for your love❤

7.6K 751 140
                                    

E n j o y r e a d i n g
With Ri♡


Jisung langsung mengulum bibirnya setelah mengatakan hal keramat itu. Ucapan itu keluar dengan lantang setelah mendengar bahwa Chenle tidak akan bertahan lama.

Somi melotot tapi tidak menggubris Jisung, mana mungkin dia mengambil jantung manusia sehat seperti Jisung. Tidak akan pernah. Memilih mengabaikan Jisung saja.

Tapi Hara tidak, gadis itu langsung panik begitu mendengarnya. Hara sangat tau sifat Jisung yang tidak bisa di bantah, sejujurnya Hara takut Jisung melakukan hal yang lebih buruk lagi. Hara tidak mau kehilangan lelaki itu meskipun lelaki itu sudah menolaknya.

"Kau gila sung? Kalau pun Chenle hidup dengan jantungmu dia tidak akan senang karena kau pun sudah tidak ada. Apa mau paham?" Bentak Hara selagi napasnya memburu saking kesal dan takutnya.

"Lalu aku harus apa?"

"Membiarkan Chenle mati begitu saja? Hara kau tau kan aku tidak bisa kehilangannya?"

"Kau tau itu...." sambung nya lirih.

"Iya aku tau, tapi apa kau pernah berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya hah"

"Kau dan dia tidak akan bisa bersama. Mengerti?"

Jisung bungkam. Bibirnya kelu tidak dapat mengeluarkan suara, rasanya ingin berteriak saja.

Seorang suster berlari tergopoh - gopoh ke depan ruang ICU.

"Mereka bisa memberi lebih awal, 5 jam lagi"

Somi nampak mengetuk - ngetuk kan jarinya berpikir. Ia berusaha untuk tenang dan mencari jalan.

"Kira rapat dulu," Somi pergi dari sana meninggalkan Jisung dan Hara.

"Kita punya waktu 5 jam yang artinya kita bisa mengambil jantung Jisung dan menunggu sampai 1 jam kemudian, operasi akan berjalan setidaknya 40 menit dengan itu kita bisa memberikan jantungnya pada Jisung. Sebelum itu kita tes dia dulu, tes itu 3 jam baru keluar. Jadi, 4 jam kemudian kita bisa mengoperasi keduanya bersama - sama," jelas Somi.

"Tapi bukannya Jisung harus sehat untuk mendonorkan jantungnya? Maksudku.... dia sepertinya merokok," dokter yang lain merasa ragu akan berhasilnya operasi itu.

"Kita tes dia dulu, setidaknya ventilator masih bisa membuat Chenle bertahan sedikit lebih lama."

Final Somi sebagai dokter yang bertanggung jawab.

Semua mengangguk dan menyiapkan semuanya. Jisung diboyong untuk tes darah apakah dia bisa mendonorkan jantungnya untuk Chenle.

Hara ketar - ketir dari tadi, kalau sampai Jisung mendonorkan jantungnya dan gagal kemungkinannya adalah mati. Apa yang harus ia lakukan sekarang?  Meskipun Somi membuatnya mengerti tetap saja ada yang mengganjal perasaan nya.

Selagi menunggu Jisung, Hara memutuskan pergi dari sana. Gadis remaja itu pergi untuk menemui Somi.

"Hara?"

Somi bertanya - tanya mengapa Hara berlarian ke ruangannya.

"Tolong tes aku juga dok"

Somi langsung berdiri dari duduknya, air wajahnya tidak seperti tadi kini terlihat jelas bahwa dokter cantik itu marah. Marah sekali.

"Tidak akan pernah Hara, biarkan Jisung saja. Kalaupun tidak bisa kita hanya akan menggunakan ventilator untuk membantu temanmu itu. Tidak akan  pernah kau mendonorkan jantungmu, jangan berpikir aku akan megabulkannya," Somi tegas dengan omongannya. Somi sayang dengan Hara dan juga lebih rela Chenle mati dari pada mengorbankan Hara. Somi tidak mau di salahkan oleh Jeno apalagi Mark.

WHY HE?  [NOMIN]Where stories live. Discover now