LaRa 30 -Rumit2-

8.5K 567 66
                                    

Ada typo, tandain ya!! Belum sempet aku edit soalnya 😅

Selamat membaca

------

"Ternyata aku memang tidak pernah bisa menjadi ratu di hatimu"

****

Dengan sedikit menghela napas pelan, Zara berusaha sabar dan mengelus dadanya. Baru kali ini dia bertemu dengan manusia semenyebalkan Bumi. Pemuda itu tiba-tiba muncul di hidupnya, mungkin ini termasuk bagian dari takdir. Entahlah, Zara tidak pernah tahu apa yang disiapkan takdir untuknya.

Di ujung tangga, entah ini sudah menjadi kebiasaan atau mungkin juga salah satu takdir Zara. Dia selalu bertemu dengan kekasih hatinya disana, siapa lagi jika bukan Langit.

"Pagi pacar, gimana tidurnya semalam? Nyenyak ga?" tanya Zara antusias

Langit melihat ke arah Zara, dia terpaku di tempatnya. Sedangkan Zara sendiri tengah memandang bingung pada Langit.

"Kenapa? Ada yaang salah sama tampilan aku?" tanya Zara bingung

Langit menggeleng pelan, dia membuang napas dengan cukup keras dan berbalik memunggungi Zara. Zara mendekati Langit dan meraih tangannya untuk digenggam. Kali ini Langit tidak menepisnya.

"Ada apa?" tanya Zara lembut

"Gaada" jawab Langit singkat

Zara kembali memasang senyum manis untuk Langit, dia sedikit menarik tangan Langit hingga tubuh mereka saling berhadapan. Langit mengangkat alisnya, dia masih sedikit belum terbiasa dengan Zara yang kembali bersifat agresif.

"Tau ga apa yang lebih indah dari rembulan?" tanya Zara

Langit memutar bola matanya dengan malas, dia bersidekap dada dan menatap Zara remeh.

"Jangan bilang lo lagi gombalin gue? sorry ga mempan" ucap Langit

"Jawab aja" tuntut Zara

"Jangan berharap gue akan jawab gatau, terus lo akan bilang---"

"---Bilang apa?" potong Zara dengan cepat

"Yang lebih indah dari rembualan adalah kamu" ucap Langit

Zara tersenyum lebar, matanya berbinar senang. Satu reaksi yang membuat Langit bingung setengah mati.

"AKKHH LANGIT BISA AJAAA GOMBALNYAA" jerit Zara dengan keras

Langit tidak bisa mengeluarkan satu katapun dari mulutnya, sepertinya dia sadar telah terjadi kesalahan disini. Tapi, apa yang salah? sesorang tolong jelaskan. Sedangkan Zara sendiri sudah senyum-senyum tidak jelas sambil memegang kedua pipinya.

"Dari pada lo kaya orang gila gitu, mending lo balik ke habitat lo" ucap Langit kesal

Zara menghentikan aksinya dan berdiri dengan manis di depan Langit.

"Satu kalimat yang ga akan bosen aku ucapin setiap ketemu kamu" ucap Zara

"...."

LAZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang