Chapter 22 : Kau ingin bermain?

188K 13.2K 2.5K
                                    

Rhea mengambil napas panjang sambil mengedarkan pandangan pada setiap sudut ruangan yang dipenuhi pria berpakaian formal, tipikal orang kaya yang sedang buang-buang uang di atas meja judi yang begitu fancy. Para wanita dengan pakaian mewah juga bertebaran. Ada yang merokok, ada pula yang duduk di pangkuan para pria hidung belang.

Dan Rhea tampak seperti bocah SHS yang nyasar disini. Dia sudah salah kostum!

Oh jangan lupakan tampilan buronan mereka.

Ergh!

Javier pun semakin mengeratkan genggamannya lalu berjalan menghampiri salah satu meja judi.

"Ah Jav akhirnya kau datang juga, kami menunggumu daritadi, man." Salah seorang pria yang tengah merokok menyapa Javier lalu matanya mengarah pada Rhea."Oh you come with..."

"My girl." Jawab Javier.

"Wow. You have a girl now huh?"

"Singkirkan matamu darinya, Mark."

Javier dengan wajah acuh tak acuhnya pun menarik kursi sebelum tangannya mengangkat tubuh Rhea, meletakkan gadis itu di atas pangkuannya.

"Hei apa yang kau lakukan!" Geram Rhea pelan."Aku terlihat seperti jalang!"

"Tidak semua wanita yang duduk dipangkuan pria adalah jalang, Rhea. Kau lihat yang di ujung sana? Wanita centil itu adalah istrinya. Dan itu." Javier menunjuk sudut lain."Mereka sudah bertunangan."

"Dan aku bukan siapa-siapa mu."

"Easy, angel. Kau akan menjadi 'siapa-siapa' ku tak lama lagi." Ekspresi Javier sarat akan godaan.

Rhea benar-benar tak suka berada di tempat terkutuk ini. Terlebih dengan posisinya sekarang yang tak ada bedanya dengan para wanita berpakaian minim, duduk di pangkuan para pria.

"Javier please, aku sangat tidak nyaman. Orang-orang memperhatikan kita."

"Aku sudah terbiasa dengan perhatian seperti itu."

"Aku tidak."

"Sialan Rhea, kau harus diam."

"Sepertinya jalang-jalang disana kelihatan ingin sekali duduk di pangkuanmu. Mereka menatapku dengan tatapan tak suka."

"Are you jealous?"

"Kau dan mereka terlihat cocok." Kata Rhea sinis.

"I want you. Not that bitch."

Dan sebelum Rhea sempat membuka mulutnya lagi, Javier langsung mengecup bibirnya. Sial. Javier tak tahan lagi. Sedari tadi dia ingin mencium bibir itu!

"Jangan berontak disini." Javier langsung menangkap tangan Rhea yang mulai bergerak untuk menamparnya."Kita bahkan sudah pernah berciuman sampai bibirmu bengkak."

"Tolong jangan pernah membahasnya lagi."

"Kau lebih tertarik untuk melakukannya lagi ketimbang membahasnya hm?"

Mata Rhea menusuk tajam ke dalam bola mata Javier. Damn, tatapan itu selalu berhasil membuat Javier menggila. Haruskah dia pulang saja? Bermain di ranjang lebih menantang daripada judi sialan ini.

LAS VEGASNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ