✍ ENAM ✍

4.7K 337 11
                                    

Happy Reading!!!

Sesuai janjinya tadi, kini Reno, Rano, dan Aksa tengah bersiap-siap akan berangkat ke taman komplek yang tidak jauh dari rumah mereka, mungkin hanya berjalan sekitar 10 menit saja mereka akan sampai ditaman kompleks perumahan yang mereka tinggali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesuai janjinya tadi, kini Reno, Rano, dan Aksa tengah bersiap-siap akan berangkat ke taman komplek yang tidak jauh dari rumah mereka, mungkin hanya berjalan sekitar 10 menit saja mereka akan sampai ditaman kompleks perumahan yang mereka tinggali. Aksa pun juga kini sudah wangi dan rapi dengan memakai celana panjang hitam dan dipadukan dengan sweater tebal agar tubuhnya tetap hangat dan tidak kedinginan karena angin sore kali ini berhembus dengan cukup kencang, oh dan jangan lupakan beanie hitam bergambar beruang dibagian depan yang membuat Aksa terlihat semakin menggemaskan saja, wajah baby facenya terlihat semakin lucu bagi si duo kembar.

"Udah selesai kan? Kalo udah berangkat sekarang aja keburu kesorean nanti."

"Oke."

"Bibi kita pamit pergi ke taman komplek sebentar ya, Bi."

"Iya tuan muda, hati-hati."

Setelahnya mereka berjalan keluar rumah dengan Aksa yang berada di gendongan Reno sedangkan Rano berjalan disamping kanan kembarannya. Reno dan Rano memang lebih memilih tidak menggunakan kursi roda milik Aksa karena mereka hanya berpergian tidak jauh dari rumah mereka. Beberapa keperluan Aksa pun juga sudah dibawa Rano dengan tas kecil ditangan kanannya. Keperluan seperti tissue, tissue basah, dan air mineral serta minyak telon untuk jaga jaga saja.

Sepuluh menit berjalan kaki akhirnya mereka bertiga kini sudah sampai di taman komplek. Terrnyata banyak juga orang-orang yang datang kesini di sore hari mungkin sekedar untuk melepas penat setelah seharian bekerja atau bersekolah.

Baru tiba di taman saja banyak pasang mata yang menatap Reno, Rano dan Aksa. Ada banyak jenis tatapan mata yang berbeda beda yang mereka tunjukkan, mulai dari tatapan iba, jijik, bahkan merendahkan. Tak lupa juga banyak bisikan-bisikan yang tak mengenakkan yang masih bisa didengar oleh ketiga bersaudara Abhivandya itu. Namun si kembar lebih memilih diam saja dan berusaha mengabaikan perkataan orang-orang itu, percuma juga si kembar menjawab perkataan orang orang kurang kerjaan itu karena pasti tak ada guna juga dan akan membuang buang waktu serta tenaga mereka saja, jadi Reno dan Rano lebih memilih kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari kursi kosong yang ada ditengah taman.namun nampaknya tidak bagi si bungsu Abhivandya ini, Aksa Merasa jika semua yang dikatakan oleh orang-orang itu adalah benar juga tentang dirinya yang hanya bisa menyusahkan ketiga kakak ini dan selanjutnya yang bisa Aksa lakukan hanya menanggis dalam diam tanpa suara dipundak Reno.

"Ih nggak nyangka ya gue si bungsu Abhivandya itu jadi kayak gitu setelah kecelakaan naas itu."

"Iya gue juga nggak nyangka. Kalo gue jadi keluarganya udah gue taruh dipanti asuhan aja tuh daripada gue yang rawat kan jijik guenya. Mana Sudi gue ngurusin orang kayak dia yang nggak bisa ngapa ngapai sekarang. Dasar nggak guna."

Aksa ✔Where stories live. Discover now