✍ BONUS ✍

3.3K 257 42
                                    

Happy Reading!!!

Rano bergerak gelisah dalam tidurnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Rano bergerak gelisah dalam tidurnya. Peluh membasahi hampir seluruh wajahnya.

'Abang, Aksa udah ketemu sama Papa Mama. Aksa seneng Abang. Abang, ikhlasin kepergian Aksa ya. Walaupun raga Aksa sudah tak disini lagi, tapi Aksa masih ada di hati Abang. Setelah ini Abang harus bahagia walau tanpa kehadiran Aksa. Sampai jumpa lagi Abang! Aksa pergi dulu ya, dadah!!!"

"Enggak. Aksa jangan pergi, Dek. Jangan tinggalin Abang, Dek." Racaunya.

Matanya tiba-tiba terbuka dengan nafas yang tersengal-sengal.

Hah.... Hah..... Hah....

"AKSA!?" Teriaknya.

Rano menangis kencang. Kenapa? Kenapa mimpi itu terasa begitu nyata.

Brakk!

Pintu kamarnya yang di buka dengan sangat kencang hampir membuat jantung Rano copot. Jika tidak dalam keadaan seperti ini, dia pasti sudah mengomel tak jelas pada si pelaku yang hampir membuat jantung yang copot.

"Kenapa, Ran?" Tanya Aiden yang kini duduk di pinggiran ranjang Rano.

Reno yang dibelakang hanya berdiri tak jauh dari ranjang Rano. Dirinya masih terlihat linglung. Bahkan wajah bantalnya jelas ketaran sekali.

Padahal tadi lagi enak-enakan tidur tapi suara teriakan Rano sukses membuatnya terbangun dan langsung berlari ke kamar Rano. Takut jika kembarannya ini kenapa-napa.

"Bang, gue takut hiksss.... Mimpi itu terasa nyata banget, Bang. Masa gue mimpi Aksa meninggal hiksss...."

Aiden dan Reno nampak mengerutkan dahinya binggung. Aksa? Aksa siapa heh?

"Aksa? Aksa siapa? " Tanya Aiden yang masih binggung.

"Ck, Aksa itu ya adek kita, Bang. Adik bungsu kita. Masa Abang nggak tau sih. Tega banget sih lo Bang ngelupain adek sendiri."

"Ran, lo ngelindur ya. Lo lupa kalau kita ini nggak punya adik."

Perkataan Reno membuat Rano terdiam membeku. Dia baru ingat jika ia tak memiliki adik. Ia juga baru ingat kalau Aiden cuman mempunyai dua adik dan itupun hanya Reno dan Rano. Lalu mimpinya tadi itu? Kenapa tiba-tiba nama Aksa menjadi adiknya.

"Bang, Ren, tadi gue mimpiin seseorang bernama Aksa. Di dalam mimpi itu, dia jadi adik bungsu kita. Dan tragisnya dia meninggal di mimpi gue. Mimpi itu beneran kerasa nyata, Bang, Ren."

»»»○○○○○♤♤♤○○○○○«««

Pagi pagi sekali, Rano sudah rapi dengan pakaian casual yang fashionable. Kaos putih polos yang dipadukan dengan kemeja baby blue serta celana jeans hitam yang dipadukan sepatu warna putih membuat aura ketampanannya menambah 50%.

Aksa ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora