✍ DUABELAS ✍

2.6K 273 31
                                    

Happy Reading!!!

"Bang, anak buah lo udah nemuin keberadaan Aksa belum?" Tanya Rano untuk yang kesekian kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, anak buah lo udah nemuin keberadaan Aksa belum?" Tanya Rano untuk yang kesekian kalinya.

Reno yang berada disampingya sudah nampak jenggah dengan pertanyaan kembarannya ini. Ingin sekali menyumpal mulut adiknya itu agar tidak kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya. Tapi Reno berusaha menahan niatannya itu.

Aiden masih bungkam. Tak ada niatan menjawab pertanyaan dari Rano.

Mereka bertiga kini ada di ruang kerja Aiden. Duduk diam dengan pikiran masing-masing.

Aiden memijit pelipisnya pelan. Kepalanya terasa sangat pening. Sendari tadi maniknya terus menatap layar ponselnya yang menampilkan layar gelap.

Ini sudah 8 jam sejak Aksa di culik dan selama itu pula mereka belum tau keberadaan adik bungsu mereka ada dimana.

Aiden bahkan sudah memerintahkan seluruh bodyguard nya untuk mencari tau keberdaan Aksa tapi sampai sekarang hasilnya masih nihil. Tak ada satu bodyguard pun yang bisa menemukan keberadaan adiknya.

Hah!

Helain nafas dari Aiden cukup menyita perhatian si kembar. Mereka menatap wajah pucat abang sulungnya.

"Bang, lo istirahat aja dulu. Wajah lo udah keliatan pucet banget. Lo juga kan baru aja sadar dari pingsan."

"Nggak. Abang nggak mau istirahat sebelum Aksa ketemu."

Si kembar hanya bisa menghela nafas menghadapi sikap keras kepala Aiden. Mereka juga tidak bisa memaksa Aiden karena abangnya ini sungguh keras kepala sekali. Percuma juga memaksa Aiden.

Drrtttttt........ Drrtttttt.....

Getar dari ponsel Aiden membuat ketiganya memfokuskan pandangannya pada layar ponsel Aiden yang menampilkan sebuah notifikasi pesan.

"Siapa, Bang? Salah satu anak buah lo bukan?"

Reno yang sudah kepalang sebal dengan kembaranya yang satu ini langsung membekap mulut kembarannya agar tak lagi mengeluarkan suara cemprengnya yang membuat telingganya sakit.

"Diem atau mulut lo gue lakban juga nih lama-lama!!!" Ancam Reno yang membuat Rano tak mampu berkutik.

Dengan gerakan yang sangat lamban, Aiden mengambil ponselnya yang ada di atas meja. Membuka layar kunci yang menampilkan potret Aksa. Lalu menekan notifikasi pesan dari nomor yang tidak di kenal.

Aksa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang