Day - 8

4 1 1
                                    

Berlari saat pukul dua malam, terdengar gila bukan? Untuk apa berlari menghabiskan tenaganya saat malam hari dan bukannya digunakan untuk pagi hari?

Tapi percaya tak percaya, hal itu dilakukan rutin oleh gadis SMA bersurai jelaga beberapa tahun ini. Alasannya?

" Lari malem hari itu enak! Gak panas."

Kini sang gadis; Akari terlihat tengah melakukan aktivitas rutinannya itu dengan semangat, wajah manisnya terlihat bahagia tersepoi angin malam.

Ah ya, dia bodoh.

" Malam ini anginnya lebih kencang ya? Hm mungkin nanti pagi akan mendung," simpulnya terkekeh pelan memandang langit yang sedikit berawan dengan cahaya bukan yang menerangi.

Sang gadis memicingkan matanya, melihat gadis bermasker di persimpangan jalan. Ia berseru riang melambai-lambai memanggil gadis itu.

" Hooooi! Lagi lari juga?!" Tanyanya sembari berlari menghampiri gadis itu.

Gadis masker itu menengok, balas melambai dan mengangguk," Iya! Mau lari bersama?" Tawarnya.

" Tentu!" Akari berseru senang, akhirnya ia mendapatkan teman seperlarian malamnya.

" Ah ya akhirnya ada yang nemenin aku, biasanya aku dikira gila karena rutinitas ku ini."

" Ahahaha ya, aku juga begitu."

" Ehh?! Beneran?"

Keduanya berbincang hangat ditengah dinginnya udara malam, menyapu awan-awan kecanggungan dan tertawa riang ketika saling bercerita disela Lari nya.

Pak Sugoichi, satpam yang berpatroli malam ini menatap aneh Akari. Bukan, bukan karena rutinitas lari malamnya tapi—

—Akari berbincang sendiri dengan angin saat berlari.

[A/n]
Lari malem enak
Besoknya masuk angin

14 Days Writing ChalenggeWhere stories live. Discover now