26. Potongan memori

827 71 2
                                    

Hehehe!!

Karena aku lama update dan ini udah hari minggu, jadi aku double update!!!!

Baik gak akuu?? Wkwk

Jangan lupaa di pencet bintangnya dan ramaikan commentnyaa!!!

Typo tandakan⚠⚠

Happy Birthday!!!
And
Happy Reading!!!

🐋🐋🐋

"Potongan memori ini, semakin ngebuat gue ragu tentang semuanya! Dan kehadiran orang asing ini, semakin memperkeruh suasana!"

-selatan

🐋🐋🐋

Dara mengerjapkan matanya beberapa kali, pandangannya memutar melihat sekeliling. Dirinya menyadari bahwa tidak ada orang lain selain dia. Matanya lalu mengerjap kembali, mengingat siapa yang sudah membawanya ke UKS.

Pintu UKS terbuka menampilkan sosok lelaki dengan jaket merah dan kacamata yang bertengger di hidungnya, dengan membawa bungkusan.

"Gilang? Ngapain lo kesini?" tanyanya terkejut.

"Lo pikir gue ngapain kesini?" lelaki itu kembali bertanya.

"Yang bawa gue kesini siapa?" tanya Dara lagi, mengacuhkan pertanyaan Gilang sebelumnya.

"Menurut lo?" tanya Gilang malas, meletakan bungkusan diatas nakas.

"Makan!" tambahnya, menduduki kursi disebelah ranjang UKS.

"Gue pikir Selatan," gumam Dara menunduk yang mampu menarik perhatian lelaki itu.

Lelaki itu mendengus, tersenyum miring.

"Dia jemput lo aja lupa, apalagi nolongin lo?" remehnya membuat Dara memberenggut kesal.

"Lo apaan sih? Kok jadi sok tau!" ketusnya malas.

"Udah buruan dimakan!" titah Gilang tak oerduli, tangannya terulur menyentuh kening Dara.

"Abis itu tidur! Gak usah masuk kelas, biar gue nanti yang izin sama Mr. Andi," lanjutnya kembali menduduki kursinya.

"Gak! Gak usah! Gue gapapa kok! Gue mau ke kelas!" paksa Dara turun dari brankar dan seketika ia limbung akibat pandangannya yang sempat menggelap.

Namun dengan sigap, lelaki itu menangkap tubuhnya, membawa Dara dalam dekapannya erat. Lelaki itu tersenyum dibalik punggung gadis itu. Tersenyum miring, tanda kepuasan.

'Well, rencana gue bakal berhasil!' batinnya senang, dan di detik berikutnya pintu terbuka.

Setelahnya, tarikan paksa dibahunya dan dorongan kencang mengenai tubuhnya akibat seseorang yang terlihat murka didepannya.

"LO NGAPAIN MELUK-MELUK CEWEK GUE BANGSAT?!" emosi orang itu, meninju keras wajah Gilang.

Dara yang terkejut dengan segera menarik tangan kekasihnya untuk menjauh, "kamu apa-apaan sih Tan? Ngapain dateng-dateng langsung mukul Gilang? Hah?" tanya Dara tak mengerti, matanya berkaca-kaca sekarang.

SELATAN (Completed) Where stories live. Discover now