TEMAN HIDUP

1.9K 248 4
                                    


✺✺✺
.
.
.
Biar cepet end. Jadi sering publish.

Uhuuuuk... Uhukkk...

"Nadaaa! " Teriak Ira dan Risha bersamaan saat melihat darah di tangan Nada.
Semua murid didalam kelas terlonjak kaget menatap Nada yang kini menjadi pusat perhatian.

Termasuk geng pangeran tembok. Al terkejut setengah mati menatap Nada yang sama terkejut nya dengan mereka. Darah lagi batin Al. Marvin mengusap pelan punggung Al mencoba menenangkan. Vian tau isi fikiran Al saat ini. Tatapan yang sulit diartikan itu terlalu mudah dimengerti oleh Marvin dan Vian sebagai sahabat.

Nada yang masih mematung menatap darah ditangan nya segera beranjak. Ia mengambil Tissue yang tadi pagi Lauren beri kan. Dan berlari keluar kelas.

Semua murid didalam kelas saling bertukar pandang. Berbeda dengan Ira dengan Risha. Mereka berdua langsung berlari mengejar Nada.

Mereka tau, yang saat ini yang butuhkan Nada bukan obat. Tapi seseorang yang mau menemani di samping nya.

Saat ini Nada berada di belakang sekolah. Tempat yang tidak cukup ramai, tidak begitu indah, tapi bisa membuat Nada menetap. Suasana yang sunyi, dan udara segar yang menerpa wajah cantik nya ini berbeda dengan tempat tempat di sekolah yang lain.

Nada masih tetap sesenggukan menangis tidak henti. "Hiksss.. Semua ini kenapa.. " Gumam Nada.

Dia mencoba menghentikan tangisan nya. Meskipun hati nya tidak karuan, dia mencoba tenang dan berfikir jernih.

Nada terlonjak kaget seperti ada seseorang yang duduk di samping nya. Kemuadian Nada membuka mata untuk melihat siapa yang tahu keberadaan nya saat ini.

Mata nya membulat ketika Ia melihat Al disamping nya. Ngapain? Gumam Nada dalam hati.

"Lo nggak takut sendirian disini? " Meskipun Al sangat khawatir, dia sangat mahir dalam menyembunyikan perasaan.

Nada hanya menggeleng dan tersenyum pertanda merespon dari pertanyaan Al.

"Kalau kamu nanya nggak takut sendiri, aku bingung harus jawab apa" Tatapan nya kosong. Nada tersenyum hampa menatap lurus kedepan.

"Kenapa? " Kini Al tidak lagi dengan suara dingin nya. Yaaa meskipun masih tetap dengan wajah nya yang datar.

Nada terkekeh melihat Al memasang ekspresi nya saat ini. Al menyerngit heran dengan cewek disamping nya. Kenapa? Ada yang salah?

"Kamu lucu. Aku tau kamu khawatir sama aku. Tapi kamu nggak bisa nutupin itu" Kekeh Nada percaya diri

Wajah Al memerah mendengar celoteh Nada. Ia refleks memegangi wajah nya membuat Nada semakin terbahak.

"Lo nggak takut sendiri disini? " Al mengalihkan pembicaraan. Ia menetralkan pikiran nya tidak mau lah memalukan diri sendiri didepan gebetan.

"Kalau sendiri itu udah menjadi keseharian aku, gimana bisa aku takut sendiri" Kalimat sederhana penuh arti. Al tercengang mendengar ucapan Nada. Gadis ini terlalu polos. Tujuan Al hanya basa basi. Bagaimana jika Ia sudah dianggap orang penting oleh Nada, apa dia akan menjadi orang yang serba tahu semua tentang Nada?.

GOODBYE NADA [END]√Onde histórias criam vida. Descubra agora