6

86 26 0
                                    

Part.23

Dara sedang bersiap-siap untuk pergi bersama Naufal, Darapun tak tahu kemana Naufal akan membawanya. Setelah selesai Dara menunggu Naufal di ruang tamu, terdengar suara mobil yang berhenti di depan rumahnya, Dara langsung membuka pintu.

Kesan pertama yang Naufal dapat dari Dara adalah perasaan kagum, melihat gadisnya yang dulu masih memakai pakaian yang terbuka kini sudah ditutupi pakaian Syar'i. Dan khimar yang menutupi mahkotanya, yang dulunya tergerai indah dan bisa di lihat oleh semua orang.

Kedua netra mereka bertemu, keduanya saling pandang cukup lama sehingga Naufal tersadar dan melafazkan "Astaghfirullah" batin Naufal. Naufal langsung memutuskan kontak matanya dari Dara, karena dari mata bisa menghantarkan kita menuju zina, Naufal mencoba menghilangkan suasana yang terkesan akward.

"Assalamu'alaikum Ara"

"Wa'alaikumussalam Fal"

"Lama nggak nunggu saya ?"

"Nggak kok, aku juga baru selesai"

"Ya udah yuk berangkat !"

"Ok, aku ambil tas dan kunci rumah dulu ya!"

Naufal dan Dara sudah berada di perjalanan, suasana di mobil hening tanpa ada percakapan. Mereka berdua sibuk dengan pikiran masing-masing. Dara yang mulai bosan dengan keheningan akhirnya membuka suara

"Fal kita sebenarnya mau kemana sih ?"

"Udah ikut aja, ntar kamu juga tau Ra"

Mendengar jawaban dari Naufal Dara tak bertanya lagi, karena Naufal tak ingin memberitahu Dara. 45 menit mereka di perjalanan akhirnya mobil Naufal berhenti di sebuah masjid, Dara mengernyitkan keningnya merasa heran kenapa Naufal membawanya kesini.

"Bentar lagi Ashar kita sholat di masjid ini"

Dara hanya mengangguk tanda mengerti, mereka beriringan menuju masjid.

"Sekarang kita sholatnya sendiri dulu ya, Ntar kalau kamu sudah Halal untuk saya, saya akan jadi imam kamu."

Dara masih terdiam, mencoba menetralisir jantung, 'nya yang sudah merathon cepat. Sedangkan Naufal sudah berlalu menuju tempat Wudhu, karena merasa malu.

"Kenapa otak dan hatiku nggak sinkron, 'sih kalau sama Dara."

Merekapun menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim secara berjamaah, setelah selesai tirai pembantas antara laki-laki dan perempuanpun di buka. Dara semakin heran dan bertanya kepada ibu-ibu yang ada di dekatnya.

"Bu"

"Iya"

"Ini ada acara apa ya ?"

"Oh ini acara pengajian mbak, yang di isi oleh ustad muda lulusan Mesir"

"Oh, makasih ya bu infonya"

Dara mengangguk mengerti, ternyata Naufal mengajaknya untuk pergi ke pengajian.

Rentetan acarapun di bacakan dimulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur'an, kata sambutan, sampai ke Acara inti yaitu ceramah yang di sampaikan oleh  ustad muda tersebut.

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab para hadirin


Alhamdulillah puji syukur kehadirat allah swt. Berkat rahmatnya kita bisa berkumpul di sini untuk menyambung ukhuwah.

Hadirin rahimakumullah, di sini saya akan menjelaskan tentang seputar hijrah. hijrah itu bisa di artikan memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Atau meninggalkan perbuatan keji karena allah swt. Misalnya yang dulunya dengan bangganya memamerkan Auratnya dengan memakai pakaian yang tak cukup bahan atau seronok, kini sudah di ganti dengan pakain syar'i dan khimar.

Hijrahnya Seorang Lesbi (On Going)Where stories live. Discover now