Singa dan Kurcaci

1.7K 258 43
                                    

"Kok papa gitu sih sama Asya"
Asyilla S.Q
-
-
-
______________________________

Hari ini adalah hari weekend. Kali ini Asya tidak ingin hanya berdiam diri dikamar. Asya pun mengajak Rendy untuk keluar ke mall saja. Sebelumnya Rendy sudah menolak karena Rendy tau pasti nanti akan ada acara mager lagi. Namun bagaimana lagi kalau Rendy tak menuruti permintaan Asya pasti ia akan mengumpat tanpa hentinya.

"Lo mau jalan kemana?" Tanya Rendy sembari mengemudi mobilnya.

"Kan gue udah bilang mau ke mall" Jawab Asya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Rendy pun hanya menganguk dan segera melaju dengan kecepatan diatas rata rata hingga membuat Asya menjerit histeris.

"Woi gue masih mau hidup"

"Kalau pengen mati jangan ngajak gue"

"Gue ikhlas lo mati duluan"

"Yang penting gue masih hidup" Teriak Asya membuat Rendy kesal dan semakin melaju cepat.

"Nggak-nggak gue nggak mau kehilangan lo juga Ren" Ucap Asya membuat Rendy tersentuh dan mengurangi kecepatannya.

"Gila lo, nyawa lo berapa sih?" Tanya Asya yang gak masuk akal.

"Nyawa gue ada dua" Jawab Rendy dan dengan bodohnya Asya percaya itu.

"Emang iya? Kok nyawa gue cuma satu" Ucap Asya terheran.

"Canda, nyawa gue cuma satu. Cinta gue juga satu, lo" Ujar Rendy membuat Asya membulatkan matanya sempurna.

"Nggak usah baper, gue cuma becanda"

"Si-siapa juga yang baper" Sinis Asya sedikit kikuk.

Setelah itu tidak ada suara yang terdengar dari mereka. Keduanya saling berdiam diri tanpa mengeluarkan suara apapun. Setelah sekian lama mereka menyusuri jalanan, akhirnya merekapun sampai ke sebuah mall.

"Yeah akhirnya sampe juga" Ucap Asya girang.

"Lo mau apa sih kesini?" Tanya Rendy sembari berjalan mendampingi Asya.

"Mau habisin duit lo" Jawab Asya dengan tawa kecilnya.

"Gue nggak bakalan kehabisan uang" Ucap Rendy mengelus puncak rambut Asya.

"Udah cepetan" Ujar Asya menarik lengan Rendy.

Rendy pun hanya menganguk pasrah dan menuruti apa mau Asya. Disana Asya melihat banyak barang yang ia inginkan, namun untuk detik ini Asya tahan dulu karena ingin bermain saja. Dan yang paling penting kali ini jiwa mager Asya sedang pergi. Semoga datangnya tidak tiba-tiba.

Asya mengajak Rendy bermain Timezone. Mereka bermain lempar basket ke ring, balapan mobil, tembak tembakan, memukul tikus. Sampai sampai Rendy harus menemani Asya bermain dance di arena kotak. Mereka berjoget joget sembari tertawa lepas. Sebelumnya Rendy merasa malu namun setelah itu rasa malunya hilang begitu saja karena Asya yang memaksanya. Kini mereka tidak memperdulikan bagaimana reaksi orang lain disekitar yang berbicara tentang mereka.

"Tumben lo gak capek" Ujar Rendy menatap Asya yang sedang Asyik berjoget di arena kotak.

"Udah diem, nanti kalau jiwa gue balik lo juga kan yang susah" Sinis Asya tetap melanjutkan kegiatannya.

MAGER [END]Where stories live. Discover now