HANCUR

5.4K 215 2
                                    

✺✺✺
.
.
.
.

Jea terpuruk lemas diatas sofa rumah sakit. Ia menatap nanar mama nya yang terbaring lemas diatas ranjang.

Setelah ia tahu Nada adalah saudara kandung nya, Jea juga merasakan kesalahan yang begitu didalam hati nya.

Semua perlakuan kasar yang pernah ia lontarkan kepada Nada sangat menyayat hati kecilnya, Jea meneteskan air mata yang ia pertahan kan.

"Kenapa lo harus jadi orang baik sih?! Kenapa lo mau ngedonorin ginjal lo buat kakak yang nggak berguna kayak gue, kenapa?!!" Gerutu Jea memelan kan suara nya.

Ia sesenggukan kecil mengingat kebersamaan kebersamaan manis bersama Nada. Ternyata ketidak bisaan yang Nada maksud waktu itu adalah takdir.

Nada tidak bisa merangkai janji bersama Jea karena takdir mengatakan lain. Jea sangat bodoh, ia sangat menyesal dengan keras kepala nya. Kalau saja dia tidak keluar dari dalam mobil, mungkin saja masa hidup Nada tidak akan terlalu pedih untuk dijalani.

Jea menghembuskan nafasnya pelan, ia mengusap pelan air mata nya dan menatap sendu foto seorang gadis berparas cantik didalam ponsel nya.

✺✺✺
Saat ini juga, kesehatan Wisnu menurun. Ia sangat susah diajak makan. Wisnu sering menghabiskan waktu nya sendiri dan terus mengurung diri .

Jea bingung, apa yang harus ia lakukan sekarang? Semua nya hancur sudah hancur. Saat ini, keadaan Resa juga semakin buruk. Dia selalu menolak makan dari suster rumah sakit.

Lauren juga mengundurkan diri dari pekerjaan rumah nya, ia sangat terpukul mendengar kabar Nada yang sudah pergi. Hati nya sangat sakit, dia tidak mau menambah rasa sakit nya untuk tetap tinggal. Ia tidak mau mengingat banyak kenangan dirumah ini ketika ia ciptakan bersama Nada.

Jea tersenyum kaku mengedarkan pandangan keseluruh penjuru kamar Nada. Kaki nya melangkah pelan masuk keruangan itu.

Ia menangis ketika mengingat semua kenangan kenangan manis bersama Nada. Saat ia mengganggunya, saat ia berbagi ceria dengan nya, semua Jea ingat dengan baik.

Jea menatap kertas yang sangat kusut diatas meja rias Nada, ia membaca isi kertas itu lalu memeluknya erat. Jea sangat bodoh, dia benar benar tidak pantas untuk dianggap sebagai seorang kakak yang baik. Jea sangat jauh dari kata baik.

Ia menghapus pelan air mata nya, Jea meraih foto Nada yang tersandar didepan teddy bear besar berwarna pink. Ia mencium pelan foto Nada, Jea tidak habis fikir. Ternyata selama ini ia bisa hidup serumah dengan malaikat tanpa sayap seperti Nada.

Drrrtt.. Drrrt..
"Halo?"
"Mama sudah sadar sayang, dia terus menerus menangis dan memanggil terus nama Nada." Sahut dr.Velyn dari dalam telepon.

Jea menghembuskan nafasnya pelan. Ia menatap sendu pantulan diri nya didepan cermin.

"Oke tan, Jea dateng kesana sekarang." Ucap jea memutuskan panggilan.

✺✺✺

Jea memeluk erat tubuh Resa dari belakang. Resa langsung berhenti meronta saat itu juga, tangisan nya mulai pelan. Ia menatap Jea dengan tatapan penuh harap, berharap keajaiban akan datang membawa Nada kembali.

Jea menumpahkan air mata nya, ia memeluk erat tubuh Resa yang sama memeluk nya erat. Velyn tersenyum kecut melihat kondisi sahabat nya saat ini. Kepergian Nada sangat menghancurkan orang orang terdekat nya.

"Mama, mama tenang ya. Jea yakin sebentar lagi mama sembuh kok, kalau mama udah sembuh nanti kita sama sama pergi ke makam Nada." Jelas jea pelan, ia mengusap kasar air mata nya. Resa mengangguk pasrah. Benar kata Jea, dia tidak akan diperbolehkan pergi kemana mana sebelum kondisi nya stabil.

✺✺✺

Lima belas hari terakhir ini, Jea menghabiskan hari harinya dirumah. Ia menghabiskan waktu nya bersama pembantu pembantu yang lain.

Hidup nya sangat hampa, sepi dan tidak berarti. Resa dan Wisnu terkena gangguan jiwa, mereka harus mendapatkan penangan dari rumah sakit ternama di kota nya.

Semua ini efek pergi nya Nada, orang tua nya sampai gila karena tidak bisa menerima kepergian Nada yang begitu cepat. Terutama dengan Wisnu, ia pernah akan melakukan aksi bunuh diri. Tapi niatnya digagalkan ketika salah satu pembantu rumah nya yang melihat kejadian itu.

Jea menatap hampa sekeliling rumah nya, pandangannya kosong menatap lurus kedepan. Sekarang ia merasa hancur. Tidak ada lagi kebahagiaan untuk nya, Nada benar. Kebahagiaan seseorang tidak akan pernah bisa dinilai dari materi.

Next?
Wait!
.
.
.
.
Follow akun instagram author @niisak08

GOODBYE NADA [END]√Donde viven las historias. Descúbrelo ahora