7. Crhysantemum

499 72 6
                                    

Crhysantemum Maximum. Sebut saja Krisan putih. Bunga harum yang memiliki makna 'kesetiaan dan kejujuran'.
.
.
"Taeyong hyung. Apa hyung marah padaku?" Tanya Jaehyun sedikit ragu kepada Taeyong yang sedari tadi hanya diam tanpa memandangnya.

Marah? Apa bisa seorang Lee Taeyong marah terhadap Jaehyun?

"tidak, Jaehyun." Jawab Taeyong dengan suara yang melemah. Beginilah Taeyong. Ia tidak akan sanggup marah terhadap Jaehyun.

"tapi sejak aku kembali, kau terus mendiamiku, hyung. Bahkan menatapku saja tidak." Sungguh, Jaehyun sangat takut jika Taeyong benar-benar marah kepadanya. Pasalnya Taeyong hyung nya itu belum pernah sama sekali marah terhadapnya.

"alasan apa yang bisa aku gunakan untuk kesimpulanmu itu?" Benar. Atas alasan apa Taeyong marah kepada Jaehyun?

"karena ponselku mati dan membuat hyung khawatir?"

Taeyong berbalik. Pandangan yang sebelumnya terfokus menatap bunga hydrangea, kini sepenuhnya menghadap Jaehyun.

Taeyong memegang kedua bahu Jaehyun, "dengarkan aku Jaehyun. Aku tidak akan melarangmu untuk pergi kemanapun. Itu hakmu. Lagipula aku bukan siapa-siapa untukmu. Tapi dengan sangat aku mohon, beri aku kabar meski hanya pesan singkat atau paling tidak beritahu eomma mu. Dan apa yang aku lihat di depan toko tadi pagi? Aisshhh! Kau benar-benar membuatku-"

Sebelum menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja kata yang seharusnya keluar dari mulutnya tersangkut di tenggorokan. Seperti melarang Taeyong untuk melanjutkan kalimatnya.

"apa kau cemburu jika Johnny hyung menciumku, hyung?" Mata Taeyong membola. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan pemuda di depannya ini.
Semudah itu ia mengucapkan kata yang benar-benar berhasil membuat dadanya terbakar.

"kau benar! Aku cemburu! Memangnya apa yang akan kau lakukan setelah tau jika aku cemburu dengan Johnny yang berhasil menciummu?" Akhirnya, keluar sudah kalimat penuh kecemburuan Taeyong yang sejak lama ia pendam. Dan kalimat yang diucapkan Taeyong beberapa detik lalu, sukses membuat Jaehyun terkejut.

Hey? Jaehyun tidak salah dengar bukan?

"hyung?"

"hmm." Bukan. Bukan jawaban seperti ini yang Jaehyun inginkan.

"kau cemburu saat Johnny hyung menciumku?" Taeyong menarik napas dalam, "ya."

"sebenarnya kita ini apa?" Tentu saja itu menjadi pertanyaan yang bagus. Untuk apa Taeyong cemburu kepada Johnny?

"bagaimana menurutmu?"

"entahlah."

Keadaan menjadi awkward. Hingga beberapa menit setelahnya, "saranghae, Jaehyun-ah."

"h..hyung?" Jaehyun menatap Taeyong tidak percaya.
Ini bukan mimpi? Apa ia sedang berhalu? Tapi ini terasa sangat nyata. Apakah ini bukti bahwa perasaannya terbalaskan?

"aku cemburu saat melihatnya mengungkapkan perasaanya terhadapmu. Aku juga cemburu saat melihat Johnny berhasil mengambil ciuman denganmu, di depan mataku. Aku tidak suka kau terlalu dekat dengannya. Aku... menyukaimu, Jung Jaehyun. Jadi?"

"huh?"

"kau, akan menerimaku atau menolakku seperti Johnny? Jika kau akan menolakku, itu tidak masalah. Kau bisa melupakan apa yang baru saja aku katakan."

"menerima atau menolakmu untuk apa, hyung ?"

***

"John. Aku sudah berhasil menemukan siapa pelaku dibalik kematian Seo ahjussi dan Seo imo."
Kalimat yang keluar dari bibir Taeyong sepertinya tidak menarik perhatian Johnny yang tengah duduk di kursi kebanggaanya dengan matanya yang tetap fokus pada tablet di tangannya.

"Jung Sungchan." Taeyong mengucapkannya dengan nada lirih. Ia masih berusaha untuk menutupi rasa tidak percayanya.

Hingga beberapa detik kemudian, Johnny meletakkan tabletnya, menggulung lengan kemeja putihnya dan berjalan menuju sofa yang ada di Ruangan CEO itu dengan segelas wine yang ada di tangan kanannya.

"dia adik kekasihmu. Dan aku sudah tau itu." Mata Taeyong membulat.

'Jadi, Johnny sudah tau mengenai Sungchan dan hubungannya dengan Jaehyun?'

"kau... sudah tau itu? Sejak kapan? Dan oh! Apa tujuanmu.mendekati Jaehyun adalah untuk mengikutkannya dalam rencana balas dendammu?"

"hmm. Sebenarnya aku sudah mengetahuinya sejak beberapa minggu lalu. Lebih tepatnya, 5 hari setelah aku tau kau menjalin hubungan dengan Jaehyun. Dan tentu saja aku mendekati Jaehyun bukan karena rencana balas dendamku. Aku memang benar-benar ingin menjadikannya sebagai milikku. Tapi, seseorang sudah berhasil memilikinya terlebih dahulu. Tapi tenang saja, aku akan merebutnya dari orang itu secepat mungkin."

"John,"

Johnny menampilkan senyum termanisnya, "jangan berbangga diri terlebih dahulu karena kau berhasil mendapatkannya Tae. Karena kenyataannya aku yang menang. Bahkan sebelum dirimu bisa meng-klaim Jaehyun menjadi milikmu."

"apa maksudmu John?" Tangan Taeyong mengepal. Dadanya naik turun. Ternyata, Johnny yang selama ini ia anggap sebagai sahabatnya sanggup mengibarkan bendera perang padanya.

"aku dan jaehyun. Kami sudah pernah melakukannya." Senyum manis Johnny perlahan berubah menjadi smirk.

"melakukan apa maksudmu? Katakan yang jelas!"

"kau tau dengan jelas apa maksudku. Tapi biar aku perjelas. Aku di atas dan Jaehyun di bawah. Malam yang panas membuat kami tetap terjaga hingga dini hari. Bagaimana? Sudah jelas bukan?"

"ah! Dan seharusnya kau menyadari kondisinya hari itu. Saat aku menciumnya di depan mobilku. Aku tau kau menyaksikannya." tambah Johnny yang semakin membuat emosi Taeyong meluap.

"b**i**an kau Seo!"
.
.
.
To be Continue

Hai !!
Gimana kabarnya? Semoga baik-baik aja


Tapi yaudah lah, lupakan aja

Dan teruntuk kalian yang udah baca jangan lupa buat tinggalin jejak ^^
[yang mau kasih kritik/saran juga boleh]

See u next chapt 3❤

Florist || Johnny X JaehyunWhere stories live. Discover now