05.

145 29 3
                                    

Setelah berhasil keluar dari gedung sekolah dengan diam-diam dan juga hati Wendy yang tak tenang, akhirnya Wendy dan Agus berhasil berada di tembok samoing sekolah. Tempat dimana anak-anak yang telat akan melompat masuk ke sekolah dari sana.

"Gus, jangan lihat ke atas, ya? Nggak boleh, loh." Kata Wendy yang masih berada di atas tembok itu.

"Iya. Udah, ayo cepet. Nanti ketahuan." Kata Agus dengan suara yang sangat kecil. Ia takut suara beratnya membuat siapapun datang menghampiri mereka berdua.

"Aduh, tapi lu kan tadi jatuh di lapangan. Nggak usah tangkap gue, deh." Ujar Wendy lagi.

"Terus mau gimana, Wendy? Lu lompat, nggak mau. Gue tangkap, nggak mau juga. Gue harus apa, dong?" Keluh Agus.

"Gue turun ke bawah, tapi menggantung, gitu. Nanti lu yang tangkap. Gimana? Boleh nggak?" Tanya Wendy dan Agus pun hanya mengangguk-angguk sambil membuka tangannya, bersiap menurunkan Wendy pelan-pelan.

"Bentar, Gus." Kata Wendy sambil bersiap mengganti posisinga menghadap ke gedung sekolah, tapu ternyata tangan Wendy tidak kuat menahan beban tubuhnya hingga ia pun terjatuh.

"Eh!!" Teriaknya.

Saat itu, Agus langsung menangkap Wendy yang terjatuh menghadapnya.

Cup!

Bibir Wendy mengenai dahi Agus yang terbuka itu. Sehingga membuat keduanya terdiam dan mengalihkan pandangan mereka.

"Turunin gue, Gus." Ucap Wendy pelan.

"Oh, iya." Kata Agus. Ia langsung menurunkan tubuhnya hingga Wendy bisa menapakkan kakinya di tanah.

Sesudah ia berdiri, Wendy langsung melangkahkan kakinya. Ia berjalan mendahului Agus yang masih menatapnya sambil menahan tawa dan senyumnya.

"Gus!" Panggil Wendy dari jauh.

"Apaan?" Kata Agus.

"Cepet!" Pinta Wendy.

Agus langsung berlari menyusul Wendy sambil cekikikan.

~~~

Kini Agus dan Wendy sudah berada di jalan menuju rumah mereka. Yang membuat Agus berhenti berjalan adalah Wendy yang berhenti melangkah.

"Kenapa, sih?" Tanya Agus. Dahinya sudah mengerut.

"Di rumah kan ada Mama gue, Gus. Gue kalau pulang mau bilang apa?" Kata Wendy.

Ia sedikit menyesali perbuatannya yang bolos dari sekolah hari ini. Ditambah lagi ia takut Mamanya yang akan marah padanya kalau tahu ia bolos, ditambah dengan bolos bersama Agus.

Wendy menepuk dahinya dan mulai berjongkok di tempatnya berdiri. Ia memeluk kedua kakinya dan menenggelamkan wajahnya pada lutut.

"Duh.. Udah deh, Wen. Jangan galau-galau gini. Kan udah gue bilang, lu sama gue pulang ke rumah gue. Ganti baju, terus kita jalan-jalan pakai motor gue." Ujar Agus diawali dengan helaan nafas.

Wendy masih saja terdiam. Ia enggan mengikuti saran Agus.

"Ya udah, itu nanti aja dipikirinnya. Sekarang lu ke rumah gue aja. Kalau ke rumah lu, yang ada dimarahin, kan?" Kata Agus sambil membujuk Wendy agar berdiri. Ia menepuk-nepuk lengan Wendy dengan bahu tangannya.

"Ayo, deh." Karena Agus tidak sabar, akhirnya ia langsung meraih tangan Wendy sehingga Wendy berdiri dan akhirnya berjalan mengikuti Agus menuju rumah Agus.

Neighbor || 여자 사람 친구Место, где живут истории. Откройте их для себя