Kilas balik: The Power of Siwon And The Geng

77 13 0
                                    

Siwon tidak pernah main-main dengan ucapannya, ia sudah bilang akan menghubungi polisi dan segera menjebloskan Pak Darto dan kawan-kawannya ini kepenjara.

Tak jauh berbeda dengan Siwon, Chan sung juga sudah memutuskan akan menyebarkan berita ini agar Pak Darto dan kawan-kawannya ini jera. Selain itu, kasus ini juga bisa dijadikan pembelajaran untuk sekolah-sekolah lain agar lebih merangkul dan memperhatikan para siswanya.

Urusan nama baik sekolah ini akan tercemar atau tidak, itu bisa dibicarakan nanti dengan Suho.

Saat ini wartawan sudah menunggu didepan gerbang pintu utama SM internasional School tak henti-hentinya memotret sekolah mewah itu dari luar. beberapa satpam sudah berjaga di pintu gerbang, takut-takut ada wartawan yang tiba-tiba saja lolos masuk kedalam sekolah dan semakin memperkeruh suasana.

Selain satpam, beberapa polisi dan juga tim penyidik yang sudah Siwon hubungi sejak satu jam yang lalu sudah tiba. Mereka langsung menjalankan tugasnya masing-masing setelah mewawancarai Pak Darto dan jejerannya.

Sebagian dari mereka berjaga di depan ruang kepala sekolah dan sebagian lagi tengah sibuk mengumpulkan bukti-bukti dan mewawancarai beberapa saksi.

"saya lagi jalan mau ke lapangan basket eh tiba-tiba saya dengar sesuatu yang jatuh dari lantai atas" itu kesaksian dari salah satu siswa laki-laki yang katanya melihat Yuna jatuh dari lantai atas.

Belum cukup puas, tim penyidik kembali mencari saksi lain agar mendapatkan bukti yang lebih rinci.

Seorang siswi yang berpenampilan tomboy dengan taku-takut menghampiri tim penyidik yang sedang berdikusi di TKP.

"permisi pak" ucap siswi itu takut-takut.

"eh iya, kenapa ya nak?" Tanya Pak Yudi, salah satu polisi yang memimpin penyidikan ini.

"Hm__pak saya mau kasih kesaksian" Ucap gadis tomboy itu, Raina namanya.

"oh iya boleh" Pak Yudi "kalau boleh tau namanya siapa?" lanjutnya lagi.

"nama saya Raina pak"

Salah satu anak buah dari Pak Yudi sudah menyiapkan catatannya, sekiranya ada yang bisa dicatat dari kesaksian Raina.

"Nak Raina teman dekat Yuna?" Tanya pak Yudi dengan lembut. Tujuannya, agar Raina tidak merasa gugup karena sejak tadi gadis itu tidak berhenti memainkan jarinya dan menggigit bibir bawahnya.

Raina menggeleng "nggak pak, saya nggak dekat sama Yuna. saya cuma kenal aja pak" jelas Raina.

"hm terus?" Tanya Pak Yudi lagi.

"Cuma satu hari sebelum Yuna bunuh diri, saya nggak sengaja denger dia di wc lagi nangis terus kayak kesakitan gitu" jelas Raina.

"Yuna kesakitan? Nak Raina liat?" Pak Yudi kembali mengulangi pernyataan Raina yang kini ia ubah menjadi pertanyaan untuk memastikan bahwa apa yang gadis itu katakana benar.

"nggak pak, saya nggak liat karena waktu itu saya lagi berak eh__buang air besar" celetuk Raina.

"ada-ada aja nih bocah" batin salah satu anak buah Pak Yudi sembari menggeleng.

"tapi kenapa kamu tau kalau Yuna itu luka?" Pak Yudi.

"saya cuma nebak aja pak dari suara tangisnya, saya baru mau hampirin eh Yunanya udah pergi duluan" Jelas Raina lagi.

Pak Yudi hanya mengangguk paham, ternyata kesaksian dari Raina belum cukup untuk mendapatkan bukti yang lebih akurat tapi setidaknya dari kesaksian gadis tomboy ini, Pak Yudi jadi yakin, bahwa memang betul Yuna sedang mengalami tekanan psikis sebelum ia memutuskan bunuh diri.

Remaja (What Happen With You?)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang