goyangi #6

607 130 20
                                    

GOYANGI

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

GOYANGI

#6

Ada tiga kaleng tuna, satu bungkus daging yang akan dipanggang serta sosis siap makan. Beomgyu tersenyum puas menengok kantung belanjaannya. Dia berjalan turun dari bus menuju toko kue Mingyu. Hari ini, Beomgyu beruntung karena dia pulang sore kemudian sudah menghubungi ibunya bahwa Beomgyu akan menginap lagi di rumah Mingyu. Tadinya, Ibu agak khawatir sih apalagi Beomgyu mendadak ingin menginap terus. Tetapi, karena urusan di kantor, Ibu pun sadar kalau Beomgyu resah jika sendirian di rumah sedangkan Ayah pulang larut.

"Hyunie! Aku kembali!"

Satu pemuda yang tadi tengah merunduk di dekat etalase langsung bangkit. Rambutnya menyembul naik sesaat dia pun mengangkat wajah kemudian terkejut melihat Beomgyu. Taehyun menarik senyum, mengendus udara karena bau lezat yang tercium seraya mendekati Beomgyu. Di waktu sekarang tidak ada pelanggan dan sepertinya Mingyu masih sibuk di pantry.

Taehyun berhambur mendekat kemudian merunduk karena aroma daging yang menusuk hidungnya. "A .. apa.."

"Ini makanan untukmu." Taehyun mengerjap bingung, kemudian Beomgyu menggerakkan tangannya dan membuat suara "Nyam!" hingga Taehyun tersenyum. Dia ingin menarik kantung itu sekaligus tapi Beomgyu cepat mengangkatkan tinggi. "Aku harus tanya dahulu apakah kau bersikap baik seharian ini. Kau tidak membuat kegaduhan kan?" Ia melewati tubuh Taehyun menuju pantry. Benar saja, Mingyu bahkan tengah bernyanyi dengan earbug di telinga.

"Apakah ada pembeli, Hyunie? Hm?" Sosok itu sibuk mengatur kue-kue di loyang seraya membuka pemanggang besar bertingkat. Mesin itu masih mati, sehingga masih aman untuknya mendekat dan mengatur dengan santai. Rencananya, dia akan menambahkan loyang lain kemudian memanaskan panggangan sebentar. "Apa .." Mingyu melepaskan earbug karena dia merasa derap langkah. "Yak! Beomgyu!"

"Kau sedang apa?"

"Kau tidak lihat?"

Beomgyu terkekeh. "Apakah Hyunie merepotkan? Terima kasih sudah menjaganya." Mingyu menggeleng dan menatap pembicaraan mereka. Taehyun terus lengket di samping Beomgyu sambil curi-curi pandang ke dalam kantung tersebut saking penasaran kemudian dengan ujung bibir ia sudah berniat menarik kantung itu cepat.

"Tidak, hari ini dia tenang dan baik-baik saja. Aku terkejut tapi kurasa itu bagus," sahutnya.

"Ya, bagus.." Beomgyu terkesiap sadar, dia melihat Taehyun berdiri di belakangnya dan mengendus kantung itu. "kau sangat lapar ya? Aku akan memasakannya untukmu tapi duduk dahulu." Taehyun tetap beringas ingin menarik kantung itu hingga Beomgyu cepat mengamankannya dan mengarahkan Taehyun untuk duduk di kursi terdekat. "Duduk, Hyunie. Kau akan makan, oke?"

.

.

Rasanya seperti membesarkan seorang adik. Beomgyu sadar, sebagai anak tunggal dia sudah terbiasa mandiri dan mengurus semuanya dengan upayanya sendiri bahkan untuk hal-hal seperti makan, belajar, dan sebagainya. Orang tuanya bertugas sebagai fasilitator akan dana dan sejumlah akses di rumah, sedangkan eksekutor atau pelaksana adalah dirinya sendiri. Dari dahulu sampai sebesar ini. Menyenangkan karena sikap tersebut justru membuat Beomgyu jadi sadar betapa dia juga ingin ada orang yang bisa dia perhatikan dan Taehyun bagaikan adik kecil yang menuntut perhatian serta kasih sayangnya.

GOYANGI! (고양이) | beomtaeWhere stories live. Discover now