16.Gara-gara Nasi Goreng

93 16 0
                                    

10

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

10.15 Pm 🕙

Sepanjang langkah, somi terlihat was-was. Ia menatap sekelilingnya dengan takut-takut, Sekarang sudah pukul 10 malam tapi ia memberanikan diri keluar untuk membeli nasi goreng kimchi kesukaannya di persimpangan jalan.

Dua hari yang lalu, seorang anak kecil yang baru saja pulang sekolah terlindas truk saat ingin menyebrang, seketika anak itu mati ditempat dengan kondisi yang sangat mengenaskan. tulang tengkorak yang retak, kaki dan tangannya nyaris saja buntung.

Somi semakin mempercepat langkahnya saat ia melewati jalan di mana anak kecil itu tertabrak, suara tangis dan bau amis darah begitu nyata mengganggu indera somi.

"Astaga, kapan gue nyampenya sih" gumam somi.

ditengah rasa takutnya, netra Hazel somi tidak sengaja menangkap sosok pria berjaket hitam dengan topi dan masker yang menutupi wajahnya. Pria itu terlihat mengikuti somi dari seberang jalan.

berusaha menetralkan perasaan paniknya somi berjalan dengan tenang tanpa melirik pria di seberang jalan tersebut.

"jangan culik gue please! Gue makanya banyak ntar lo rugi" menolongnya dalam hati.

lebih baik somi bertemu dengan ribuan makhluk halus daripada diikuti seorang penguntit, ini terlalu menyeramkan menurutnya.

Somi berlari kecil saat ia hampir tiba di rumahnya dengan kantong plastik hitam yang masih setia di tangannya. Ia berusaha mencari ponselnya.

"Ish hp gue mana sih" gerutunya saat ia tidak mendapati benda pipih itu di kantong jaketnya.

pria itu semakin mendekat ke arahnya, sorot matanya yang tajam mampu membuat somi merinding.

somi berlari diikuti pria misterius itu, sedikit lagi ia sudah sampai di rumahnya. Suara berat pria itu menginstruksi somi untuk berhenti tapi somi tidak sebodoh itu.
.
.
Saat somi tiba didepan rumahnya ia segera membuka pagarnya dan segera berlari untuk membuka pintu rumahnya.

Dengan peluh yang membasahi sekujur tubuhnya somi meraih kenop pintu rumahnya tapi sebelum itu somi memberanikan diri untuk melihat sekelilingnya, untuk memastikan apakah pria misterius itu masih mengikutinya atau tidak.

Tanpa disangka ternyata pria itu masih setia mengikuti somi bahkan ia berani masuk ke pekarangan rumah somi.

Panik, somi berteriak sejadi-jadinya "bang Sehun!! Tolongin somi!" Teriak somi.

Pria itu menghampiri somi dan menutup mulutnya agar somi tidak berteriak lagi.

"Diem nggak Lo!" Bisik pria itu ditelinga somi.

Somi terdiam sesaat, Ia sepertinya mengenali suara ini. tanpa aba-aba somi membuka masker dan topi pria tersebut.

"Astaga! Haechan!!" Teriak somi saat mengetahui ternyata pria yang mengikutinya itu adalah Haechan.

Remaja (What Happen With You?)✓Where stories live. Discover now