37. Sweater dan amplop

886 64 8
                                    

Haiii!!

Jangan lupa di vote juga comment yaa, tandai juga kalo ada typo⚠⚠

Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankannya!!

Makasii yang udah nunggu, dan maaf karena lama hehee...

Happy reading all!!!

🐋🐋🐋

"Selama apapun kamu pergi, tapi kalo kenangan bareng kamu tetep membekas di ingatan aku. Aku bisa apa?"

-Adaraa

🐋🐋🐋

"Kamu ngapain disana?"

Pertanyaan itu membuat langkah seorang laki-laki berhenti, dengan jaket kebanggaannya ia berbalik. Tersenyum hangat.

"Maaf."

Hanya satu kata yang dikeluarkannya, meninggalkan tanda tanya besar di kepala gadis bersurai panjang itu.

"Kenapa minta maaf?" tanyanya pelan, namun gelengan yang menyambutnya.

"Maaf, maafin aku kalo buat kamu sakit."

Gadis itu menggeleng cepat, "kesini! Kalo kamu nyanperin ku kesini, aku gak akan sakit!" pintanya mengulurkan tangannya.

Laki-laki itu menggeleng, senyuman dibibirnya meluntur.

"Aku nakal sama papa, aku ngelawan jadi harus dihukum."

Gadis itu mengernyit, "papa?" tanyanya pelan.

"Aku kira papa kamu gak akan ngehukum kamu, jadi kamu kesini! Balik ke aku!" tambahnya, tapi lagi-lagi laki-laki itu menggeleng.

"Aku gak pernah kasih tau tentang papa aku, jadi kamu gak mungkin ngerti!"

Dia benar, gadis itu tidak pernah mengetahui apapun tentang ayah dari laki-laki didepannya.

"Emang papa kenapa?" tanya gadis itu mencoba mengerti.

"Dia nyuruh aku buat jadi apa yang dia mau, tapi aku gak nurut. Jadi dia hukum aku."

"Terus? Kamu dihukum, bukan disuruh ngejauhin aku kan?"

"Hukuman aku dengan cara ngejauhin kamu, maafin aku! Maafin papa, bukannya cuma papa yang hukum aku tapi juga tuhan."

Gadis itu terkejut, bukn karena huumannya tapi dengan kata penutupnya.

"Maksud kamu?" tanya gadis itu meminta penjelasan lebih.

Laki-laki itu tersenyum.

"Tutup mata kamu!" pintanya tanpa menjawab pertanyaan gadis itu.

"Buat apa?"

"Tutup!"

Mengalah, gadis itu memejamkan matanya. Hingga ia merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya. Benda kenyal nan lembap itu memberikan sentuhan lembut pada bibir mungilnya.

"Maaf."

Setelah bisikan itu, gadis itu merasakan dorongan pelan dibahunya membuatnya ingin menjerit.

Daan...

"Selataaan!!!" gadis itu terbangun, menatap sekeliling.

Ia menyentuh bibirnya, mengingat kecupan atau mungkin ciuman? Dari laki-laki yang ia rindukan.

SELATAN (Completed) Where stories live. Discover now