BAB 16 :SEKOLAH SEBRANG

337 29 0
                                    

"Rasa cemburu memang menyelimuti ku, namun kaca mencerminkan siapa diriku."

Selamat membaca.

Hari ini kamis, sekolah Mentari sangat padat oleh anak-anak dari sekolah lain. Karena hari ini Mentari kembali mengadakan pertandingan antara eskul dengan 3 sekolah diantaranya ada sekolah Nusantara, Pertiwi, dan Bima Jaya. Mereka semua memperebutkan piala, memang hanya piala persahabatan antar sekolah saja, tetapi untuk laki-laki apapun tema dari pertandinganya memang harus menganggap lawan adalah musuh, pertandingan antar eskul ini biasa dilakukan setiap tahunnya, entah diawal tahun, pertengahan atau akhir tahun, random saja tergantung kemauan kepala sekolah.

Sekarang pertandingan futsal antara Mentari dan Nusantara sedang berjalan dengan serunya, semua orang saling menyemangati sekolahan masing-masing. Asya ikut duduk di tribun dengan paksaan Fisya, sebenarnya Asya sangat malas jika ada keramaian disekolah seperti ini, dan niatnya saat acara berlangsung Asya ingin berdiam dikelas saja tetapi niatnya dari awal gagal karena Fisya yang terus saja merengek agar ikut menonton.

Penonton dari sekolah Mentari berteriak kecewa, pasalnya Mentari kalah telak dengan skor yang di cetak oleh sekolah Nusantara. Asya tidak repot-repot berteriak seperti yang lainya lakukan, dirinya saja kesini karena paksaan dari Fisya mana mungkin ia minat dengan apa yang ia tonton.

Setelah pertandingan futsal selesai langsung dilanjut oleh eskul karate, entahlah tiba-tiba Fisya sangat antusias sekali sekarang, padahal saat tadi futsal biasa saja, dan sekarang karate datang Fisya langsung berubah antusias.

"Hai ayang!"

Tiba-tiba kursi sebelah Asya yang tadi kosong kini terisi oleh laki-laki sarap, siapa lagi jika bukan Farel. Asya tidak melirik sedikitpun kepada Farel, biarkan saja tingkah laku konyol apalagi yang akan Farel keluarkan.

"Masa Mentari kalah, itu pasti karena gue nggak ikut tuh!" Ucap Farel menggebu-gebu.

Memang Farel tidak ikut untuk futsal kali ini, biasanya setiap tahunnya Farel akan ikut serta dalam pertandingan futsal persahabatan itu, tetapi berhubung laki-laki itu habis keluar dari RS jadi Dava-kakek nya tidak memperbolehkan Farel ikut serta kali ini. Dan entah kata-kata Farel barusan hoax ataupun fakta tetapi memang tahun-tahun sebelumnya Mentari selalu menang, tetapi untuk tahun ini Mentari kalah dengan Nusantara.

"Sya kenapa lo nggak ikut futsal putri aja?" Tanya Farel random.

"Kenapa emangnya?"

"Kalo lo ikut futsal putri biar nanti gue ikut futsal cowok lah, biar serasi gitu saling semangatin kan sosweet Sya." Ucap Farel ngelantur, Asya bergidik ngeri mendengarnya.

"Males banget gue ikut eskul segala, gue lebih tertarik sama akademik." Farel manggut-manggut mendengar respon Asya.

"Otak lo kenapa bisa sepintar itu ya Sya? Kok otak gue kaya nggak berfungsi ya?"

"Makanya kalo ada mapel itu ikut masuk jangan bolos terus, terus juga tawuran mulu kapan belajarnya?" Tanya Asya dengan memalingkan wajahnya sepenuhnya kepada Farel.

"Lah salain sekolahan yang ngajak tawuran lah, sekolahan kita mah tinggal terima perlawanan aja, kita-kita mah nggak pernah yang ngajakin duluan. Lagian mapel nya malesin semua Sya, bikin gue ngantuk!" Farel tidak mau kalah dengan Asya, terus saja mempertahankan kemauannya.

BAPER [COMPLETED] Where stories live. Discover now