34.Sesal

92 18 2
                                    

Suara derap langkah Chan Sung menggema di lorong rumah sakit yang tidak terlalu ramai, masih lengkap dengan pakaian kantornya pria paruh baya itu berlari menuju ruang ICU.

Sekitar 20 menit yang lalu, ia mendapatkan kabar dari pihak sekolah bahwa salah satu anaknya tengah mengalami kecelakaan dan langsung di larikan kerumah sakit. Saat itu, ia belum tau betul siapa yang mengalami kecelakaan sampai akhirnya Hyunjin mengabarinya bahwa Yeji terjatuh dari Rooftop sekolahnya.

Chan sung hancur, kolase ingatannya sontak membawa pria ini ke kejadian lampau yang menimpa isterinya 17 tahun yang lalu, dimana saat itu isterinya di temukan tak bernyawa di pinggir sungai Han Korea. Saat itu Jesica, ibu dari Yeji dan Hyunjin di nyatakan bunuh diri karena secarik surat yang di temukan di saku celananya.

Walau saat itu tulisan tangan Jesica sudah sedikit buram karena terkena air, namun masih bisa di baca dengan jelas bahwa ia memutuskan untuk bunuh diri karena satu alasan.

Perasaan yang sama saat 17 tahun yang lalu ia melihat isterinya terbujur kaku di hadapannya, saat ini kembali terulang. Disana di dalam ruang ICU Yeji terbujur kaku dengan darah yang memenuhi seragamnya, gadis malang itu nampak masih cantik walau sedang tertidur di atas brankar.

Terdengar isakan keluar dari mulut Chan Sung tak kala ia melihat putrinya yang sedang kritis dari celah-celah pintu Ruang ICU, Hyunjin yang sejak tadi duduk di lantai memeluk kakinya sendiri kini sudah berdiri, menghampiri Ayahnya.

Berbeda dengan ayahnya, Hyunjin terlihat sedikit lebih tegar walaupun tidak bisa di pungkiri saat ini ia juga dalam keadaan kalut.

"ayah__" lirih Hyunjin.

"kapan ayah bisa masuk?" Tanya Chan sung dengan suaranya yang masih bergetar.

"sebenatar lagi, om Bakehyun lagi nanganin Yeji" jawabnya.

Sempat geming beberapa saat setelah Hyunjin menjawab pertanyaan Chan sung, akhirnya pria paruh baya itu kembali bertanya.

"kenapa? Kenapa Yeji bisa kecelakaan?" lirih Chan sung, menatap Hyunjin seakan ia meminta penjelasan, mengapa Hyunjin bisa selalai itu menajaga Yeji.

Mengerti maksud dari pertanyaan ayahnya, Hyunjin tertunduk "maaf yah, ini salah Hyunjin" ucapnya penuh penyeselasan.

Chan sung membuang nafasnya kasar kemudian duduk di kursi dekat dekat pintu ruang ICU "seharusnya kamu bisa jagain adik kamu!" ucapnya frustasi.

Hyunjin tidak menjawab, benar kata ayahnya. Seharusnya ia bisa lebih menjaga Yeji, Yeji adalah satu-satunya perempuan yang ayahnya punya setelah kepergian ibunya 17 tahun yang lalu.

"Hyunjin__ayah kamu mana?" Tanya Baekhyun yang baru saja keluar dari ruang ICU dan tidak melihat keberadaan Chan sung yang duduk di pojok kursi dekat pintu.

Belum sempat Hyunjin menjawab, Chan sung sudah menghampirinya "gimana keadaan Yeji?" tanyanya penuh harap.

Baekyun melepas masker dan tutup kepalanya kemudian tersenyum kecil "Yeji baik, dia anak yang hebat. Bisa lewatin masa kritisnya dengan cepat" ucapnya tenang "oh iya tadi juga dia sempat kehabisan banyak darah akibat benturan keras di kepalanya tapi untung ada Hyunjin, Hyunjin donorin darahnya buat Yeji" lanjutnya kemudian menepuk pundak Hyunjin yang masih tertunduk penuh penyesalan.

Chan sung membuang nafasnya pelan kemudian menatap putra sulungnya itu seraya menepuk pundak Hyunjin.

"masih ada lagi yang saya mau bicarakan, silahkan ikut keruangan saya" pinta Baekhyun yang langsung di angguki Chan sung "kamu sudah bisa masuk" lanjutnya kemudian menatap Hyunjin.

"bener om?" lirih Hyunjin.

Baekyun mengangguk sebelum berlalu meninggalkan Hyunjin yang kini sudah memasuki ruang ICU.

Remaja (What Happen With You?)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang