rambutnya sendiri. Suasana hati Arga saat ini benar-benar kacau, lebih kacau saat Nadin memutuskannya pada waktu itu. Ia terus saja merutuki dirinya sendiri meski itu tidak akan ada gunanya.

"Gue harus gimana?" tanyanya pada diri sendiri. Atensi pemuda itu kemudian teralih pada bingkai foto yang tergeletak di lantai.

Kaca dari bingkai tersebut sudah pecah karena tadi Arga membantingnya tanpa sadar bahwa itu adalah benda yang penting. Arga bangkit dari duduknya kemudian berlutut di dekat bingkai itu, jari-jemarinya lantas menepikan pecahan kaca dengan hati-hati lalu mengambil foto Zahra yang terdapat pada bingkai tersebut.

Cukup lama Arga memandangi foto itu sambil sesekali mengusapnya perlahan. Zahra yang sedang tersenyum manis pada foto itu, biasanya akan selalu membuat Arga turut tersenyum saat melihatnya, namun hal itu tidak untuk kali ini. Hanya ada ekspresi sedih pada raut wajah Arga, juga perasaan bersalah karena telah membuat hati Zahra tersakiti, bahkan gadis itu sampai menangis di hadapannya.

Arga baru mengalihkan atensinya dari foto itu saat mendengar suara ponselnya berbunyi satu kali, menandakan bahwa ada notifikasi yang masuk. Pemuda itu bergegas mengambil ponselnya dari saku celana dan membuka pesan dari seseorang.

ARGA ✔Where stories live. Discover now