03.

175 39 3
                                    

Wendy sudah berada di dalam kelas sedari lima belas menit yang lalu, ia terpaksa berangkat pagi karena ia tak ingin bertemu dengan Agus. Bahkan sampai di sekolah pun, pikirannya tidak terlepas dari bagaimana cara ia menukar posisi duduknya dengan orang lain.

Namun tiba-tiba Agus memasuki kelas dengan rasa gelisah menatap ke arah koridor sekolah selalu. Tanpa sadar kalau orang yang ia hindari sudah berada di tempat duduk biasanya dan tengah menatapnya.

Wendy pun langsung berpindah tempat duduk. Ia duduk pada posisi Jihyun, yang berarti ia duduk dengan Hobi.

"Wen." Suara itu membuat Wendy membeku lagi. Sama seperti kemarin.

Di dalam kelas memang masih sepi. Hanya terdapat enam murid yang sudah menduduki bangku-bangku mereka. Namun tetap saja Wendy merasa malu karena kejadian kemarin untuk menatap Agus sekarang.

"Hah? Kenapa?" Tanyanya senatural mungkin.

"Lu duduk disitu? Tempat lu kan disini." Kata Agus membuat Wendy cekukan.

"Hah?" Jawab Wendy disela-sela cekukannya.

"Apaan, sih?" Gumam Agus sambil melemparkan pandangannya ke kursinya agar Wendy kembali ke tempat duduk biasanya.

"Oke. Gue kesana." Kata Wendy dengan kernyitannya.

Wendy berjalan kembali ke tempat duduknya sambil terus menundukkan kepalanya. Ia benar-benar tidak bisa menatap Agus saat ini. Rasanya terlalu canggung dan memalukan, tapi ia pun merasa kesal karena Agus menciumnya padahal ia memiliki seorang pacar sebaik Rana. Ditambah lagi dengan tingkah Agus yang berlagak tidak ada apapun yang terjadi kemarin.

"Lu kenapa pindah?" Tanya Agus saat Wendy sudah berada di tempat duduknya.

"Nggak papa." Jawab Wendy singkat tanpa melihat wajah Agus yang menatapnya datar.

"Gue nggak ngerasain apa-apa. Tenang aja." Ucap Agus pelan setelah ia sudah duduk di samping Wendy.

Wendy tidak membalasnya lagi melainkan mengeluarkan handphone-nya dan mulai mengetik.

Lu brengsek banget

Agus pun menatap Wendy bingung. Dahinya mengernyit dan ia bertanya pada Wendy melalui matanya.

Gus, lu punya cewe

Agus pun menghela nafasnya berat. Ia menggaruk tengkuknya dengan wajah bingung.

Sekarang mau bilang apa ke Rana? Gue nggak bisa ketemu sama dia

Wendy mengangkat kepalanya dan menatap Agus tajam. Lalu Agus pun mengambil handphone Wendy dan mulai mengetik lagi.

Maaf

"Gila lu, ya?" Omel Wendy sambil merebut handphone-nya kembali.

Habis ini, nggak ada lagi lu masuk ke dalam kamar gue atau duduk sama gue lagi.

Agus pun menahan lengan Wendy dan menggeleng. "Lu nggak pindah duduk." Pintanya dengan tatapan serius. Sedangkan Wendy langsung menepis tangan Agus.

"Lu duduk sama cewe. Nggak sama cowo." Agus berbicara tanpa mengeluarkan suara apapun. Namun Wendy masih dapat membaca gerak bibir Agus walaupun itu membuatnya malu.

"Nggak. Gue mau sama Hobi. Nggak usah ngatur-ngatur." Kata Wendy ketus. Lalu ia kembali mengangkat tasnya dan langsung pergi dari tempat duduknya. Ia berjalan ke tempat duduk Hobi dan Jihyun. Meninggalkan Agus yang menatapnya dengan sangat serius.

Wendy hanya meninggalkan tasnya di tempat duduk Jihyun lalu ia pergi keluar dari kelas. Akhirnya saat Wendy keluar dari kelas mereka, Agus mengambil kembali tas Wendy dan meletakkannya pada tempat duduk Wendy, yaitu disamping tas Agus.

Neighbor || 여자 사람 친구حيث تعيش القصص. اكتشف الآن