"Ayo bersamaku" "Aku tidak tertarik berpacaran, jika tidak ada keperluan lag_" "Siapa yang mengajakmu pacaran?" "Kau" "Aku mengajakmu menikah bukan pacaran, ayo menikah!" GILA. Satu kata yang terbesit dikepala pria itu saat ini. "Ah waktunya habis, jika kau berubah pikiran cukup renungkan dan sesali semuanya sendiri. Karena aku tidak akan mengulangi ucapanku dan tidak memberikan penawaran kedua" Kisahnya bermula saat sang tuan putri yang dingin dan datar bahkan tidak tersentuh dipertemukan dengan seorang pangeran berwajah tampan bak di dalam negeri dongeng yang sama dinginnya. Gadis itu sekarang berbeda, bukan lagi gadis yang dia temui waktu itu. (FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA)