Epilog

213 29 3
                                    

Dua bulan sudah berlalu setelah Agus dan Wendy resmi berpacaran. Kini keduanya sudah berada di dalam kelas. Pelajaran telah dimulai sedari tadi dan sekarang seisi kelas tengah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tersebut.

Wendy mengerjakan tugas yang sudah diberikan Mister Sam. Merangkai kata-kata dalam bahasa Inggris tentu saja bukan hal sulit bagi Wendy. Namum yang sulit adalah membuat teman sebangkunya ini mengerjakan tugas.

Agus sedari tadi hanya menempatkan kepalanya di atas meja. Ia merasa mengantuk karena pelajaran bahasa ini.

"Gus, kerjain." Ujar Wendy dan hanya dibalas dengan dehaman Agus. Agus juga tidak merubah posisinya sama sekali.

"Agus." Ucapnya lagi dan Agus pun mengangkat kepalanya untuk menoleh pada Wendy.

"Kenapa, Yang?" Kata Agus dan Wendy langsung mengerutkan dahinya.
*Yang = Sayang

Tanpa ragu lagi, ia menutup mulut Agus agar tidak lagi memenggilnya dengan kata itu selama di sekolah. Sudah dua bulan keduanya berpacaran diam-diam. Atas perjanjian yang telah ditetapkan oleh Wendy agar temen-teman mereka tidak ada yang perlu tahu akan ini.

"Gus, nggak lucu." Omel Wendy. Ia menarik tangannya lagi dari wajah Agus dan menyeka tangannya di seragam Agus. "Gue nggak bisa kayak gitu, Gus. Nggak suka gue. Kan udah gue bilang, di sekolah tuh, jangan kayak gitu." Kata Wendy lagi.

"Lu berdua pacaran?" Tanya seorang perempuan di depan Wendy. Kang Seul membuat Wendy menghela nafasnya berat. Walaupun Kang Seul nampak biasa saja, namun itu tidak membuat Wendy senang.

Lalu Agus pun mengangkat satu alisnya. "Lu diem. Kita juga diem." Kata Agus dan itu membuat Kang Seul tertawa-tawa sambil mengangkat jari jempol dan jari telunjuknya yang berbentuk bulat yang berati 'OK'.

"Hah? Kenapa?" Tanya Wendy pada Agus. Ia sedikit mendekat ke Agus hingga Agus terkekeh.

"Nanti gue ceritain di rumah." Kata Agus lalu menggenggam tangan kiri Wendy yang diatas meja.

"Duh, tunggu-tunggu." Kata Wendy. Ia memindahkan tangannya di bawah meja dan saat itu juga Agus menggenggam tangan Wendy dengan tatapan datar menatap Wendy.

"Dasar nggak jelas. Ini tuh sekolah." Lanjut Wendy lagi.

Namun Agus langsung menatap tangan Wendy yang menang bisa meraih tangannya, tapi itu membuat Wendy tidak nyaman.

"Tukeran bangku. Mau, nggak?" Tanya Agus dan Wendy hanya mengerutkan dahinya. "Supaya tangan lu nggak pegel kalau gue pegang." Lanjut Agus.

Tatapan mata Wendy berubah. Ia terlihat seperti marah namun juga merasa malu. "Apaan sih, Agus!" Pekiknya sambil menendang kursi Agus hingga terjatuh di lantai kelas.

Saat itu juga Agus hanya menatap wajah Wendy yang tengah memerah dengan tatapan kesalnya. Wendy menutup wajahnya. Seluruh teman-teman sekelasnya hanya menatap mereka berdua. Sedangkan Mister Sam langsung menghampiri mereka.

"Wendy, Agus, what's wrong with you guys?" Tanya Mister Sam dan itu membuat Wendy semakin malu. Ia tidak menjawab apapun selain menutupi wajahnya di balik telapak tangannya.

"I'm fine, Sir. Ini karena saya yang usil dari tadi sama pacar saya." Kata Agus dengan yakin. Walaupun tidak dengan bahasa Inggris karena ia tidak terlalu mahir, tapi Agus tahu kalau Mister Sam mengerti.

Itu membuat Wendy menyingkirkan tangannya dari wajahnya. Memperlihatkan wajahnya yang sudah siap mengomeli Agus.

Sekelas pun heboh mendengar penuturan Agus dan raut wajah Wendy yang semakin meyakinkan kalau keduanya benar-benar berpacaran.

Neighbor || 여자 사람 친구Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu