2. Lily

915 116 4
                                    

Lily ; Kepolosan yang telah dipulihkan kepada jiwa yang telah meninggal.
.
.
Satu persatu rekan bisnis maupun keluarga yang turut hadir dalam pemakaman Tuan dan Ny Seo meninggalkan area pemakaman. Menyisakan Johnny dan Taeyong yang terlihat masih enggan untuk meninggalkan tempat itu.

Johnny-ditatapnya 2 gundukan tanah yang masih sangat baru itu dengan tatapan kosong.
Jika saja ia bisa memutar jarum jam. Ingin sekali waktu bisa diputar kembali ke beberapa tahun lalu. Menghapus kisah suram dan menggantinya dengan kisah indah.
Sayang sekali, namun itu hanyalah sebuah angan-angan.

Taeyong menghela napas sebelum memberanikan diri untuk buka suara. Dipegangnya bahu lelaki yang lebih tinggi, "John, ayo pulang. Kau perlu beristirahat."
Johnny mengangguk.

Sebelum benar-benar pergi dari sana, diletakkannya bunga lily putih yang sedari tadi dibawanya. Johnny menatap makam Sang ayah, "aku pasti akan menyelesaikannya appa."

Taeyong mengerutkan dahinya, "kau bicara apa John?"

"nope."

***

"tidurlah John, aku akan membangunkanmu setelah kita sampai di Apartementmu."

Membiarkan ia yang mengemudikan mobil dan membiarkan Johnny beristirahat.

Johnny menurut dan mulai menutup matanya, tapi tidak berniat untuk tidur. Hanya menutup mata. Ingat itu.

Pandangan Taeyong lurus ke depan, sesekali melirik ke arah Johnny. Tentu Taeyong juga ikut berduka. Bagaimanapun orang tua Johnny sudah ia anggap sebagai orang tuanya juga.

Drrt drtt

Taeyong menepikan mobilnya, menatap layar ponsel yang menampilakan nama 'Jaehyunie' di sana.

Sebelum menerima panggilan Jaehyun, Taeyong melirik ke arah Johnny yang masih setia menutup matanya.
Ia hanya takut membangunkan Johnny.

Digesernya ikon berwarna hijau yang membuat suara Jaehyun dapat terdengar.

"halo Jae?"

"kau jadi tidak mengambil bunga pesananmu?"

Taeyong menepuk jidatnya. Sungguh, ia benar-benar lupa dengan janjinya untuk datang ke Toko Jaehyun.

"ahh~aku akan kesana sekarang juga. Tunggu aku!"

"baiklah."

***

Johnny membuka matanya perlahan, menatap jalanan yang mereka lewati bukanlah jalan menuju apartementnya.

Ah iya, ia mendengar Taeyong berbicara dengan temannya di telfon dan membuat Taeyong harus pergi ke suatu tempat saat ini juga. Ingat ya, Johnny tidak tidur. Hanya menutup mata.

"eh?kau sudah bangun?" Taeyong yang fokus menyetir menoleh ketika melihat pergerakan dari Johnny.

"hmm."

"tidak apa kan jika kita pergi ke tempat sahabatku sebentar? Ada barang yang harus aku ambil di sana. Hanya sebentar, aku janji."

"terserahmu." Taeyong tersenyum, Johnny memang begitu. Bukan type orang yang banyak bicara.

Taeyong menambah kecepatan laju mobilnya, hanya ingin cepat sampai. Ia sangat merindukan Jaehyun-sahabatnya yang sudah lama tidak ia temui.

Memang Taeyong sengaja merekomendasikan toko bunga milik Jaehyun ketika mendengar Johnny ingin membeli bunga untuk ibunya.

Toko bunga milik Jaehyun itu sangat lengkap menurut Taeyong. Dari bunga yang mudah dicari hingga bunga yang sulit dicari tersedia di sana. Tidak hanya itu saja, rangkaian bunga yang Jaehyun buat juga sangat indah. Paket bonus, visual Jaehyun yang tampan dan juga manis dapat menarik banyak pelanggan untuk membeli bunga di tempatnya.

Ahh~jika saja ia dan Jaehyun tidak bersahabat, mungkin Taeyong sudah menyatakan perasaanya pada florist manis itu. Hanya saja, Taeyong tidak ingin menghancurkan persahabatannya itu karena sebuah confess darinya. Beruntung jika Jaehyun juga memiliki perasaan yang sama, bagaimana jika sebaliknya?

"toko bunga ini?" Johnny tidak percaya, Taeyong mengajaknya ke tempat yang baru kemarin ia kunjungi.

"hmm, kau mau ikut atau tunggu di sini?"

"aku ikut. Akan sangat membosankan jika aku menunggu di sini sendirian. Baterai ponselku habis."

***

"hai Jae." Jaehyun yang sedang menata bunga di sudut ruangan menoleh, melihat Taeyong yang baru saja tiba.

Jaehyun tersenyum, memamerkan dua dimplenya dan berjalan menghampiri Taeyong, "hai hyung."

Pandangan Johnny tidak lepas dari visual Jaehyun. Oh God! Jaehyun terlihat sangat sempurna di mata Johnny. "manis."

"hah?" itu suara Taeyong yang ada di depannya.

Jaehyun yang baru menyadari kehadiran Johnny, akhirnya menatap pria yang lebih tinggi beberapa centimeter darinya itu. Tersenyum geli. Jangan lupakan telinganya yang juga sudah memerah.
Tentu Jaehyun mendengar ucapan lelaki tinggi yang ada di belakang Taeyong itu dengan jelas.

Begitupun Taeyong. Mulutnya menganga mendengar 1 kata yang keluar dari mulut sahabat sekaligus atasannya itu.

"e-eh, maaf." Taeyong dibuat lebih ternganga. Menghilangkan dokumen penting yang Taeyong kerjakan 3 hari tanpa istirahat saja Johnny tidak mau meminta maaf, tapi apa ini?

"lucu sekali temanmu ini Tae." Jaehyun tersenyum melihat Johnny yang salah tingkah.

"lupakan! John, ini Jaehyun. Sahabatku. Dan Jaehyun, ini Johnny. Sahabatku juga, sekaligus atasanku. Kalian pasti sudah bertemu kemarin."
Jaehyun mengulurkan tangannya. Membuat Johnny dengan senang hati menerima uluran tangan Jaehyun.

1 detik 3 detik 5 detik

"Jae, mana bunga pesananku?" Taeyong sungguh tidak suka melihat tatapan yang diberikan Johnny kepada Jaehyun tentunya. Seperti tatapan memuja.
Cemburu? Katakan saja begitu.

"kalian duduklah dulu, aku akan mengambilkannya." Jaehyun melangkah meninggalkan Johnny dan Taeyong.

"kau pesan bunga apa Tae?" Tanya Johnny. Matanya sibuk menatap bunga-bunga yang terlihat cantik di sekitarnya.

"bibi Ahn memintaku untuk dibawakan bunga daisy."
Johnny menanggukkan kepalanya.

Wajahnya kembali murung begitu melihat bunga yang sama persis dengan yang ia beli kemarin, mengingat terakhir kali tujuannya kesini adalah membeli bunga baby breath untuk ibunya.

Taeyong menatap Johnny, sangat paham kenapa pria Seo ini murung kembali.

"hyung, ini bungamu-eh? Ada apa ini?" Jaehyun mengerutkan keningnya, melihat Johnny yang murung, begitupun Taeyong yang menghela napasnya.

"hari ini pemakaman orang tua Johnny." Jaehyun kaget tentu saja. Mengingat beberapa waktu lalu pria itu terlihat baik-baik saja.

Johnny yang dibicarakan lantas tersenyum, menatap Jaehyun dan Taeyong bergantian.

"hey~ I'm ok. Jangan melihatku dengan ekspresi menyedihkan seperti itu."

Jaehyun menyodorkan bunga pesanan Taeyong tanpa berbicara. "terima kasih Jae."

"aku yakin kau pria yang kuat Johnny." Jaehyun tersenyum dan menepuk bahu Johnny.

"kalau begitu kami pulang Jae. Aku juga harus mengantar Johnny ke Apartemennya." Jaehyun mengangguk.

"datang lagi kapan-kapan."
.
.
Tbc

Hai^^
Comeback with the new chapter..
Miss me? Or, miss this story?
Resp–

Jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak kalian si cerita ini

See you next chapter

Florist || Johnny X JaehyunWhere stories live. Discover now