✍ SEPULUH ✍

3.3K 289 17
                                    

Happy Reading!!!

"Ran ada amplop noh di  atas meja lo!" Ujar Akmal, teman sekampus Rano

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ran ada amplop noh di atas meja lo!" Ujar Akmal, teman sekampus Rano.

"Dari siapa?"

"Entah, tadi gue dateng tuh surat udah ada di atas meja lo, mungkin itu dari penggagum rahasia lo."

"Ngaco lo mah!"

"Ya siapa tau kan!?"

"Iya juga sih."

Dengan amat sangat penasaran, Rano lalu membuka surat yang ada di amplop putih itu. Dahinya berkerut ketika membaca surat itu.

Jangan harap kalian bisa dengan mudahnya bahagia diatas penderitaan orang lain,kebahagiaan kalian sebentar lagi akan hancur tak bersisia.

Sekarang kalian boleh terlihat bahagia tapi besok saya akan pastikan jika kebahagiaan kalian yang sementara itu akan hancur ditanganku.

Apaan coba nih maksudnya, Rano tak paham sama sekali dengan isi surat ini.

"Bodo ah nggak penting juga nih surat." Rano meremas-remas surat itu hingga menjadi kusut dan langsung membuangnya ke tong sampah. Total abai dengan maksud dari surat tersebut. Otaknya tak sampai jika disuruh mikir yang berat berat, otaknya bukan seperti otak milik Reno yang jauh diatasnya dan lebih pintar tentunya dari Rano.

Selesai jam kuliah,

"Ren!" Panggil Rano pada sang kembaran yang duduk anteng di pojok kantin kampus.

Jadi gedung kampus mereka tuh bersebelahan dan kantinnya juga jadi satu gitu.

"Apa?" Jawab Reno tak ramah.

"lo tau nggak gu--"

"Nggak."

"Gue belum cerita goblok!" Emosi Rano pada kakak kembarannya yang main motong ucapannya aja.

"Gue gak minat dengerin cerita lo yang pasti gak penting buat gue, buang-buang waktu gue aja tau nggak."

"Asyu emang lo!"

"Bodo amat gue nggak denger ye!"

"Beneran ini Ren, gue mau cerita! Penting nih!!!" Ujar Rano.

Sedangkan Reno malah santai saja, ia malah asik menyesap es teh manis yang tadi sempat ia pesan, total abai tentang keberadaan sang adik kembar.

"Bodo ah yang penting gue mau cerita nih entah mau lo dengerin apa kagak terserah lo,"

"Jadi tadi pagi gue dapet amplop, nah gue kira tuh amplop isinya surat cinta dari fans berat gue, padahal gue dah overthingking tadinya,"

"Kepedean lo" Komentar Reno lalu kembali menyesap es teh manisnya.

"Tapi pas gue baca malah bikin gue bingung. Ya, masa surat cinta isinya malah ambigu kek gitu."

"Ambigu kek gimana?" Tanya Reno yang mulai sedikit tertarik dengan cerita sang kembaran.

Ingat ya hanya dikit nggak banyak!

"Ntar dulu, gue lupa isinya tadi apaan."

"Dasar pikun!"

"Oh isinya tuh intinya kebahagian kalian sebentar lagi akan hancur berkeping-keping gitu sih isinya. Menurut lo aneh gak sih?" Tanya Rano yang dibalas Reno dengan mengedikkan bahunya tak tau.

»»»○○○○○♤♤♤○○○○○«««

"Rano yang ganteng pulang!!!" Teriak Rano yang baru saja pulang dari kampus bersama sang kembaran pastinya.

Plakk!!!

"Sakit bego!" Rano mengelus belakang kepalanya yang mendapat hadiah pukulan maut dari kembarannya.

"Gak usah teriak teriak, ini rumah bukan hutan. Kalo lo mau teriak-teriak, sono kehutan aja. Lo bebas teriak sepuas lo."

"Suka-suka gue lah kenapa situ yang sewot! "

"Bodo amat." Ketus Reno yang berjalan masuk meninggalkan kembarannya.

"Ribut mulu dah kalian itu, satu hari nggak ribut bisa nggak sih kalian?" Jenggah Aiden ketika si kembar sudah berada di ruang keluarga. Kupingnya bahkan sudah malas mendengar pertengkaran si duo kembar ini.

Hari ini Aiden memang memilih untuk bekerja dirumah karena Aksa tak ada yang menemani jadi ia lebih memilih bekerja dirumah sambil menjaga Aksa.

"Dia duluan Bang yang mulai!" Tunjuk Reno pada sang kembaran.

"Gue muluh dah perasaan yang selalu salah. Sakit nih hati dedek diginiin mulu." Rano bergalak dramatis yang membuat kedua abangnya memutar bola matanyamalas melihat tingkat aneh Rano yang sungguh absurd ini.

"Aksa tidur Bang?" Tanya Reno yang tak melihat adik bungsunya itu.

"Iya, baru aja tidur sehabis makan siang." Reno pun mengangguk mengerti.

"Bang?" Kini giliran Rano yang bersuara.

"Hm" Dehem Aiden karena ia kembali fokus berkutat dengan laptop kesayangannya. Teman seperjuangannya katanya sih.

"Tadi masa Rano dapet surat yang isinya aneh."

"Aneh gimana?"

Pyaaarrrr!!

Belum sempat Rano menjawab, mereka malah mendengar suara pecahan kaca dari dalam kamar Aiden.

"Aksa" Ujar kompak ketiganya lalu bangkit dari sofa dan berlari menuju kamar Aiden yang ada Aksa di dalamnya.

"Aksa" Ujar kompak ketiganya lalu bangkit dari sofa dan berlari menuju  kamar Aiden yang ada Aksa di dalamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[31.03.2021 »« 28.09.2021]

Aksa ✔Where stories live. Discover now