36. Pergi

1K 76 8
                                    

Haiii!!

Jangan lupa di vote juga comment yaa, tandai juga kalo ada typo⚠⚠

Buat yang puasa, semangaat!!!

Sebenernya ini mau bikin part bawang, tapi karena susah bangun feel yaudahlah yaa. Semoga nyampe ya feelnya wkwk

Happy reading!!!

🐋🐋🐋

"Kehilangan dan mengikhlaskan adalah dua hal tersulit yang harus dilakukan juga dirasakan. Itu menurut gue, entahlah sama kalian gimana?"

-Adara

🐋🐋🐋

Seorang gadis berlari kencang, napasnya memburuk dengan air mata yang terus terjatuh. Matanya terus mencari keberadaan seseorang yang harus segara ia temui.

Matanya tak ada henti-hentinya mengeluarkan liquid bening miliknya, tangisan nya terdengar memilukan.

Selatan pergi, dan tidak ada yang tahu kapan akan kembali. Selatan pergi, bukan untuk gadis lain. Tapi dia pergi untuk meninggalkannya jauh ke tempat yang berbeda.

Bukan, bukan mati. Tapi tempat lain yang sangat jauh, mungkin?

"Gak, gak boleh!!" gumamnya dengan mata yang terus mencari keberadaan sosok yang baru satu hari menyandang status mantannya.

Hingga matanya bertumpu pada sosok tegap punggung laki-laki yang sangat ia kenali, tanpa pikir panjang ia berlari memeluknya erat dan terus menangis.

Tapi ada yang aneh, orang itu sedikit terkejut dan mencoba melepas pelukannya.

"Maaf, anda siapa?" tanyanya dengan suara berat, membuat Dara tersadar bahwa ia salah orang.

"M-maaf, saya salah orang."

Setelah mengucapkan itu, gadis itu kembali berlari hingga tanpa sengaja menabrak seseorang dengan jaket di punggung tangannya.

"Dara, lo harus balik sekarang!"

Gadis itu menggeleng kuat, ia belum menemukan Selatan dan sekarang ia harus pergi?

"Gue gak mau, gue mau ketemu adik lo!!" tangisnya kembali pecah dengan isakan memilukan.

Nendra meringis, "maaf tapi lo telat. Dia udah pergi sebelum lo bener-nener sampai disini," gumamnya menyesal, membuat tangis Dara semakin pecah.

Sebenarnya, ia juga tak tahu kalo Selatan sudah berangkat dari jam tiga pagi. Yang ia tahu, adiknya akan pergi pagi ini dan dapat dipastikan keberangkatannya melalui bandara ini. Tapi, ia ternyata dikejutkan saat sang ayah yang memberi tahunya tentang perubahan itu.

Ya, Selatan pergi jam tiga pagi dengan jet pribadi milik Pratama. Nendra merutuki dirinya saat ia sadar bahwa pesannya sudah dibaca oleh gadis itu. Dan saat ia menuju kerumah Dara, gadis itu ternyata sudah lebih dulu pergi ke bandara.

Jadi, disinilah mereka berada.

"Lo pulang ya? Sahabat lo udah pada nungguin di sekolah," bujuk Nendra namun kembali mendapat gelengan.

"Bang, Selatan pergi. Hiks..hiks.. Kenapa bang? Kenapa harus pergi? Kenapa juga harus mutusin gue? Kita masih bisa LDR padahal, tapi kenapa di putusin??" adu nya terus menangis.

Lututnya melemas, ia jatuh tak menghiraukan tatapan aneh orang-orang sekitarnya. Laki-laki yang sejak tadi didepannya, berjongkok mencoba menenangkan gadis itu.

SELATAN (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang